PENGEMBANGAN KONSEP OPTIMALISASI REGULASI DAN KELEMBAGAAN DALAM RANGKA KEBERLANJUTAN KONDISI DAN FUNGSI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) STUDI KASUS : DPS LOGAWA, KABUPATEN BANYUMAS
DOI:
https://doi.org/10.30595/civeng.v4i2.18667Abstract
DAS merupakan suatu sistem yang terdiri atas sub sistem sumberdaya dan sub sistem unit sumberdaya maka dalam penelaahannya lebih tepat apabila kondisi dan fungsi pemanfaatan DPS Logawa dilakukan dengan pendekatan teori system secara sistematis sebagai suatu sistem yang terpadu. Ruang lingkup sistem keberlanjutan kondisi dan fungsi pemanfaatan DPS Logawa adalah faktor yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kerusakan kondisi fungsi DPS Logawa yang meliputi perilaku manusia antara lain kesalahan perencanaan pembangunan, konservasi dan pendayagunaan serta pemanfaatan DAS, Kesalahan distribusi dan pengendalian daya rusak, kelemahan kelembagaan maupun inventarisasi aset dan sistem informasi. kesadaran seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholders) harus mau berpartisipasi dalam Pemanfaatan dan pengelolaan DAS, terutama menghargai jasa lingkungan, merupakan kunci keberhasilan pengelolaan DAS. Pemanfaatan sumberdaya DAS secara optimal akan berujung kepada tercapainya tujuan konservasi, produktivitas dan pengentasan kemiskinan. Pemerintah (pemerintah pusat, interdepartemental, dan daerah) secara kolektif harus mampu memfasilitasinya. Faktor penting dalam keberlanjutan kondisi dan fungsi pemanfaatan DAS adalah bagaimana regulasi dan kelembagaan yang mendasari dan menjadi pengelola DAS tersebut dapat berfungsi maksimal secara efektif dan efisien. Tulisan ini difokuskan pada peran metode focusing group discussion (FGD) sebagai fasilitator netral diskusi berbagai stakes holders yang terkait dengan pengelolaan DAS untuk saling berkomitmen menyelesaiakan permasalahan yang muncul setelah adanya UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan aturan aturan dibawahnya. Forum diskusi diterapkan pada DPS. Logawa sebagai lokus penelitian.
References
JDIH PUPR, Pedoman Teknis Pengelolaan DAS Terpadu, Sekretariat TKPSDA, Jakarta, 2003.
Irawadi, Abi Prabowo dan Sigit Supadmo Arif, Kajian Penelitian Manajemen Aset Daerah Aliran Sungai : Studi Kasus DAS
Logawa di Banyumas, Diskusi Interaktif Nasional Pengelolaan Wilayah Sungai Terintegrasi untuk Keberlanjutan
Sumberdaya Air , Purwokerto, 2006.
Dinas SDABM, Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kabupaten Banyumas, 2008.
Mani, K.E.S fan Setiawan, A, Kelembagaan dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai, disampaikan dalam konfrensi dan
seminar BKPSL, Pekanbaru:14-16 Mei 2010.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Pasal 42.
LAN-RI, Kajian Manajemen Stratejik, Modul 3, Diklat Kepemimpinan Tingkat II. Jakarta, 2012.
LAN-RI, Pedoman Perumusan Kebijakan (Edisi Revisi), Pusat Kajian Manajemen Kebijakan, Jakarta, 2012.
Budiati Lilin, Good Governance (Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup), Ghalia Indonesia, Bogor, 2012.
Sucipto, Kajian Sedimentasi di Sungai Kaligarang dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kaligarang – Semarang
(Tesis), Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Undip, Semarang, 2012.
JDIH PUPR, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, Jakarta, 2019.
BJ Pratondo, file:///S:/B.J.Pratondo BebasBanjir2015 Sistem Pengendalian banjir jabotabek AHP.htm.
Oki Oktariadi, Penentuan Peringkat Bahaya Tsunami dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi kasus: Wilayah
Pesisir Kabupaten Sukabumi), Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4 No. 2 Juni 2009: 103-116
Downloads
Published
Issue
Section
License

CIVeng : Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.