EFEKTIVITAS OPERASIONAL PINTU AIR SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI KEDUNG LIMUS
DOI:
https://doi.org/10.30595/civeng.v1i1.9289Abstract
Bendung Arca atau Bendung Kali Pelus merupakan bendung yang melintasi Desa Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur. Bendung Arca mempunyai 2 buah pintu pengambilan, ke arah kanan dan kiri. Saluran Induk Kedung Limus Arca sisi kanan mempunyai panjang saluran 1852 m, dengan lebar dasar saluran rata-rata  mencapai 2,50 meter dan sebagian besar dinding saluran telah dilinning (pasangan batu kali). Debit yang masuk intake pada saluran induk kanan yaitu 0,7736 m3/dt dengan kebutuhan air pada saluran induk sebesar 34,7 lt/dt. Operasional pintu air pada Bendung Arca dilaksanakan berdasarkan 2 kondisi Elevasi Muka Air yaitu pada saat musim kemarau dan musim penghujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pintu-pintu air pada beberapa saluran sekunder. Dari hasil analisis efektivitas irigasi pada beberapa saluran sekunder Daerah Irigasi Kedung Limus, nilai efektivitas tertinggi pada saluran sekunder terdapat pada bulan September periode I dengan nilai efektivitas sebesar 100%, sedangkan nilai efektivitas terendah terjadi pada bulan juni periode I dengan nilai efektifitas sebesar 21
References
[1] Perwakilan Balai Wilayah Tajum, 2016, Uraian Singkat Daerah Kedunglimus Arca, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Citanduy Purwokerto.
[2] Khan, M.H., & Saleem, N., 2005, Influence of Different Irrigation Intervals on Growth and Yield of Bell Pepper, Research Journal of Agriculture and Biological Science, 1(2), 125-128.
[3] Pangestu, Ginanjar, 2015, Analisis Efisiensi Distribusi Air Irigasi Pada Saluran Primer dan Sekunder D.I Karangnangka. Jurnal Teknik Sipil : Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
[4] Ramadhan, Fahrul., Tarigon. 2013. Evaluasi Kinerja Saluran Jaringan Irigasi Jeuram Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Teknik Sipil : Universitas Sumatera Utara
[5] Ronaldo, 2006, Analisis Bukaan Pintu Air dan Efisiensi Aliran pada Daerah Irigasi. Jurnal Teknik Sipil : Universitas Jendral Soedirman
[6] Arsyid, 2009, Pengaturan Pintu Irigasi Dalam Pengoperasian Kebutuhan Air Irigasi, Jurnal Teknik Sipil : Universitas Tanjungpura.
[7] Direktorat Jendral Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, 1986, Standar Perencanaan Irigasi: Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi (KP-01), Jakarta.
[8] Doorenbons, j., and Pruitt, W., o., 1997, Guidelines For Predicting Crop WaterRequirements, Food And Agriculture Organitation Od The United Nation,Rome.
[9] Erdem, T., Erdem, Y., Orta, H., & Okursoy, H., 2006, Water-Yield Relationships of Potato under Different Irrigation Methods and Regimens, Journal of Science and Agriculture, 63 (3), 226-231.
[10] Menteri Pekerjaan Umum, No.32/32/PRT/M/2007, Kriteria efektivitas indeks kinerja jaringan irigasi : Universitas Tanjungpura.
[11] Simbolon, benny., 2014. Kajian Jaringan Efektivitas Saluran Irigasi Di Daerah Irigasi Gerinis. Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil : Universitas Tanjungpura.
[12] Suroso, 2006. Elevasi Kinerja Jaringan Irigasi Banjaran untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efesiensi Pengelolaan Air Irigasi. Digital Collection UPT Perpustakaan UNSOED. Universitas Jendral Soedirman.
[13] Susanto, Akmar. 2004, Efektivitas Operasional Bendung Tirol Untuk Distribusi AirDaerah Irigasi Limbangan Madukara-Banjarnegara. Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil : Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
[14] Vika, dkk. 2014, Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi di Saluran Sekunder pada Berbagai Tingkat Pemberian Air Di Pintu Ukur. Jurnal Teknik Sipil : Universitas Tanjungpura.
[15] Kartasapoetra,. AG., Mul. Mulyani., dan F. Pollein. 1990, Teknologi Pengairan Pertanian (irigasi). Bumi Aksara. Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License

CIVeng : Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.