ANALISIS TINGKAT KERAWANAN LONGSOR LERENG DI DESA TIPAR KIDUL KECAMATAN AJIBARANG
DOI:
https://doi.org/10.30595/civeng.v2i1.9879Abstract
Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang banyak menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Gerakan tanah dalam bentuk longsor lahan sangat banyak di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan daerah subdiksi, sehingga mempunyai topografi yang bergunung-gunung yang menjadikan lahan mempunyai lereng yang landai sampai curam, dengan curah hujan yang relatif tinggi dan kondisi geomorfologi yang cukup komplek di beberapa wilayah Indonesia. Desa Tipar Kidul merupakan salah satu Desa di Kecamatan Ajibarang yang termasuk kawasan kerentanan terhadap bencana tanah longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penelitian tidak melakukan suatu percobaan tetapi lebih kearah pendalaman suatu kasus atau keadaan dan dideskripsikan secara mendalam. Data yang dikumpulkan di maksudkan untuk mendapatkan faktor kondisi alam dan aktivitas manusia yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya tanah longsor dan analisis dengan pendekatan yang disusun oleh Direktorat Jenederal Penataan Ruang tahun 2008. Tahapan pelaksanaan terdiri dari persiapan, studi pustaka & literatur, pengumpulan data, pengolahan data, hasil dan pembahasan, kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kerawanan longsor di Desa Tipar Kidul. Analisis data dilakukan untuk menetapkan tipologi zona berpotensi longsor dan menentukan klasifikasi tingkat kerawanan terhadap longsor. Data melalui pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder dari berbagai instansi yang terkait maupun diperoleh dari aplikasi bantu yaitu Arc GIS. Dari hasil penelitian, analasis dan pembahasan diperoleh tingkat kerawanan longsor antara 1,975 – 2,24, maka tingkat kerawanan zona berpotensi longsor Desa Tipar Kidul tergolong sedangReferences
[1] Anonim. (2007). Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
[2] Arikunto, S., 1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Asdi Mahastya, Jakarta.
[3] Badan Pusat Statistik 2018 Kecamatan Ajibarang Dalam Angka Diakses pada https://banyumaskab.bps.go.id/publication/2018/09/26/36502a5b4933985f9e42387a/kecamatan-ajibarang-dalam angka-2018.html
[4] BPBD Kabupaten Banyumas, 2012, Profil Bencana Kabupaten Banyumas.
[5] Direktorat Jenderal Penataan Ruang, 2007, Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
[6] Dudal, R. dan M. Soepraptohardjo. 1957. Soil Classification in Indonesia. Cont. Gen. Agr. Res. Sta. No. 148. Bogor.
[7] Direktorat Jenderal Penataan Ruang, 2008, Modul Terapan Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
[8] Hardiyanto, H., C.,2001, Analisis Sebab-sebab Kelongsoran Lereng di Purworejo dan Sekitarnya, Jurnal Forum Teknik Sipil, Vol. X/1-Januari 2001, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
[9] Jayadinata, J.T. 1999, Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung : Penerbit ITB.
[10] Karnawati, D. 2003, Manajemen Bencana Gerakan Tanah. Diktat Kuliah.
[11] Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada.
[12] Lepore, C., Arnone, E., Noto, L. V., Sivandran, G., & Bras, R. L. (2013). Physically based modeling of rainfall-triggered landslides: a case study in the Luquillo forest, Puerto Rico. Hydrology and Earth System Sciences, 17(9), 3371- 3387.
[13] Ponziani, F., Pandolfo, C., Stelluti, M., Berni, N. Brocca, L. & Moramarco, T. (2012). Assessment of rainfall thresholds and soil moisture modeling for operational hydrogeological risk prevention in the Umbria region (Central Italy). Landslides, 9(2), 229237.
[14] Radar Banyumas. 2016. Bencana Longsor Intai Banyumas. Diakses pada https://radarbanyumas.co.id/bencana-longsor-intai-banyumas/
[15] Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil Taxonomy. Twelfth Edition. United States Department of Agriculture-Natural Resources Conservation Service. Washington, D.C.
[16] Suranto, J.P, 2008, Kajian Pemanfaatan Lahan Pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
[17] Suryolelono, K.B., 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik, Pidato Pengukuhan Guru Besar Pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Ygyakarta.
[18] Suripin, 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Penerbit Andi.
[19] Sutomo, dan Esti Sarjanti, 2007, Analisis Risiko Longsor Lahan Dengan Pendekatan Landscape Ecologycal Risk Information System (LERIS) di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas, Laporan Dosen Muda, LPPM UMP, Purwokerto.
[20] Suwarno, dan Sutomo, 2006, Mitigasi Bahaya Longsor Lahan di Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas, Laporan Penelitian Bidang Studi, LPPM UMP, Purwokerto.
[21] Varnes, D.J. 1978. Slope Movement and Type and Processes, Landslide Analysis and Control. Transportation Research Board, Special Report 176, Washington D.C. National Research Council.
Downloads
Published
Issue
Section
License

CIVeng : Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.