PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN STUDENTS FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 JATINOM TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perbedaan skor pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, Kooperatif Students Facilitator and Explaining, dan ceramah; (2) Untuk mengetahui perbedaan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan Kooperatif Students Facilitator and Explaining; (3) Untuk mengetahui perbedaan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan ceramah; dan (4) Untuk mengetahui perbedaan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran Kooperatif Students Facilitator and Explaining dan ceramah. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda. Pengujian validitas menggunakan validitas isi dan validitas butir soal untuk mengukur daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas. Pada pengujian normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov, sedangkan pengujian homogenitas menggunakan metode Levene’s test of equality of error variances. Analisis data menggunakan anava satu jalan (One-Way Anava). Hasil penelitian ini adalah: (1) Model Pembelajaran Berbasis Masalah, model pembelajaran Students Facilitator and Explaining dan model pembelajaran ceramah berpengaruh positif terhadap skor pengetahuan tentang lingkungan hidup siswa SMP Negeri 1 Jatinom Kabupaten Klaten; (2) Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan model pembelajaran Students Facilitator and Explaining mempunyai pengaruh yang sama terhadap skor pengetahuan tentang lingkungan hidup siswa SMP Negeri 1 Jatinom Kabupaten Klaten; (3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik dari model pembelajaran ceramah terhadap pengetahuan tentang lingkungan hidup siswa SMP Negeri 1 Jatinom Kabupaten Klaten; (4) Model pembelajaran Students Facilitator and Explaining lebih baik dari model pembelajaran ceramah terhadap Skor pengetahuan tentang lingkungan hidup siswa SMP Negeri 1 Jatinom Kabupaten Klaten. Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Student Facilitator and Explaining, Pengetahuan Tentang Lingkungan HidupReferences
Abas, M., Haris, E., Aripin, Z. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Abdurrahman, M. dan Totok, B. 2000. Memahami dan Menangani Siswa dengan Problema dalam Relajar: Pedoman Guru. Jakarta:DepartemenPendidikan Nasional.
Allaby, M. 2002. Basics of Environmental Science 2nd Ed. New York: Taylor & Francis e-Library.
Aminah, 2010. Tesis. Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 2 Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun 2010. Surakarta: UNS.
Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah: Bagaimana Penddikan Memberdayakan Pemelajararan Di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenad Media Group.
Andreasen, L. B. dan Nielsen, J. L. 2013. Dimensions of Pembelajaran Berbasis Masalah-Dialogue and Online Collaboration in Projects. Journal of Pembelajaran Berbasis Masalah in Higher Education. Vol. 1 No. 1: 210-229.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Biedenberg, K., Monroe, M. C. dan Wojcik, D. J. 2013. Foundations of Environmental Education. Hal 9-28. Dalam Monroe dan Krasny (edt). Buku Across the Spectrum, North American Association for Environmental Education. Florida.
Bowman, R. P. 1982. A Student Facilitator Program: Fifth Graders Helping Primary-Grade Problem-Behavior Students. Dissertation for the Degree of Doctor of Phylosophy The University of Florida. (Unpublished).
Budiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.
Bhushan, S., Govinda, R. dan Mangalagiri, A. 1990. Environmental Education Handbook for Educational Planners. New Delhi: National Institute of EducationalPlanning and Administration.
Devi, A. S., Ponnudurai, G., dan Chen, S. Y. 2010. Pre And Post PBL Meetings In Ensuring The Quality Of Facilitators In Problem Based Learning. Journal IeJSME. Vol. 4 No. 2: 47-53.
Dewi, P. S. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Media Group Prenada.
Festus, M. O. dan Ogoegbunam, O. B. 2012. Imperatives Of Environmental Education and Awareness Creation to Solid Waste Management in Nigeria. Journal SAVAP International. Vol. 3, No. 2: 253-258.
Gough, A. 2011. The Australian-ness of Curriculum Jigsaws: Where Does Environmental Education Fit?. Australian Journal of Environmental Education. Vol. 27(1): 9-23.
Hasibuan, J. J dan Moedjiono. 1988. Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Remadja Karya.
Hoody, L. L. 1996. The Educational Efficacy of Environmental Education. State Education and Environment Roundtable.
Huitt, W., Monetti, D., dan Hummel, J. 2009. Designing Direct Instruction. Journal Instructional-Design Theories and Models. Vol. III: 73-97.
Hung, W. 2009. The 9-Step Problem Design Process for Problem-Based Learning:Application of the 3C3R Model. Journal Educational Research. Review 4: 118–141.
Kousar, R. 2009. Disertasi: The Effect Of Direct Instruction Model On Intermediate Class Achievement And Attitudes Towards English Grammar. Arid Agriculture University University Institute Of Education And Research Pir Mehr Ali Shah. Rawalpindi. (Unpublished).
Kozloff, M. A., LaNunziata, L. dan Cowardin, J. 1999. Direct Instruction in Education. Journal Instructivist. Januari 1999.
Masidjo. 1995. Pe skoranPencapaianSkor SiswaDiSekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Mohamad, N. et al. 2011. Self-Evaluation In Problem-Based Learning. Journal AJTLHE. Vol. 3, No. 1, February 2011, 50- 57.
Mulligan, M. dan Wainwright, J. 2004. Environmental Modelling Finding Simplicity in Complexity. DalamMulligan, M. dan Wainwright, J. London: John Wiley & Sons, Ltd.
Mulyanto, H. R. 2007. Ilmu Lingkungan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Munandar, U. 1999. Kreativitas dan Ke-berbakatan. Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.