Pelatihan Pengolahan Air Dalam Mengatasi Krisis Air Bersih

Authors

DOI:

https://doi.org/10.30595/jppm.v3i2.4125

Keywords:

Air Bersih, Pengolahan Air, Filtrasi

Abstract

Kelurahan Untia terletak  di wilayah timur Makassar dan sering mengalami krisis air bersih. Selain itu, masalah yang lain adalah rendahnya kualitas air sumur gali yang merupakan sumber air utama dari masyarakat Kelurahan Untia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat di Kelurahan Untia dalam pengolohan air. Kegiatan pengabdian dilakukan dimulai dengan tahap persiapan, sosialisasi, pelatihan pengolahan air, dan pendampingan pembuatan alat pengolahan air bersih. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat (p = 0,000< 0,05) mengenai  pengolahan air sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan.Selain itu dihasilkan contoh alat pengolahan air bersih yang di pasang di masjid Nurul Hijrah.

Author Biographies

Muh. Fajaruddin Natsir, Universitas Hasanuddin

Jurusan Kesehatan Lingkungan FKM Unhas

Makmur Selomo, Universitas Hasanuddin

Jurusan Kesehatan Lingkungan FKM Unhas

Muh. Asfar, Universitas Hasanuddin

Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Unhas

References

Dinora, G. Q., & Purnomo, A. (2013). Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih. Jurnal Teknik ITS, 2(2), D78-D82.

Fatimah, I., & Wijaya, K. (2005). Sintesis TiO2/zeolit sebagai fotokatalis pada pengolahan limbah cair industri tapioka secara adsorpsi-fotodegradasi. Jurnal Teknoin, 10(4).

Hadi, A. (2016). Kodong,, Warga Salodong Harus Antri Berjam-jam Untuk Dapat Air Bersih. Retrieved 21 Maret, 2017, from https://v1.makassarterkini.com/kodong-warga-salodong-harus-antri-berjam-jam-untuk-dapat-air-bersih/

Manik, E. (2018). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Tentang Pengolahan Air Permukaan Menggunakan Saringan Air Sederhana Di Dusun I Desa Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2017. Karya Tulis Ilmiah, Poltekkes Kemenkes RI Medan

Nasik. (2015). Studi Pengolahan Limbah cair tahu dengan menggunakan koagulan PAC (Poly alumunium Chloride) dan Flokulan organoclay (Bentonit-Polydadmac). Skripsi, Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga, Sleman.

Purwoto, S., & Nugroho, W. (2013). Removal Klorida, TDS dan Besi pada Air Payau melalui Penukar Ion dan Filtrasi Campuran Zeolit Aktif dengan Karbon Aktif. WAKTU, 11(1), 47-59.

Ristiana, N., Astuti, D., & Kurniawan, T. P. (2009). Keefektifan ketebalan kombinasi zeolit dengan arang aktif dalam menurunkan kadar kesadahan air sumur di Karangtengah Weru Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kesehatan, 2, (1), 91-102

Saputra, R. (2006). Pemanfaatan zeolit sintetis sebagai alternatif pengolahan limbah industri. Buletin IPT, 1, 8-20.

Sujarwanto, A., (2014). Keefektifan Media Filter Arang Aktif dan Ijuk Dengan Variasi Lama Kontak Dalam Menurunkan Kadar Besi Air Sumur di Pabelan Kartasura Sukoharjo. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suryana, R. (2013). Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal Di Kecamatan Biringkanayya Kota Makassar. Tugas Akhir, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Univesitas Makasar

Downloads

Published

2019-09-17

How to Cite

Natsir, M. F., Selomo, M., & Asfar, M. (2019). Pelatihan Pengolahan Air Dalam Mengatasi Krisis Air Bersih. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(2), 253–258. https://doi.org/10.30595/jppm.v3i2.4125