Sosialisasi Hasil Kajian Sifat Optis Tanaman Lompong Hitam (Colocasa fontannesii) sebagai Alternatif Obat Herba Penyembuh Luka pada Masyarakat Desa Triwarno-Banyuurip Purworejo
DOI:
https://doi.org/10.30595/jpts.v3i02.17074Keywords:
Spektrum IR, Lompong Hitam, Obat HerbaAbstract
Telah dilakukan sosialisasi hasil kajian sifat optis dan sifat kimia material ekstrak tanaman lompong hitam (Colocasia fontannesii) melalui uji FTIR dengan pengujian pendukung melalui uji fitokimia kepada masyarakat Desa Triwarno-Banyuurip Purworejo. Tujuan pengujian ini untuk mengetahui sifat optik material ekstraksi daun lompong hitam berdasarkan responnya terhadap cahaya datang (sifat penyerapan atau sifat mentransmisikan) melalui uji FTIR. Selain itu dilakukan uji pendukung dengan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dalam tanaman lompong hitam. Pengujian ini menggunakan 1,35 gram ekstraksi daun dan 1,72 gram batang tanaman lompong hitam secara terpisah yang telah dilakukan penjemuran untuk mengurangi volume air dan mengubah menjadi serbuk, selanjutnya dilakukan uji FTIR dan uji fitokimia menggunakan metode miserasi. Hasil pengujian menunjukkan spektrum inframerah batang lompong hitam pada bilangan gelombang 3273,75 cm-1 terdapat gugus O-H dengan serapan 73%, spektrum inframerah daun lompong hitam pada bilangan gelombang pada rentang 1500-2000 cm-1 terdapat gugus CºC dengan serapan 78,25%, dan hasil uji fitokimia tanaman lompong hitam (daun dan batang) menunjukkan hasil positif pada uji flavonoid dengan terbentuknya warna jingga. Adanya ikatan O-H berperan penting dalam penyembuhan luka dan kandungan flavonoid berperan sebagai zat antioksidan. Kegiatan pelaksanaan sosialisasi kajian ilmiah khasiat tanaman lompong hitam berjalan baik dan 50% lebih peserta merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kehidupan mereka terutama dalam memanfaatkan tanaman lokal lompong hitam Purworejo dan tertarik untuk menggunakan tanaman herba tersebut sabagi obat herba.
References
Ekawati, M. A., Suirta, I. W., & Santi, S. R. (2017). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Daun Sembukan (Paederia foetida L) serta Uji Aktivitasnya Sebagai Antioksidan. Jurnal Kimia, 11(1), 43–48.
Illing, I., Safitri, W., & Erfiana, E. (2017). Uji Fitokimia Ekstrak Buah Dengen. Dinamika, 8(1), 66–84.
Khairunnisa, S. F., Ningtyas, A. A., Haykal, S. A., & Sari, M. (2018). Efektivitas getah pohon pisang (Musa paradisiaca) pada penyembuhan luka soket pasca pencabutan gigi Effectivity of banana (Musa paradisiaca) tree sap extract in socket wound healing after tooth extraction. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 30(2), 107–112.
Kumayas, A. R. (2015). Aktifitas Antibakteri dan Karateristik Gugus Fungsi dari Tunikata Polycarpa aurata. Pharmacon, 4(1).
Lukman, H. (2015). Penentuan Kadar Flavonoid pada Ekstrak Daun Tanaman Menggunakan Metode Spektroskopi Inframerah dan Kemometrik.
Lumbessy, M., Abidjulu, J., & Paendong, J. J. E. (2013). Uji Total Flavonoid Pada Beberapa Tanaman Obat Tradisonal Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara. Jurnal MIPA, 2(1), 50–55.
Manurung, M. S. (2021). PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT POLIMER BERPENGUAT SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata) DAN SERAT ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) (Doctoral dissertation, UNIMED).
Masniawati, A., Johannes, E., & Winarti, W. (2021). Analisis Fitokimia Umbi Talas Jepang Colocasia esculentai L.(Schott) var. antiquorum dan Talas Kimpul Xanthosoma sagittifolium L.(Schott) dari Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Alam Dan Lingkungan, 12(2).
Nasution, Z. A., & Rambe, S. M. (2013). Karakterisasi dan identifikasi gugus fungsi dari karbon cangkang kelapa sawit dengan metode methano-pyrolysis. Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 24(2), 108–113.
Nisa, V. M. (2013). Efek Pemberian Ekstrak Daun Singkong (Manihot esculenta) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Gingiva Tikus (Rattus norvegicus).
Noer, Shafa, R. D. P. (2016). Uji kualitatif fitokimia daun ruta angustifolia. Faktor Exacta, 9(3), 200–206.
Nugrahaini, D. L., Kusdiyantini, E., Tarwotjo, U., & Prianto, A. H. (2017). Identifikasi kandungan senyawa kimia cuka kayu dari sekam padi. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi, 19(1), 30–37.
Nurlina, N., Syahbanu, I., Tamnasi, M. T., Nabela, C., & Furnata, M. D. (2018). Ekstraksi dan penentuan gugus fungsi asam humat dari pupuk kotoran sapi. Indonesian Journal of Pure and Applied Chemistry, 1(1), 30–38.
Rudyatmi, E., & Rahayu, E. S. (2014). Karakterisasi Talas Lokal Jawa Tengah (Identifikasi Sumber Plasma Nutfah Sebagai Upaya Konservasi Tanaman Pangan Alternatif). Sainteknol : Jurnal Sains Dan Teknologi, 12(1), 1–8. https://doi.org/10.15294/sainteknol.v12i1.5420
Rukmana, R., & Yudirachman, H. (2015). Untung Berlipat Dari Budi Daya Talas Tanaman Multi Manfaat.
Rumagit, H. M. (2015). Uji Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Spons Lamellodysidea Herbacea. PHARMACON, 4(3), 183–192.
Sastrohamidjojo, H. (2018). Dasar-dasar spektroskopi. UGM PRESS.
Sulistyowati, P. V., Kendarini, N., & Respatijarti, R. (2014). Observasi keberadaan tanaman talas-talasan genus Colocasia dan Xanthosoma di Kec. Kedungkandang Kota Malang dan Kec. Ampelgading Kab. Malang. Jurnal Produksi Tanaman, 2(2).
Wijaya, B. A., Citraningtyas, G., & Wehantouw, F. (2014). Potensi Ekstrak Etanol Tangkai Daun Talas (Colocasia Esculenta [L]) Sebagai Alternatif Obat Luka Pada Kulit Kelinci (Oryctolagus Cuniculus). Pharmacon, 3(3). https://doi.org/10.35799/pha.3.2014.5409
Zelin, O., & Setyawan, H. B. (2019). Pengaruh macam bahan tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas talas (Colocasia esculenta L.). Berkala Ilmiah Pertanian, 2(3), 122–126.