Rancang Bangun Sabuk Pemanas sebagai Solusi Perawatan di Rumah bagi Penderita Nyeri Punggung Bawah

Authors

  • Rika Rokhana <span>Teknik Elektronika, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia</span>
  • Agrippina Waya Rahmaning Gusti <p style="text-align: left;" align="center">Teknik Elektronika, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia</p>
  • Achmad Rizky Fachrezi <span>Teknik Elektronika, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia</span>
  • Hanny Megawati Rosalinda <span>Teknik Elektronika, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia</span>
  • Kemalasari Kemalasari <span>Teknik Elektronika, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia</span>

DOI:

https://doi.org/10.30595/jrre.v6i2.21853

Keywords:

belt, pain, back, heater, DHT22 sensor

Abstract

Penderita nyeri punggung sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah terapi alternatif untuk mengatasi nyeri punggung bawah telah dikembangkan melalui terapi panas menggunakan suatu instrumentasi medis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat terapi nyeri punggung berupa sabuk pemanas. Beberapa komponen yang digunakan dalam membuat sabuk pemanas untuk terapi nyeri punggung ini yaitu Arduino Nano, button / tombol, sensor suhu DHT22, heater / pemanas, driver L298N, dan LCD dengan ukuran karakter 16x2. Sedangkan sabuknya terbuat dari material kulit sintetis dan karet. Pada bagian tengah sabuk terdapat zona untuk pemanas. Permukaan sabuk pemanas terbuat dari bahan katun agar lebih efisien untuk menghantarkan panas dan nyaman untuk digunakan di kulit. Spons berfungsi sebagai tambahan lapisan untuk meratakan panas dan lebih nyaman saat dipakai. Sensor suhu diletakkan antara katun dan spons, pemanas diletakkan setelah lapisan spons dan bagian luar sabuk dibuat menggunakan material karet dan kulit sintetis. Sabuk ini juga dilengkapi dengan fitur kontrol suhu pemanas pada kisaran suhu 35-45°C dan timer antara 1-20 menit yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Hasil pengujian menunjukkan akurasi kontrol suhu sebesar 96,07% dan akurasi fitur timer sebesar 98,5%. Untuk meredakan nyeri punggung, alat ini dapat diatur penggunaannya pada suhu 45°C selama 15-20 menit. Sabuk pemanas untuk terapi nyeri punggung ini dapat menjadi solusi perawatan di rumah bagi penderita nyeri punggung bawah.

References

[1] J. G. Webster, “Medical Instrumentation-Application and Design,” J Clin Eng, vol. 3, no. 3, p. 306, 1978.

[2] Gov.UK, “EIM21776 - Particular benefits: recommended medical treatment to help an employee return to work - definition of recommended medical treatment - HMRC internal manual - GOV.UK.” Accessed: May 14, 2024. [Online]. Available: https://www.gov.uk/hmrc-internal-manuals/employment-income-manual/eim21776

[3] I. Urits et al., “Low Back Pain, a Comprehensive Review: Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment,” Current Pain and Headache Reports, vol. 23, no. 3. Current Medicine Group LLC 1, Mar. 01, 2019. doi: 10.1007/s11916-019-0757-1.

[4] A. Cahya S, W. Mardi Santoso, M. Husna, B. Munir, and S. Nandar Kurniawan, “LOW BACK PAIN,” JPHV (Journal of Pain, Vertigo and Headache), vol. 2, no. 1, pp. 13–17, Mar. 2021, doi: 10.21776/ub.jphv.2021.002.01.4.

[5] J. Freiwald et al., “A Role for Heat Therapy in Low Back Pain in Modern Clinical Practice,” 2021, doi: 10.20944/preprints202106.0663.v1.

[6] B. G. Green, “Temperature perception and nociception,” Journal of Neurobiology, vol. 61, no. 1. pp. 13–29, Oct. 2004. doi: 10.1002/neu.20081.

[7] G. A. Malanga, N. Yan, and J. Stark, “Mechanisms and efficacy of heat and cold therapies for musculoskeletal injury,” Postgraduate Medicine, vol. 127, no. 1. Taylor and Francis Inc., pp. 57–65, Jan. 01, 2015. doi: 10.1080/00325481.2015.992719.

[8] S. F. Nadler, K. Weingand, and R. J. Kruse, “The Physiologic Basis and Clinical Applications of Cryotherapy and Thermotherapy for the Pain Practitioner,” Cryotherapy and Thermotherapy for the Pain Practitioner 395 Pain Physician, vol. 7, no. 3, pp. 395–399, 2004.

[9] J. Freiwald, M. W. Hoppe, W. Beermann, J. Krajewski, and C. Baumgart, “Effects of supplemental heat therapy in multimodal treated chronic low back pain patients on strength and flexibility,” Clinical Biomechanics, vol. 57, pp. 107–113, Aug. 2018, doi: 10.1016/j.clinbiomech.2018.06.008.

[10] J. S. Petrofsky, M. Laymon, L. Berk, and G. Bains, “Effect of ThermaCare HeatWraps and Icy Hot Cream/Patches on Skin and Quadriceps Muscle Temperature and Blood Flow,” J Chiropr Med, vol. 15, no. 1, pp. 9–18, Mar. 2016, doi: 10.1016/j.jcm.2015.12.002.

[11] M. Nuhr et al., “Active Warming During Emergency Transport Relieves Acute Low Back Pain,” 2004.

[12] C. Chabal, P. J. Dunbar, I. Painter, D. Young, and D. C. Chabal, “Properties of thermal analgesia in a human chronic low back pain model,” J Pain Res, vol. 13, pp. 2083–2092, 2020, doi: 10.2147/JPR.S260967.

[13] S. Rennie and S. Michlovitz, Therapeutic heat, 6th ed. Philadelphia: FA Davis Co, 2016.

[14] R. A. Zahra, A. Wicaksana, W. Novianti, M. A. R. Kurniawan, and I. Y. Okyranida, “Health belt sebagai ikat pinggang terapi reumatik,” Schrodinger, 2021.

[15] Eriyanto, “Alat Terapi Pinggang dengan Pemantauan Menggunakan Smartphone Android,” 2022.

Downloads

Published

2024-12-20

How to Cite

Rokhana, R., Gusti, A. W. R., Fachrezi, A. R., Rosalinda, H. M., & Kemalasari, K. (2024). Rancang Bangun Sabuk Pemanas sebagai Solusi Perawatan di Rumah bagi Penderita Nyeri Punggung Bawah. Jurnal Riset Rekayasa Elektro, 6(2), 93–100. https://doi.org/10.30595/jrre.v6i2.21853