PEMARTABATAN DAN PEMBERADABAN BANGSA MELALUI BAHASA DAN SASTRA

Authors

  • Suminto A. Sayuti Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30595/mtf.v2i2.166

Abstract

Abstrak: Bahasa dan sastra sebagai bagian kebudayaan merupakan faktor penting dalam upaya pemartabatan dan pemberadaban bangsa. Jalan kebudayaan adalah jalan untuk membangun sikap mental dan kesadaran. Hubungan antara individu dan masyarakatnya merupakan hubungan yang resiprokal sehingga secara historis dan sistemis tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam konteks yang berbasis mutualitas inilah persoalan nilai-nilai budaya dalam pendidikan bahasa dan sastra menjadi benar-benar tampak, dan penting untuk diimplementasikan karena kebudayaan merupakan lahan dan habitat utama bagi tumbuhnya identitas dan kepribadian. Kebudayaan memerlukan upaya “pelestarian” melalui pendidikan, yakni pendidikan yang memberikan pencerahan terhadap pentingnya nilai budaya, baik dalam sifatnya yang preservatif maupun progresif. Penyelenggaraan pendidikan tanpa wawasan budaya meniscayakan terasingnya individu yang terlibat di dalamnya dari nilai-nilai. Sementara itu, tanpa para pendukung yang sadar dan terdidik, fungsi kebudayaan sebagai sumber nilai lama kelamaan akan hilang. Itulah pentingnya hubungan (baca: kesadaran) resiprokal, yang tanpanya, pendidikan sangat mungkin dijadikan modal kuasa demi kepentingan tertentu secara hegemonik melalui pengaturan institusional. Hubungan antara pendidikan dan kebudayaan dapat diibaratkan sebagai hubungan antara akar dan pohonnya: akar pendidikan adalah nilai-nilai budaya, tetapi sumber-sumber eksternal yang relevan dan berguna untuk tumbuh keluar pun tetap diserap sebagai asupan. Pendidikan menjadi sebuah upaya mengidentifikasi, menyusun, memetakan, dan merefleksikan problem dan konflik kemanusiaan, yang kemudian diikuti oleh serangkaian proyek eksistensial untuk memecahkannya secara terus-menerus. Konseptualisasi wawasan budaya dalam pendidikan sebagai jalan menuju terbangunnya genre pendidikan bahasa dan sastra yang khas sekaligus mengisyaratkan pentingnya pendekatan multikultural dalam pelaksanaannya. Semua itu dapat terlaksana apabila materi bahasa dan sastra dalam proses pendidikan dan pembelajaran diperhitungkan sebagai “rumah” pengalaman kemanusiaan kita. Dalam dan melalui proses semacam itu, kita “merumahkan” pengalaman-pengalaman kita yang tidak pernah singular. Implikasi dan implementasi pendidikan seperti dikemukakan, hakikatnya merupakan upaya menyiapkan dan membentuk sebuah masyarakat yang keberlangsungannya didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan moral. Dengan kata lain, pembelajaran bermakna harus diciptakan dan dirancang secara kreatif di berbagai tingkat satuan pendidikan, sehingga memungkinkan terjadi interaksi dan negosiasi untuk penciptaan arti dan konstruksi makna dalam diri setiap siswa dan guru. Wawasan budaya dalam praksis pendidikan adalah jalan pertama dan utama, apalagi jika kebudayaan disadari sebagai kerja perencanaan manusia berikut tindakan nyatanya demi kemakmuran bersama. Kata Kunci: pendidikan, bahasa, kebudayaan

Downloads

How to Cite

Sayuti, S. A. (2016). PEMARTABATAN DAN PEMBERADABAN BANGSA MELALUI BAHASA DAN SASTRA. Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, 2(2). https://doi.org/10.30595/mtf.v2i2.166

Issue

Section

Article