PERILAKU MEMAAFKAN PADA KORBAN BULLYING FISIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Authors

  • Intan Desy Warnaningrum Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Tri Na'imah Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30595/psychoidea.v14i1.1575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk megetahui proses memaafkan yang dialami oleh korban bullying fisik di SMP. Penelitian ini terdiri dari dua orang yang pernah menjadi korban bullying fiik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini berfokus pada bagaimana proses memaafkan pada korban bullying. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif yaitu setelah data berhasil dikumpulkan setalah itu direduksi dan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi hasil dari pengumpulan data, selanjutnya di tarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses korban bullying yang tidak memaafkan adalah pertama marah kepada pelaku, kedua mencoba meredakan kebenciannya dengan begumam sendiri, ketiga memasrahkannya kepada Allah, keempat tidak ingin memaafkan pelaku karena tindakan pelaku. Sedangkan proses korban bullying yang memaafkan pertama merasa sedih dan memasrahkannya kepada Allah, tetap fokus pada sekolahnya dan mamaafkan pelaku walaupun tidak ingin mengenal pelaku lagi. Faktor yang menghambat untuk memaafkan karena tindakan pelaku sangat kasar, dan factor pendorong karena tidak ingin membebebani pikiran dengan dendam serta ada dukungan orang terdekat. Kata kunci : Memaafkan, Bullying Fisik, Sekolah

References

Ahmed, E. and Braithwaite, V. (2006). Forgiveness, reconciliation, and shame: Three key variables in reducing school bullying, Journal of Social Issues, [Special issue: Restorative Justice and Civil Society: Emerging Practice, Theory and Evidence, edited by B. Morrison & E. Ahmed], 62(2). 347- 370.

Bungin, M. B. (2007).Penelitian Kualitatif. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Egan, L. A & Todorov, N. (2009). Forgiveness As a Coping Strategy to Allow School Students to Deal with The Effect of Being Bullied: Theoritical and Empirical discussion. Journal of Social and Clinical Psychology. 28. 198-222.

Freedman, S. R & Enright, R. D, (1996). Forgiveness as an Intervention Goal With Incest Survivors. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 64, (5), 983-992.

Hargrave, T. D. (2008). Forgiveness and reconciliation after infidelity. Family Therapy Magazine, March/April, 30-33.

Indra.A. (2011).Mendikbud: UN Tak Bertentangan dengan UU. Diakses Pada 20 Agustus 2016 pukul 21.59 WIB http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/11/10585711/Mendiknas.Homeschooling.Itu.Lebih.Baik.

Lewis, B.S (1984), Forgive & Forget, New York : Pocket Book, Simon & Schuter Inc.

McCullough, M.E, Fincham, F.D and Tsang, J. (2003). Forgivenes, Forbearance and Time : The Temporal Unfolding of Transgression-Related Interpersonal Motivations. Journal of Personality and Social Psychology, 84 (3), 540-557

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta: Bandung

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Albeta : Bandung

Siswati & Widayanti, C.G (2009). Fenomena Bullying Di Sekolah Dasar Negeri Di Semarang: Sebuah Studi Deskriptif. Jurnal Psikologi. Undip, 5. (2).

Downloads

Published

2016-02-01

Issue

Section

PSYCHOIDEA