Hubungan antara Mindfulness dengan Regulasi Emosi pada Guru yang Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus

Authors

  • Irmayani Irmayani Universitas Syiah Kuala
  • Zaujatul Amna Universitas Syiah Kuala
  • Maya Khairani Universitas Syiah Kuala
  • Novita Sari Universitas Syiah Kuala

DOI:

https://doi.org/10.30595/psychoidea.v21i1.16156

Keywords:

mindfulness, regulasi emosi, anak berkebutuhan khusus, guru sekolah inklusi

Abstract

Guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi memiliki banyak tantangan dibandingkan guru non-inklusi. Secara tidak langsung tantangan dari pekerjaan tersebut berpengaruh terhadap emosinya, oleh karena itu dibutuhkan regulasi emosi yang baik. Salah satu strategi yang memengaruhi regulasi emosi yaitu mindfulness, karena mindfulness dapat membantu seseorang fokus pada proses dan tujuan hidup, serta mampu mengontrol pikiran agar tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kondisi yang tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara mindfulness dengan regulasi emosi pada guru yang mengajar ABK di sekolah inklusi di Aceh melalui pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Sebanyak 116 guru sekolah inklusi terlibat sebagai sampel penelitian yang dipilih menggunakan teknik non probability sampling jenis insidental. Regulasi emosi diukur menggunakan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), sedangkan mindfulness diukur menggunakan Mindful Attention Awareness Scale (MAAS). Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mindfulness dengan regulasi emosi pada guru yang mengajar ABK. Meskipun tidak terdapat hubungan diantara variabel, hasil menunjukkan guru memiliki regulasi emosi dan mindfulness yang tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel tersebut.

Downloads

Additional Files

Published

2023-05-02

Issue

Section

PSYCHOIDEA