STRATEGI COPING WARIA DALAM MENGHADAPI KECEMASAN TERJANGKIT HIV /AIDS DI PURWOKERTO

Authors

  • Suwarti Suwarti Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30595/psychoidea.v7i2.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kecemasan yang dialami waria terhadap kemungkinan terjangkit HIV/AIDS serta mengkaji strategi coping yang dilakukannya untuk menanggulangi kecemasan tersebut. Metode pengumpulan dengan observasi dan interviu terhadap tiga orang waria yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial, satu orang pengurus LSM Biyung Emban, satu orang dokter yang melayani klinik VCT dan seorang psikolog yang membantu pelayanan klinik VCT di RSUD Margono Purwokerto. Validitas data dalam penelitian ini dengan teknik trianggulasi, yaitu dengan mensinergikan data yang diperoleh dari hasil observasi, interviu dan data dokumentasi yang ada. Analisis data dilakukan bentuk interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mengalami kecemasan cukup tinggi yang ditunjukkan gejala-gejala: sering sakit-sakitan, badan sering meriang, kepala sering merasa pusing-pusing, keluar keringat dingin, mengalami gangguan tidur, adanya ketakutan ketika ada informasi pemeriksaan VCT, ada ketakutan setiap kali akan melakukan hubungan seksual, banyak mengkonsumsi suplemen untuk stamina, bahkan ada yang kadang-kadang mimpi buruk terhadap kemungkinan terjangkit HIV/AIDS. Strategi coping yang dilakukan lebih mengarah pada problem solving focus coping, yaitu waria secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan situasi yang menimbulkan kecemasan tersebut. Perilaku yang ditampilkan dalam mendukung strategi coping tersebut adalah dengan: mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang HIV/AIDS, memberanikan diri untuk memeriksakan diri ke klinik VCT, mengurangi kuantitas hubungan seksual, menggunakan kondom ketika melakukan relasi seksual, serta memiliki â€pacar†yang relatif tetap, aktif bersosialisasi dalam kegiatan kemasyarakatan misalnya dengan mengikuti pengajian dan penyuluhan, serta memiliki pekerjaan sampingan yang menghasilkan uang selain berprofesi sebagai pekerja seks komersial. Kata Kunci : Kecemasan terjangkit HIV/AIDS, strategi coping, waria

References

Anonim. 2005. Gangguan Identitas Jenis Kelamin. Majalah Psikologi Emphati. ISSN 1829-9733. Februari-Maret 2005.

Anonim. 2008. Waria Rentan tertular HIV/AIDS. Jawa Pos. 19 Juni 2008.

Anonim. 2007. Manual Pelatihan Konselor VCT. Depkes Republik Indonesia. 2007.

DIU. 2006. Makalah Situasi Terakhir Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyumas sampai dengan Februari 2006. Disampaikan pada Pertemuan Berkala Jejaring ART Rumah Sakit dan Masyarkat di Banyumas. 13 Maret 2006.

Halim, S.M dan Atmoko, D.W. 2005. Hubungan antara Kecemasan akan HIV/AIDS dan Psychological Well-Being pada Waria yang Menjadi Pekerja Seks Komersial. Jurnal Psikologi. Vol.15, No. 1. Maret 2005. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.

Johnston, M.K., 1971. Mental Helth and mental Illness. Lippencott Company Philadelphia.

Koeswinarno. 2004. Hidup Sebagai Waria. Yogyakarta : LkiS

Mboi, N. 2004. Media Indonesia. Jarum Suntik Penyumbang Kasus AIDS. Minggu, 5 September

Muninjaya, A.A.G. 1998. AIDS di Indonesia Masalah dan Kebijakan Penanggulangannya. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Prawirohusodo, S. 1988. Stres dan Kecemasan. Simposium Stres dan Kecemasan. Lab FK UGM. Yogyakarta

www. Indosiar.com. Penderita HIV/AIDS Meningkat. 11 September 2004.

www. Lp3y.org/info Kespro. “Bagaimana Bisa Dipastikan bahwa Saya Negatif”. Jurnal Kesehatan Reproduksi . No. 3. Tahun 1/Februari 2002.

www. suara merdeka.com. 10 Orang Positif HIV/AIDS di Purwokerto. Suara Merdeka. 2 Maret 2006.

Downloads

Published

2009-07-01

Issue

Section

PSYCHOIDEA