Kebersyukuran dan Kebermaknaan Hidup pada Penderita Jantung Koroner

Authors

  • Izanatul Laily Maulidah Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30595/psychoidea.v14i2.2116

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebersyukuran dan kebermaknaan hidup pada penderita jantung koroner di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.   Jumlah partisipan dalam penelitian ini yaitu 65 pasien.Alat pengumpulan data menggunakan skala kebersyukuran dan skala kebermaknaan hidup. Dari uji validitas, diperoleh koefisien validitas skala kebersyukuran bergerak dari 0,252 sampai 0,508 dengan rtabel = 0,244, sementara validitas skala kebermaknaan hidup bergerak dari 0,322 sampai 0,496 dengan rtabel = 0,244. Hasil uji reliabilitas skala kebersyukuran diperoleh nilai sebesar 0,879 dan skala kebermaknaan hidup sebesar 0,890.Analisis data dalam penelitian ini  menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Hasil uji hipotesis menunjukkan rhitung sebesar 0,726 dan rtabel 0,244 p sebesar 0,000 dengan taraf kepercayaan 99% (α = 0,01), hal ini menunjukkan bahwa rhitung>rtabel (0,726>0,244) maka arah hubungan adalah positif. Dimana semakin tinggi kebersyukuran maka semakin tinggi kebermaknaan hidupnya, begitu juga sebaliknya jika semakin rendah kebersyukuran maka akan semakin rendah pula kebermaknaan hidupnya. Sumbangan efektif variabel kebersyukuran adalah sebesar 52,7% terhadap kebermaknaan hidup, sementara 47,3% merupakan sumbangan efektif dari faktor lain yang tidak diteliti.

 

Kata Kunci : Kebersyukuran, Kebermaknaan Hidup, Penderita Jantung Koroner

References

Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih hidup Bermakna. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Emmons,R., &Cullough, M. (2003).Counting Blessings Versus Burdens: An Experimental Investigation of Gratitude and Subjective Well-Being in Daily Life. Jounal of Personality and Social Psychology, 2, (84), 377-389.

Frankl, V. E. (2003). Logoterapi Terapi Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistens. (Terjemahan M. Murtadlo). Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Koeswara, E. (1992). Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta: Kanisius.

Lyubomirsky, Sonja. Et all. (2007). Is It Possible to Become Happier? (And If So, How?). Social and Personality psychology Compass: 129-145, 10.111/j.1751-9004.2007.00002.x. Blackwell Publishing, Ltd.

Peterson, C.,& Seligman, M. E. P. (2004).Character, Strenght, and Virtues: A Handbook & Classification. New York: Oxford University press.

Pratiwi, H. (2009). Social Support pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner.Skripsi.Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara.

Seligman, M. E. P. (2005). Menciptakan Kebehagiaan dengan Psikologi Pasif Authentic Happiness.Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Siantoro, A. P. (2014). Faktor Psikologis dari Penyakit jantung Koroner.online. http://Ruangpsikologi.com/kesehatan/faktor-psikologis-dari-penyakit-jantung-koroner/(diakses tanggal 20 November 2014)

Wijayakusuma, H.(2005). Menghindari penyakit jantung dan stroke dengan pola hidup sehat.Portal CBN - Cyberhealth: http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cybermed%7C0%7C0%7C8%7C77. (diakses tanggal 20 November 2014)

Wood, A. M. (2008). Individual Differences in Gratitude and Their Relationship with Well Being.University of Warwick.

Downloads

Published

2016-07-01

Issue

Section

PSYCHOIDEA