BURNOUT PERAWAT PEREMPUAN DITINJAU DARI IKLIM ORGANISASI
DOI:
https://doi.org/10.30595/psychoidea.v15i2.2448Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah iklim organisasi Rumah Sakit dapat mengakibatkan burnout pada perawat yang bekerja di Rumah Sakit tersebut. Subjek penelitian ini adalah perawat perempuan sebanyak 40 orang, dengan ciri-ciri subjek adalah memiliki status kepegawian sebagai karyawan tetap, masa kerja minimal 1 tahun, berpendidikan minimal Diploma 1, dan berjenis kelamin perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala iklim organisasi dan skala burnout. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara iklim organisasi dengan burnout perawat Rumah Sakit. Burnout perawat dapat diprediksikan dari Iklim organisasi Rumah Sakit sebesar 36,7%. Hal itu mengindikasikan bahwa persepsi perawat terhadap iklim organisasi Rumah Sakitnya menjadi sangat penting dalam mempengaruhi burnout yang dirasakan perawat.
Â
Â
Kata Kunci:Iklim Organisasi,Burnout, Perawat
References
Ashtari, Z., Farhady, Y., & Khodaee, M.R. (2009).Relationship between job burnout and work performance in a sample of Iranian mental health staff. Afr J Psychiatry(Johannesbg). 2009 Feb;12(1):71-4 [serial online]. Diakses 12 Desember 2017 dari http://www.ajop.co.za/Journals/February2009/Ajp_13.pdf
Bachori, M. & Asnawi, S. (1999). Stres Kerja. BuletinPsikologi, VII(2), 28-39.
Baron, J.L & Greenberg, J. (1990).Behavior In Organization Understanding And Managing The Human Side of Work. Third Edition New York ; Allyn & Bacon.
Candra, A. (2011). 30 persen pekerja kantor alami stres. Diakses dari http://health.kompas.com/read/2011/07/20/10232458/30.Persen.Pekerja.Kantor.Alami.Stres
Cimiotti, J.P. (2012). Nurse staffing,Burnout,and Health Care-Associated Infection. Diunduh tanggal 22 Juli 2016.http://www.ajicjournal.org/article/S0196-6553(12)00709-2/abstract
DEPKES.Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2014). Rekapitulasi SDM Kesehatan yang didayagunakan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Indonesia. Available on :http://www.bppsdmk.depkes.go.id/sdmk/.Diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Fathoni, A. R. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunarsa, S.D. (2008). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Hardjana, A. (2006). Iklim Organisasi: Lingkungan Kerja Manusiawi. Jurnal Ilmu Komunikasi.(3)1, Juni: 1-36.
Hepner, H. (1973). Psychology applied of life and work. Englewood Cliffs, New .Jersey: Prentice – Hall.
Kolb, A. David, Irwin M. Rubin & James M. Mclntrye.(1984). Organization Psychology.Edisi ke IV. New Jersey: Prentice Hall.
Leatz, C. A., and Stolar, M. W. (1993). Career Success/ Personal Stress: How to Stay Healthy in a High-Stress Environment. New York: McGraw-Hill.
Maslach, C, &Jackson, S.E. (1981).The measurement of experienced burnout.Journal of Occupational Behaviour:2:99–113
Miner, J.B. (1988). “Organizational Behavior: Performance And Productivity” First Edition,New York: Random House Business Division,
Myers, E. G. (1983).Social Psychology. Tokyo: McGraw Hill.
Olanrewaju, A.S., &Chineye O.J. (2013).Gender differences in burnout among health workers in the Ekiti State University Teaching Hospital Ado-Ekiti.International Journal of Social and Behavioural SciencesVol. 1 (6), pp. 112-121 June 2013 [serial online].Diakses tanggal 8 Februari 2015 dari http://www.academeresearchjournals.org/journal/ijsbs.
Patrick, K. & Lavery, J.F. (2007). Burnout in nursing.Australian Journal of Advanced Nursing.Mar-May;24(3):43-8.
Perrewe, P. L., Hochwarter, W. A., Rossi, A. M.,Wallace, A., Maignan, I., Castro, S. L., Ralston,D. A., Westman, M., Vollmer, G., Tang, M., Wan, P., Van Deusen, C. A. (2002). Are Work StressRelationships Universal? A Nine-RegionExamination of Role Stressors, General SelfEfficacy, and Burnout.Journal of International 8, pp. 163-187
Pines, A. (1993).“Burnout: An Existential Perspective,” in Professional Burnout: Recent Developments in Theory and Research, W. B. Schaufeli, C. Maslach, and T. Marek (eds.). Washington, DC: Taylor & Francis.
Pujiono.(2015). 75 persen wanita mengalami stres akibat pekerjaan. Diakses dari https://beritagar.id/artikel/kesehatan/75-persen-wanita-mengalami-stres-akibat-pekerjaan
So-Kum Tang, C., Tung Au, W., Schwarzer, R., & Schmitz, G. (2001). Mental Healt Outcomes of Job Stress among Chinese Teachers: Role of Stress Resource Factors and Burnout. Jurnal of Organizational Behavior,(VI)20, 887-901.
Steers, R. M..(2005). Efektivitas Organisasi. (Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Suhaemi, E. (2003). Etika Keperawatan. Jakarta : EGC.
Suhariadi, F. (1990). Iklim Kerja Organisasi. ANIMA.(VI)21,70–76.
Sutjipto, (2004).Apakah Anda Mengalami Burnout?Diakses 23 Maret 2005: www. depdiknas.go.id/jurnal/32/apakah anda mengalami burnout.hlm_62 k.
Turangan, S. (2013).Pengaruh Konflik Peran Ganda (Pekerjaan-keluarga) Dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Perawat Wanita di Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga.Tesis. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Available on :http://repository.uksw.edu/handle/123456789/4110. Diakses tanggal 7November 2014.
