Kontribusi Kebersyukuran dalam Peningkatan Kualitas Hidup Kesehatan pada Remaja di Panti Asuhan

Santri Wijayanti, Rina Rahmatika, Ratih Arruum Listiyandini

Abstract


Remaja yang tinggal di panti asuhan lebih rentan mengalami masalah dalam kualitas hidup terkait kesehatan. Namun demikian, terdapat pula mereka yang memandang kehidupannya sebagai pengalaman yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kebersyukuran sebagai faktor pelindung terhadap kualitas hidup kesehatan pada remaja di panti asuhan. Sampel dalam penelitian ini adalah 200 remaja panti asuhan yang diambil dengan menggunakan teknik incidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur kebersyukuran versi Indonesia dan adaptasi skala kualitas hidup kesehatan. Hasil uji regresi menemukan bahwa kebersyukuran berperan terhadap kualitas hidup kesehatan pada dimensi kesejahteraan psikologis serta dukungan sosial dan teman sebaya. Akan tetapi, kebersyukuran tidak berperan terhadap kualitas hidup kesehatan dimensi kesejahteraan fisik, hubungan orang tua dan kemandirian serta lingkungan sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi mengenai pentingnya pengembangan kebersyukuran dalam rangka peningkatan kualitas hidup kesehatan pada remaja yang tinggal di panti asuhan, khususnya dalam aspek kesejahteraan psikologis dan dukungan sosial serta teman sebaya.


Keywords


remaja, panti asuhan, kebersyukuran, kualitas hidup

References


Cohen F., Kearney K.A., Zegans L.S., Kemeny M.E., Neuhaus J.M., & Stites D.P. (1999). Differential immune system changes with acute and persistent stress for optimists vs pessimists. Brain Behav Immun, 13:155–174.

Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003). Counting blessings versus burdens: An experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily life. Journal of personality and social psychology, 84(2), 377.

Emmons, R. A., & Shelton, C. M. (2002) Gratitude and the science of positive psychology. In: Handbook of positive psychology. Snyder, C. R.; Lopez, Shane J.; New York , New York : Oxford University Press.

Froh, J. J., Emmons, R. A., Card, N. A., Bono, G., & Wilson, J. A. (2011). Gratitude and the reduced costs of materialism in adolescents. Journal of Happiness Studies, 12(2), 289-302.

Hafifah, R. N. (2014). Tingkat stres remaja panti asuhan yatim muhammadiyah gedeg dan muhammadiyah 2 meri Mojokerto. KTI D3 Keperawatan Majapahit.

Hartati, L., & Respati, W.S. (2012). Kompetensi interpersonal pada remaja yang tinggal di panti asuhan asrama dan yang tinggal di panti asuhan cottage. Jurnal Psikologi, 2 (2), 79-86.

Hurlock, E. B. (2010). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kashdan,T.B.,Mishra,A.,Breen,W.E.,&Froh,J.J.(2009).Gender differences in gratitude: Examining appraisals, narratives, the willingness to express emotions and changes in psychological needs. Journal of Personality,77,691-730.

Kristanto. (2016). Perbedaan tingkat kebersyukuran pada laki-laki dan perempuan. Psychology Forum UMM, 19 –20 Februari 2016.

Lai, S. T. (2014). Winner of the british psychological society division of health psychology award for ‘outstanding MSc thesis’ 2014/15.

Listiyandini, R. A., Nathania, A., Syahniar, D., Sonia, L., & Nadya, R. (2017). Mengukur rasa syukur: pengembangan model awal skala bersyukur versi Indonesia. Jurnal Psikologi Ulayat, 2(2), 473-496.

Ningsih, D. S. (2015). Hubungan jenis kelamin terhadap kebersihan rongga mulut anak panti asuhan. ODONTO: Dental Journal, 2(1), 14-19.

Rahma, A. N. (2012). Hubungan efikasi diri dan dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Psikoislamika. 8 (2), 231-246.

Ravens-Sieberer, U., Herdman, M., Devine, J., Otto, C., Bullinger, M., Rose, M., & Klasen, F. (2013). The European KIDSCREEN approach to measure quality of life and well-being in children: development, current application, and future advances. Quality of life research, 23(3), 791-803.

Rifai, N. (2015). Penyesuaian diri pada remaja yang tinggal di panti asuhan (Study kasus pada remaja yang tinggal di panti asuhan yatim piatu muhammadiyah klaten). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rueden, U. V., Gosch, A., Rajmil, L., Bisegger, C., Ravens-Sieberer, U. (2006). Socioeconomic determinants of health related quality of lifein childhood and adolescence: results from a European study. J Epidemol Community Health. 60, 130-135.

Seligman, M. E., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive psychology progress: empirical validation of interventions. American psychologist, 60(5), 410.

Susanti, D. A., & Puruhita, N. (2012). Perbedaan Asupan Energi, Protein Dan Status Gizi Pada Remaja Panti Asuhan Dan Pondok Pesantren. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 1(1).

Testa, M. A., & Simonson, D. C. (1996). Assessment of quality-of-life outcomes. New England journal of medicine, 334(13), 835-840.

Wood, A. M., Maltby, J., Gillett, R., Linley, P. A., & Joseph, S. (2008). The role of gratitude in the development of social support, stress, and depression: Two longitudinal studies. Journal of Research in Personality, 42(4), 854-871.

Wrosch, C., & Scheier, M. F. (2003). Personality and quality of life: The importance of optimism and goal adjustment. Quality of life Research, 12, 59-72.

Wuon, A. S., Bidjuni, H., & Kallo, V. (2016). Perbedaan tingkat depresi pada remaja yang tinggal di rumah dan yang tinggal di panti asuhan bakti mulia karombasan kecamatan Wanea Manado. Jurnal Keperawatan, 4(2)


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/psychoidea.v18i1.4123

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2654-3516