Respon Pertumbuhan dan Daya Tahan Tubuh Benih Ikan Mas Rajadanu (Cyprinus carpio L) yang Diberi Probiotik terhadap Infeksi Aeromonas hydrophila
Abstract
Infeksi bakteri patogen dalam akuakultur merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat dalam perkembangan akuakultur. Bakteri patogen seperti Aeromonas hydrophila adalah jenis bakteri yang sering menyerang ikan dalam budidaya, termasuk pada budidaya ikan mas. Upaya-upaya penanggulangan bakteri patogen dalam budidaya terus dilakukan guna mendukung keberhasilan dalam budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon pertumbuhan dan daya tahan tubuh benih ikan Mas Rajadanu (Cyprinus carpio) yang diberi probiotik terhadap infeksi dari Aeromonas hydrophila. Penelitian ini menggunakanan 4 perlakuan dengan 3 ulangan, masing-masing perlakuan menggunakan dosis pemberian probiotik Efektif Mikroorganisme 4 (EM4) yang berbeda, dan satu perlakuan merupakan kontrol. Parameter pertumbuhan, kelangsungan hidup, daya tahan dan kualitas air benih ikan diamati dan diambil datanya. Analisis data terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan dilakukan menggunakan uji F dengan taraf kepercayaan 95%. Pengamatan gejala klinis pada benih ikan mas sebagai ikan uji yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dilakukan dengan mengamati kerusakan fisik, uji refleks dan respon ikan terhadap pakan. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian probiotik Efektif Mikroorganisme 4 (EM4) tidak mempengaruhi secara signifikan baik itu terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup maupun terhadap daya tahan tubuh benih ikan Mas Rajadanu (Cyprinus carpio).
Keywords
References
Afrianto, E. (1992) ‘Pengendalian Hama & Penyakit Ikan’, Kanisius, Yogyakarta.
Anis, M. Y., and D. Hariani. (2019) ‘Pemberian Pakan Komersil dengan Penambahan EM4 (Effective Microorganisme 4) untuk Meningkatkan Laju Pertumbuhan Lele (Clarias sp.)’, Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya, 1(1), 1-8.
Asmawi, S. (1986) ‘Pemeliharaan Ikan di Karamba’. Gramedia, Jakarta.
Beauty, G., Ayi, Y. and Roffi, G. (2012) ‘Pengaruh Dosii Mikroorganisme Probiotik Pada Media Pemeliharaan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Mas Koki (Carassius auratus) dengan Padat Penebaran Berbeda’, Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(3), 1-6.
Boyd C.E. and A. Gross. (1998) ‘Use of probiotics for improving soil and water quality in aquaculture ponds’. In: 1998, T.W.Flegel (Ed.) Advances in shrimp biotechnology. National Center for Genetic Engineering and Biotechnology, Bangkok. 101-105.
Cipriano, R. C. (2001) ‘Aeromonas hydrophila and Motil Aeromonad Septicemias of Fish’. Revision of Fish Disease Leaflet 68 (1984). Washington D. C: Fish and Wildlife Service Division of Fishery Research.
Effendi, H. (2003) ‘Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan’. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
Ellis, A. E. (1988) ‘Fish vaccination’. Academic Press. San Diego. P : 255.
Fuller, R. (1992) ‘Probiotics: History and Development of Probiotic’. Chapman dan Hall. New York.
Gatesoupe, F.J. (1999) ‘The Use of Probiotic in Aquaculture’, Aquaculture, 180(1), 147-165.
Irianto, A. (2007) ‘Potensi Mikroorganisma: Di Atas Langit Ada Langit’. Ringkasan Orasi Ilmiah di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Sudirman Tanggal 12 Mei.
Karel, M., S. Hilyana. and D. P. Lestari. (2019) ‘Pengaruh Penambahan Probiotik EM4 (Effictive Microorganism) dengan Dosis yang Berbeda pada Pakan Terhadap Hubungan Panjang dan Berat Ikan Mas (Cyprinus carpio)’, Jurnal Perikanan, 9(2), 125-129.
Kirkaúa, M., H. Uzbülek, Vavuzcan, and Yildiz. (2002) ‘A report on spontaneous diseases in theculture of grass carp (Ctenopharyngodon idella Val. 1844)’, Turkey Journal of Veterinary Animal Science, 26(2), 407-410.
Mangunwardoyo, W., R. Ismayasari. and E. Riani. (2010) ‘Uji Patogenitas dan Virulensi Aeromoas hydrophila STainer pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus Lin.) melalui Postulat Koch’, Jurnal Riset Akuakultur, 5(11), 245-255.
Nikolsky, G.V. (1963) ‘The Ecology of Fishes. Academy Press. New York. 352 p
Salosso, Y. (2018) ‘Pemanfaatan Daun Miana yang Dicampur Madu dalam Pengobatan Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Terinfeksi Aeromonas Hydropilla’, Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan V, 1(5), 313-322.
Septiarini., H. Harpeni. and Wordiyanto. (2012) ‘Pengaruh Waktu Pemberian Probiotik yang Berbeda Terhadap Respon Imun Non-Spesifik Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Yang diuji Tantang dengan Bakteri Aeromonas Salmonicida’, Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 1(1), 39-46.
Supriyadi, H. (2007) ‘Pemeriksaan dan Identifikasi Hama dan Penyakit Ikan/Hama dan Penyakit Ikan Karantina’, Dalam: Pelatihan Dasar Karantina Ikan Tingkat Ahli dan Terampil. Pusat Karantina Ikan. Jakarta. hlm 6.
Taufik, P. (2001) ‘Ketahanan ikan baung, Mystus nemurus, terhadap patogen A. hydrophila’, Jurnal Ilmu-ilmu Perairan, 4(2), 6-12.
Tizard, I. (1988) ‘An Introduction to Vetenrinary Immunology’. Penerjemah: P. Masduki dan S. Hadjosworo. Pengantar immunologi veteriner. Universitas Airlangga. Surabaya. 197 hlm.
Wang Bo-Yan. and Jian-Zhong Han. (2007) ‘The Role of Probiotic Cell Wall Hydrophobicity in Bioremediation Of Aquaculture’, Aquaculture, 269(4), 349-354.
Yuhana, M., I. Normalina. and Sukenda. (2008) ‘Pemanfaatan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) untuk Pencegahan dan Pengobatan pada Ikan Patin (Pangasionodon hypophthalmus) yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila’. Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1), 95-107.
DOI: 10.30595/sainteks.v19i1.13288
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
ISSN: 2686-0546