Pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Di Kelurahan Ajibarang Kulon Banyumas

Authors

  • Prima Maharani Putri PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

DOI:

https://doi.org/10.30595/sainteks.v12i2.1486

Abstract

Overweight dan obesitas merupakan masalah utama kesehatan baik di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang. Obesitas yang menjadi permasalahan di seluruh dunia, karena kecenderungan meningkat dari tahun ketahunnya. Antropometri merupakan salah satu metode untuk mengukur status gizi masyarakat. Beberapa indeks antropometri antara lain Indeks Massa Tubuh (IMT), berat badan terhadap umur, tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap tinggi badan, lingkar lengan atas, tebal lemak bawah kulit menurut umur dan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IMT dan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul terhadap kadar gula darah puasa di Kelurahan Ajibarang Kulon Banyumas. Metode penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ajibarang Kulon Banyumas pada bulan Maret 2015. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive non random sampling sehingga di dapatkan sampel dalam penelitian ini 64 responden. Data diolah dengan program SPSS 20.0 for windows dengan uji statistik uji t tidak berpasangan dan uji korelasi Pearson. Hasil analisis uji t tidak berpasangan menunjukkan bahwa IMT tidak berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa yang secara statistik ditunjukkan dengan p>0,05. Sedangkan RLPP berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa yang bermakna secara statistik dengan p<0,05. Hasil analisis uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa RLPP mempunyai korelasi bermakna terhadap kadar gula darah puasa, dengan korelasi positif dan kekuatan korelasi sedang yang ditunjukkan secara statistik dengan p<0,05 dan nilai korelasi 0,892. Sedangkan IMT mempunyai korelasi tidak bermakna dengan kadar gula darah puasa yang ditunjukkan secara statistik dengan p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa IMT dan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul tidak berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa, Rasio Lingkar pinggang lebih berpengaruh terhadap kadar gula darah di bandingkan IMT.

References

Seidell, J.C dan Tommy L.S. Visscher. Aspek kesehatan masyarakat pada gizi lebih. Jakarta: EGC. 2004.

Sallis JF. Influences on physical activity of children, adolescents, and adults. San Diego State University. 1990.

WHO. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Report of a WHO consultation. Geneva, Switzerland: WHO. 2000. p. 11.

WHO. Global Status Report On Non Communicable Diseases: Geneva. 2014.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Data obesitas pada orang dewasa di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. 2007.

Kaur N & Gupta AK. Applications of inulin and oligofructose in health and nutrition. J. Biosci, . 2014. 27(7): 703–14.

Freeman, D.S., et,.al. Racial and ethnic differences in secular trends for childhood BMI, weight, and height. Obesity. 2006. 14(2), 301–308.

Silverstein MD, Heit JA, Mohr DN, et al. Trends in the incidence of deep vein thrombosis and pulmonary embolism: A 25-year population-based study. Arch Intern Med. 1998; 158:585-593

Farrineli 2011,.et.al. Biology of Obesity. In : Fauci, S.A., ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine Seventeenth Edition. USA: McGraw-Hill Companies, 462-468.

WHO. Obesity and Overweight. Available from: http://www.who.int/ di unggah pada tanggal 20 Februari 2015. 2011.

Sherwood, LZ. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta: EGC. 2001. 595-677.

Gibney M.J. Obesitas dan Diabetes Melitus tipe 2, in: Gizi Kesehatan Masyarakat. 1th. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2009. pp.211-215.

Azwar. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2008.

Siswono. Bahaya Dari Kolesterol Tinggi.http://www.gizi.net/ di unggah pada tanggal 20 Februari 2015. 2002.

Soeharto, I. Serangan Jantung dan Stoke Hubungan dengan Lemak dan Kolesterol. Gramedia Utama Pustaka Edisi ke II, Jakarta. 2004.

Cani PD, Amar J, Iglesias MA. Metabolic endotoxemia initiates obesity and insulin resistance. Diabetes care . 2007. 56:1761–1772.

Snijer MB, Heine RJ, Seidell JC, Bouter LM, Stehouwer CD, Nijpels G et al. Associations of adiponectin levels with incident impaired glucose metabolism and type 2 diabetes in older men and women. Diabetes Care . 2006. 29:2498–2503.

Labib M.. The investigation and management of obesity. J Clin Pathol. 2003. 56:17-25.

Merentek E. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2. Cermin Dunia Kedokteran . 2006. 150:38-41.

Susilowati. Pengukuran status gizi dengan antropometri gizi. Cimahi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. 2008.

Daniels SR. The use of BMI in the clinical setting. Pediatrics. 2009. 124:S35–S41.

Ketel IJ, et.,al. Superiority of skinfold measurements and waist over waist to hip ratio for determination of body fat distribution in a population-based cohort of Caucasian Dutch adults. European Journal of Endocrinology . 2007. 156:655–661.

Vasquez G, Duval S, Jacobs DR, and Silventoinen K. Comparison of body mass index, waist circumference, and waist/hip ratio in predicting incident diabetes: a meta-analysis. Epidemiol Rev . 2007. 29:115–128.

Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI. Jakarta: Binarupa Aksara. 2008.

Eyben VF, Mouritsen E, Holm J, Montvilas P, Dimcevski G, Sucius G et al. Intra-abdominal obesity and metabolic risk factors: a study of young adults. International Journal of Obesity . 2003. 27 : 941–949.

Després J. Abdominal obesity: the most prevalent cause of the metabolic syndrome and related cardiometabolic risk. European Heart Journal Supplements. 2006. 8:B4–B12.

Bigaard J, Frederiksen K, Tjønnelan A, Thomsen BL, Overvad K, Heitmann BL, Sørensen TI. Waist and hip circumferences and all-cause mortality: usefulness of the waist-to hip ratio. International Journal of Obesity . 2004. 28:741–747.

Downloads

Published

2017-06-03