Aktivitas Antibakteri Kombinasi Minyak Atsiri Cengkeh (Syzygium aromaticum) dan Kitosan pada Pengawetan Daging Ayam

Alwani Hamad, Widya Ayu Dianata, Dwi Hartanti

Abstract


Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet sangat berbahaya bagi tubuh manusia, maka perlu mencari alternatif pengawet alami pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri campuran minyak atsiri cengkeh (MC) dan kitosan (K) terhadap Total Viable Colony (TVC). Pengawetan dilakukan dengan memasukkan potongan kecil daging ayam mentah ke dalam rendaman air yang berisi pengawet (MC&K) dengan komposisi tertentu (1250 µg/mL:3 mL, 6250 µg/mL:1 mL, 250 µg/mL:5 mL, 0 µg/mL: 3 mL, 1250 µg/mL:0 mL, 1250 µg/mL :3 mL:lecitin 0,5%, kontrol positif, formalin 10%) dan lama pengawetan selama 3, 6, 9, 12, 15 hari. Uji kandungan senyawa kimia minyak atsiri cengkeh dilakukan dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) dan perhitungan TVC dengan metode turbidity menggunakan spektrofotometri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak atsiri cengkeh hasil penyulingan memiliki yield 1,47% dan senyawa dominanya yaitu eugenol 67%, Trans-β-Caryophyllene 25,64%, dan Humulene 2,66%. Penggunaan campuran pengawet (MC&K) memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan berbeda (P<0,05) sehingga berpotensi untuk mengawetkan daging ayam mentah dan memperpanjang masa simpan daging ayam selama 6 hari (1250 µg/mL:3 mL, 6250 µg/mL:1 mL) dan 3 hari (1250 µg/mL:0 mL). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengawetan daging ayam mentah menggunakan campuran (MC&K) menghasilkan masa simpan yang lebih lama dibandingkan minyak atsiri cengkeh tunggal maupun kitosan. 


Keywords


minyak atsiri cengkeh; aktivitas antibakteri; masa simpan; kitosan

References


Andayani T., Hendrawan Y., Yulianingsih R. (2014). Minyak Atsiri daun sirih merah (Piper crocatum) sebagai pengawet alami pada ikan teri (Stolephorus indicus). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. 2(2). Hal 123-130.

Anggraeni, E. (2012). Penggunaan Kitosan sebagai Pengawet Alami Terhadap Mutu Daging Ayam Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang. Teknologi Hasil Perairan : Institut Pertanian Bogor.

Dahlan, M.S. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Gunawan, W., (2009). Kualitas Dan Nilai Minyak Atsiri , Implikasi. kualitas dan nilai minyak atsiri, implikasi pada pengembangan turunannya, pp.1–11.

Hadi, S. (2012). Pengambilan Minyak Atsiri Bunga Cengkeh dengan Pelarut n-Heksan dan Benzena. Program Studi Teknik Kimia : Universitas Negeri Semarang.

Hamad, A, , M.G.P. Mahardika1, I. Yuliani1, and D. Hartanti, (2017), Chemical Constituents And Antimicrobial Activities Of Essential Oils Of Syzygium polyanthum And Syzygium aromaticum, Rasayan J. Chemistry, Vo 10 No 2, 564 - 569

Oliveira T.L.C.d., Cardoso M.d.G., Soares R.d.A., Ramos E.M., Piccoli R.H., Tebaldi V.M.R. (2012). Inhibitory activity of Syzygium aromaticum and Cymbopogon citratus (DC.) Stapf. Essential oil against Listeria monocytogenes inoculated in bovine ground meat. Braz. J Microbiol. 44:357-365.

Pratiwi R. D. (2008). Pelatihan Pembuatan Chitosan dari Limbah Udang sebagi Bahan Pengawet Alami untuk Memperlama Daya Simpan Pada Makanan di Kelurahan Pucangsawit. Universitas Sebelas Maret : Surakarta

Purwani E. (2008). Efek Berbagai Pengawet Alami sebagai Pengganti Formalin Terhadap Sifat Organoleptik dan Masa Simpan Daging dan Ikan. Jurusan Gizi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Towaha, J., (2012). Manfaat Eugenol Cengkeh dalam Berbagai Industri Di Indonesia. Perspektif, 11(2), pp.79–90.

Zahiruddin W. (2007). Pemanfaatan Keragenan dan Kitosan dalam Pembuatan Bakso Ikan Kurisi dan Penyimpanan Suhu Dingin dan Beku. Teknologi Hasil Perairan : Institut Pertanian Bogor.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/sainteks.v19i2.14904

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2686-0546