PENGEMBANGAN CAMPUS BASED CIVIC EDUCATION DI PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH

Authors

  • Tukiran Taniredja
  • Sri Harmianto
  • Eko Priyanto

DOI:

https://doi.org/10.30595/sainteks.v9i1.285

Abstract

This research aims, (1) create campus-based civic education Muhammadiyah University; (2) analyze the differences in democratic attitudes of students before and after instruction civic education; (3) analyze the relationship between the responses of students with learning PKn democratic manner after obtaining student learning civic education. Entire study population ivic education. lecturers and students at Muhammadiyah University of Central Java contracting Citizenship Education courses. Sampling technique with random sampling area. Faculty research sample civic education and college students Muhammadiyah University: Surakarta, Semarang, Magelang, Purworejo, and Purwokerto. Methods of data collection with the scale of attitude / opinioner, questionnaires, interviews and documentaries. Qualitative data, so have the meanings described a systematic and systemic, with the technique, data reduction, data display and conclusion. Before quantitative data were analyzed using statistical techniques, tested homoginitas and normality of data Results of data analysis to conclude (1) to create campus-based civic education is needed to Muhammadiyah University (a) the institution of a democratic institution that is anti-violence, constitutional and provide real benefits for the advancement of society; (b) The learning process is interactive, fun, challenging , motivate learners to participate actively, and to provide sufficient room for initiative, creativity, and independence, by placing the student as the subject of education, partners in the learning process, and as a congregation, members of the family, society and citizens, (c) learning is educative process, which occurs inside a critical discussion, analytical, inductive, deductive, and reflective through creative participatory dialogue, (2) there are significant differences in democratic attitudes of students before and after instruction civic education; (3) there was a significant relationship between responses civic education with students on learning of democratic attitudes of students after instruction civic education. Keywords: Civic Education, the campus-based civic education.

References

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Prakte. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (1995). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Basrie, C.,(2002). Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Best W. (1977). Research In Education. Englewood Cliffs : Prentice-Hall.

Borg,W.R & Hall,M.D.,( 1989). Educational Research, Longman Group, London.

Chamim, A.I., et al. (2003), Civic Education Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Yogyakarta : Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, LP3M UMY, The Asia Foundation.

Cipto, B.,(2002). Pendidikan Kewarganegaraan(Civic Education) . Yogyakarta : LP3 UMY.

Creswell, W. (994). Research Desigh Qualitative & Quantitative Approaches, : Sage Publications, New Delhi.

Djohar, (1999). Reformasi dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia Sebuah Rekonstruksi Pemikiran. Yogyakarta:IKIP Negeri Yogyakarta.

Ghozali, I.(2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kerlinger N, (1986). Foundation of Behavioral Reserarch Third Edition,Eugene. Oregon:Winston Inc.All.

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah (2004), Direktori Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Yogyakarta : Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.

Riyanto, M. (2002). Pendekatan dan Metode Pembelajaran. Malang : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP.

Rosyada, D. (2004). Paradigma Pendidikan Demokrasi Sebuah model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta : Prenada Kencana.

Ruseffendi,H.E.T, dan Ahmad Sanusi, (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksata Lainnya. Semarang : IKIP Semarang Press.

Sulaiman, W. (2002). Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta : Penerbit Andi

Tukiran, (2005) Efektivitas Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Portofolio. Disertasi pada Program Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Tukiran, (2006). Pengembangan Model pembelajaran Berbasis Portofolio pada Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mengembangkan Nilai-nilai Demokrasi Mahasiswa. Hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Purwokerto : tidak diterbitkan.

Ubaidillah,A. (2000). Pendidikan Kewargaan(Civic Education) Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani: IAIN Jakarta Press.. Jakarta

Unesco, (1998). Learning to Live Together in Peace and Harmony. Bangkok : Unesco Proap.

Unesco, (1999). Learning: The Treasure Within. ( Terjemahan Napitupulu) Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Winataputra, U.S. (2000). Kata Pengantar, dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Jakarta: IAIN Jakarta Press.

Zamroni, (2001), Pendidikan untuk Demokrasi Tantangan Menuju Civil Society.Yogyakarta : Bigraf Publishing.

Azra, A.(2002). Pendidikan Kewargaan untuk Demokrasi Indonesia. Warta PTM, Edisi (2) Th. XV, 8-10.

Buchori, M. (2000). Reformasi Pendidikan, Jakarta : Analisis CSIS Tahun XXIX/2000, No.(3), 242-255.

Muhaimin,Y.(2002). Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Warta PTM, Edisi Khusus (1) Th.XIV, 10-11.

Rosyada, D.(2003). Menciptakan Experimental Democracy Melalui Pembelajaran CE. Warta PTM, Edisi (7) Tahun XV,8-18.

Zamroni, (2003c). Pendidikan Kewarganegaraan: Tradisi dalam memelihara Kehidupan Majemuk, Warta PTM Edisi7 Th.XV, 10-11.

Zamroni,(2003a). Civic Education di Perguruan Tinggi: Urgensi dan Metodologi, Warta PTM Edisi (1) Tahun XV, 8-11.

Brodjonegoro, S.S.(2000). Prospek Pendidikan Tinggi di Indonesia, Makalah dalam Pengarahan pada Penataran Dosen Pancasila di Jakarta, Nopember,2000.

Zamroni, (2003b), Peran pendidikan Tinggi dalam Menuju Kehidupan Masyarakat yang Demokratis, Makalah di sampaikan pada Seminar Nasional Civic Education di Perguruan Tinggi di Yogyakarta, 8-9 Maret 2003.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,(2000). Penyempurnaan (GBPP) (MKPK) Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan Tinggi di Indonesia, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2003).Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Ketetapan-Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Hasil Sidang Istimewa Tahun 1998, Solo: PT Pabelan.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Ditjen Dikdasmen Departemen pendidikan Nasional.

International Commission of Jurist, (2003). PKn Kita Gagal. Tersedia on line : www.aksara.org/jurnal-detail.asp. item – id = 3D275 (10 September 2003)

Winataputra, (2003). Pendidikan Kewarganegaraan, Tersedia on line: www. kompas. com/kompas. cetak/0101/24/ dikbud/pkn do9.htm. (10 September 2003).

Downloads

Published

2012-03-01