PENINGKATAN KUALITAS AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN DENGAN FERMENTASI Rhizopus oligosporus

Authors

  • Dini Siswani Mulia Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 Tel. 0281-636751, Fax. 0281-637239,
  • Eka Yulyanti Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 Tel. 0281-636751, Fax. 0281-637239
  • Heri Maryanto Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 Tel. 0281-636751, Fax. 0281-637239
  • Cahyono Purbamartono Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 Tel. 0281-636751, Fax. 0281-637239,

DOI:

https://doi.org/10.30595/sainteks.v12i1.83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ampas tahu sebagai bahan baku pakan ikan dengan fermentasi Rhizopus oligosporus. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu P0 = ampas tahu non fermentasi, P1 = ampas tahu dengan 1,5 mL suspensi R. oligosporus, P2 = 2,5 mL dan P3 = 3,5 mL, untuk masing-masing ampas tahu sebanyak 50 g. Parameter yang diamati adalah hasil uji proksimat, meliputi kadar protein kasar, kadar lemak kasar, kadar air, kadar abu, dan kadar serat kasar serta uji organoleptik, meliputi warna, tekstur, dan bau. Data hasil uji proksimat dianalisis menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) dan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf uji 5%, sedangkan data hasil uji organoleptik dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka fermentasi ampas tahu dengan R. oligosporus dapat meningkatkan kualitas ampas tahu sebagai bahan baku pakan ikan, dan perlakuan P2 adalah perlakuan yang paling baik karena menghasilkan kualitas protein dan kadar abu tinggi, dan menurunkan kadar lemak paling banyak. Kata Kunci : ampas tahu, fermentasi, Rhizopus oligosporus, kualitas, pakan ikan

References

Affandi, E. & H. Yuniati. 2014. Fermentasi Cair Ampas Kelapa Sawit dan Kapang Rhizopus oligosporus untuk Menghasilkan Asam Lemak Omega-3. Buletin Penelitian Kesehatan 42(3) : 56-65.

Deliani. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Protein, Lemak, Komposisi Asam Lemak, dan Asam Fitat Pada Pembuatan Tempe. Tesis. Pasca Sarjana. Universitas Sumatra Utara. Medan.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: Gramedia.

Kaswinarni, F. 2007. Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu. Tesis. Program Pasca Sarjana Uuniversitas Diponegoro. Semarang.

Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Statistik Menakar Target Ikan Air Tawat Tahun 2013. KKP. http://www.djpb.kkp.go.id/berita.php?id=847. Diakses pada tanggal 9 September 2014.

Kusumaningrum, M., C. I. Sutrisno, & B.W.H. E. Prasetiyono. 2012. Kualitas Kimia Ransum Sapi Potong Berbasis Limbah Pertanian dan Hasil Samping Pertanian yang difermentasi dengan Aspergillus niger. Animal Agriculture Journal. 1(2): 109-119.

Lestari, S. 2001. Pengaruh Kadar Ampas Tahu yang Difermentasi Terhadap Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio). Skripsi. Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Melati, I., Z. I. Azwar, & T. Kurniasih. 2010. Pemanfaatan Ampas Tahu Terfermentasi sebagai Substitusi Tepung Kedelai dalam Formulasi Pakan Ikan Patin. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010. 713-719.

Mildayani, M. & W.Haliza. 2007. Pengaruh Imbangan Ampas Tahu dan Onggok yang Difermentasi dengan Ragi Oncom Terhadap Kandungan Zat Makanan. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Malang.

Mirwandhono, E. & Z. Siregar. 2004. Pemanfaatan hidrolisat tepung kepala udang dan limbah kelapa sawit yang difermentasi dengan Aspergillus niger, Rizhopus oligosporus dan Thricoderma viridae dalam ransum ayam pedaging. Makalah Ilmiah. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. (Tidak dipublikasikan).

Mulia, D.S., M. Mudah, H. Maryanto, & C. Purbomartono. 2014. Fermentasi Ampas Tahu dengan Aspergillus niger untuk Meningkatkan Kualitas Bahan Baku Pakan Ikan. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian. LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto.324-332.

Pelczar, M.J & E.C.S, Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Terjemahan dari Elemen of Microbiology oleh Hadioetomo, R.S., Imas, S.S Tjitrosomo & S.I. Angka. Jakarta: UI Press.

Puastuti, W. 2007. Teknologi pemrosesan Bulu Ayam Dan Pemanfaatannya Sebagai Sumber Protein Pakan Ruminansia. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Ridayanti, A.P. & L. Elin. 2006. Pembuatan Abon Ampas Tahu Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Industri Pangan. Laporan Penelitian. Universitas Djuanda Bogor. Bogor.

Sonjaya, T. 2001. Nilai Retensi Nitrogen dan Kandungan Energi Metabolis Tepung Bulu Ayam yang Mendapat Perlakuan Kimiawi, Biologis, dan Enzimatis. Skripsi. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suhenda, Ningrum., R. Samsudin & I. Melati. 2010. Peningkatan Kualitas Bahan Nabati (Dedak Padi dan Dedak Polar) Melalui Proses Fermentasi (Rhizopus oligosporus) dan Penggunaannya dalam Ikan Mas (Cyprinus carpio). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 689-695.

Shurtleff, W. & Aoyogi, A. 1979. The Book of Tempe: A Super Soy Food from Indonesia. Harper & Row. New York.

Sukarminah, E., D.M. Sumanti, & I. Hanidah. 2008. Mikrobiologi Pangan. Bandung : Penerbit Jurusan Teknologi Industri Pangan. Universitas Padjajaran.

Susilowati, Ari & Shanti Listyawati. 2001. Keanekaragaman Jenis Mikroorganisme Kontaminasi Kultur in vitro di Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA Pusat UNS. Jurnal Biodiversitas. 2 (1) : 110-114.

Suwarni, F.S. 2000. Pengaruh Penggunaan Dedak Fermentasi dalam Ransum Terhadap Bobot Badan Akhir, Bobot Karkas serta Perbandingan Daging dan Tulang Karkas Itik Tegal Jantan. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang.

Tilman, A.D. Hartadi, S. Reksodiprojo, S. Prawirokusumo & Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Keenam. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Wang, H.I., I. Doris, Ruttle, & C.W. Hasseltine. 1996. Protein quality of wheat and soybeans after Rhizopus oligosporus fermentation. The Jurnal of Nutrition. 96 : 109-114.

Winarno, F.G & S. Fardiaz. 1979. Biofermentasi dan Biosintessa Protein. Bandung: Angkasa.

Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Edisi Terbaru. Jakarta: Gramedia.

Published

2015-03-04