Analisis Produk Dan Inovasi Pangan: Bumbu Racik Nasi Goreng Kedelai Hitam (Buked Hitam)

Authors

  • Yolla Arinda Nur Fitriana Teknologi Pangan, Universitas Ahmad Dahlan
  • Naufal Haudry Sigit Teknologi Pangan, Universitas Ahmad Dahlan
  • Suniyah Alfiyati Teknologi Pangan, Universitas Ahmad Dahlan
  • An Nisa Mufidah Teknologi Pangan, Universitas Ahmad Dahlan
  • Nadya Furayda Teknologi Pangan, Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.30595/sainteks.v17i2.9877

Keywords:

Buked Hitam, kedelai hitam, nasi goreng, inovasi pangan, protein

Abstract

Nasi goreng merupakan makanan yang banyak dikonsumsi di Indonesia karena rasanya yang sudah familiar di lidah masyarakat Indonesia. Nasi goreng biasanya dibuat dengan cara menggoreng nasi disertai tambahan bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih. Kandungan gizi dalam nasi goreng yang biasa dikonsumsi biasanya didominasi oleh karbohidrat dan lemak, sehingga nasi goreng ini seringkali dijauhi oleh konsumen yang sedang diet. Selain itu, apabila nasi goring dikonsumsi terlalu banyak tanpa tambahan lauk yang mengandung protein, akan membuat kelebihan berat badan karena karbohidrat dan lemak yang tinggi tidak baik untuk tubuh jika tidak diimbangi dengan kandungan gizi lainnya. Kedelai hitam sebagai salah satu varietas dari kedelai dengan warna kulit hitam dan memiliki berbagai kandungan gizi bias memberikan banyak manfaat bagi tubuh manusia. Kedelai hitam merupakan bahan pangan yang kaya protein, serat, vitamin, mineral, serta antioksidan yang sangat bermanfaat bagi jantung dan tulang, bahkan untuk menurunkan berat badan. Oleh karena dalam eksperimen ini dikembangkan sebuah produk bumbu racik nasi goreng kedelai hitam yang diberi nama “Buked Hitam”. Produk Buked Hitam yang dihasilkan berupa olahan bumbu pasta yang digunakan untuk membuat nasi goreng. Produk ini merupakan pengembangan produk dari kedelai hitam dengan substitusi bumbu-bumbu yang biasa digunakan untuk membuat nasi goreng. Selain memiliki rasa, aroma, dan warna yang unik ketika diaplikasikan pada nasi goreng, produk ini memiliki kelebihan dibandingkan produk bumbu nasi goreng lain yaitu tinggi protein.

References

Adisarwanto, T., 2005. Kedelai. Jakarta: Penebar Swadaya.

Adrian, K., 2019. Ketahui Manfaat Kedelai Hitam untuk Kesehatan. [Online]
Available at: www.alodokter.com/penyuka-kedelai-hitam-akan-dapat-4-manfaat-ini#:~:text=Selain%20tinggi%20protein%2C%20kedelai%20hitam,lemak%20dan%20karbohidrat%20yang%20rendah.
[Accessed 11 01 2021].

Andarti, I. Y. & Wardani, A. K., 2014. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Kimia, Mikrobiologi, dan Organoleptik Miso Kedelai Hitam (Glycine max (L)). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3).

Astuti, S., 2008. Isoflavon Kedelai dan Potensinya sebagai Penangkap Radikal Bebas. Ulasan Ilmiah: Isoflavon Kedelai dan Potensinya. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, 13(2).

Ayu, D., 2020. Mengulik 5 Khasiat Kedelai Hitam bagi Kesehatan. [Online]
Available at: www.hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-kedelai-hitam
[Accessed 1 1 2021].

Burhanuddin, 2001. Forum Pasar Garam Indonesia. Jakarta: Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Center, F. a. N. R., 1964. Handbook No.1, Manila: s.n.

Cyan, 2020. Aanalisa Break Even Point: Penjelasan dan Contoh Soal. [Online]
Available at: http://jurnal.id/id/blog/analisa-break-even-point-penjelasan-dan-contoh-soal/
[Accessed 13 01 2021].

Dajanta, K., Janpum, P. & Leksing, W., 2013. Antioxidant Capacities, Total Phenolic and Flavonoids in Black and Yellow Soybeans Fermented by Bacillus subtilis: A Comparative Study of Thai Fermented Soybeans (thuanao). International Food Research Journal, 20(6), pp. 3125-3132.

Darwin, P., 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Yogyakarta: Sinar Ilmu.

Eril, 2020. Apa Itu Payback Period dan Cara Menghitungnya. [Online]
Available at: https://qwords.com/blog/payback-period/#:~:text=Menurut%20sejumlah%20ahli%20ekonomi%2C%20istilah,keuntungan%20dalam%20kisaran%20waktu%20tertentu.
[Accessed 13 01 2021].

Esra, I., Kardhinata, E. & Harso, R., 2013. Respons Pertumbuhan dan Reproduksi Beberapa Varietas Kedelai Hitam (Glycine max. L) berdasarkan Ukuran Biji. Jurnal Agroteknologi, 1(3), pp. 440-452.

Fitria, C., 2019. Cara Membuat Nasi Goreng. [Online]
Available at: http://medium.com/@cicifitria506/cara-membuat-nasi-goreng-83262f1a28be
[Accessed 13 01 2021].

Hapsari, W. P., 2017. Apa yang Dimaksud dengan Profatibility Index?. [Online]
Available at: http://dictio.id/apa-yang-dimaksud-dengan-profitability-index/8186
[Accessed 13 01 2021].

Hazen, G., 2009. An Extension of the Internal Rate of Return to Stochastic Cash Flows. Management Science, 55(6), pp. 1030-1034.

Hembing, W., 2002. Tanaman Obat untuk Penyembuhan. Jakarta: Gramedia.

Herlambang, G., 2018. Pengertian dan Definisi Net Present Value (NPV). [Online]
Available at: http://id.investing.com/analysis/pengertian-dan-definisi-net-present-value-npv-200200035
[Accessed 13 01 2021].

Hidayat, M. et al., 2010. Perbandingan Kandungan Makronutrisi dan Isoflavon dari Kedelai Detam 1 dan Wilis Serta Potensinya dalam Menurunkan Berat Badan. Bionatura - Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati dan Fisik, 12(1), pp. 5-13.

Istina, I. N., 2016. Peningkatan Produksi Bawang Merah Melalui Teknik Pemupukan NPK. Jurnal Agro, 3(1), pp. 36-42.

Ketaren, S., 2005. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ketaren, S., 2008. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press.

Koswara, S., 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Nurrahman, 2015. Evaluasi Komposisi Zat Gizi dan Senyawa Antioksidan Kedelai Hitam dan Kedelai Kuning. Jurnal Aplikasi Pangan, 4(3), pp. 89-93.

Rahmawati, R., 2012. Keampuhan Bawang Putih Tunggal (Bawang Lanang). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Samadi, B. & Cahyono, B., 2005. Bawang Merah Intensifikasi Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.

Schwatrz, I. F. et al., 2002. Garlic Attenuates Nitric Oxide Production in Rat Cardiac Myocytes Through Inhibition of Inducible Nitric Oxide Synthase and the Arginine Transporter CAT-2 (Cationic Amino Acid Transporter-2). Clinical Science, Volume 102, pp. 487-493.

Somaatmadja, S., 1985. Kedelai. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Suriani, N., 2011. Bawang Bawa Untung. Budidaya Bawang Merah dan Bawang Merah. Yogyakarta: Atma Pustaka.

Untari, I., 2010. Bawang Putih Sebagai Obat Paling Mujarab Bagi Kesehatan. Jurnal Gaster, 7(1), pp. 547-554.

Wibowo, S., 2005. Budi Daya Bawang Putih. Jakarta: Penebar Swadaya.

Winarno, F. G., 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2021-02-23

Issue

Section

Articles