IMUNOGENISITAS HEAT KILLED Aeromonas hydrophila Strain GB-01, GPd-02, dan GPl-05 SEBAGAI KANDIDAT VAKSIN
DOI:
https://doi.org/10.30595/techno.v17i2.1176Abstract
Abstrak. Vaksinasi Aeromonas hydrophila merupakan langkah konkrit untuk mengendalikan penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri A.hydrophila. Namun, diperlukan strain bakteri A. hydrophila yang memiliki imunogenisitas tinggi. Pembuatan vaksin dengan metode heat killed merupakan salah satu cara pembuatan vaksin inaktif A. hydrophila selain vaksin inaktif dengan formalin (whole cell). Penelitian bertujuan untuk mengkaji potensi imunogenisitas heat killed A.hydrophila strain GB-01, GPd-02, dan GPl-05 sebagai kandidat vaksin. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 3 perlakuan (strain GB-01, GPd-02, dan GPl-05). dan 1 kontrol dengan 4 kali ulangan. Vaksin dibuat dengan memanaskan bakteri pada suhu 100ºC selama 2 jam. Ikan uji adalah lele dumbo berumur sekitar 2 bulan dengan ukuran panjang 9-14 cm. Parameter penelitian meliputi titer antibodi, uji reaksi silang, dan parameter kualitas air, yaitu suhu air, pH, dan kadar oksigen terlarut. Data titer antibodi dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) dan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf uji 5 %, sedangkan data hasil reaksi silang dan parameter kualitas air diamati secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strain GB-01, GPd-02, dan GPl-05 dapat meningkatkan titer antibodi dibandingkan kontrol dan bereaksi positif pada uji reaksi silang, sehingga disimpulkan memiliki imunogenisitas yang tinggi dan direkomendasikan menjadi kandidat vaksin. Kata Kunci : Aeromonas hydrophila, heat killed, imunogenisitas, kandidat vaksin, strain GB-01, GPd-02, dan GPl-05References
Anderson, D.P. (1974). Fish Immunology, dalam Diseases of Fishes, buku ke-4, Snieszko, S.F. & Axelrod, H.R. (ed.). T.F.H. Publications, Ltd.
Bachtiar, Y. (2007). Panduan Lengkap Budidaya Lele Dumbo. Agromedia. Jakarta.
Chopra, A.K., Xiu X.I., Ribardo, D., Gonzales, M., Kuhl, K., Peterson, J.W., & Huston, C.W. (2000). The cytotoxic enterotoxin of Aeromonas hydrophila induces proinflamatory cytokine production and activates arachidonic acid metabolisme in machropages. Infection and Immunity, 68(5): 2808-2818.
Ellis, A.E. (1988). Optimizing Factors For Fish Vaccination, dalam Fish Vaccination, A.E. Ellis (ed). Academic Press Ltd. London.
Fujaya, Y. (2004). Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kamiso, H.N. (2004). Status Penyakit Ikan dan Pengendaliannya di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Penyakit Ikan dan Udang IV, Purwokerto, 18-19 Mei 2004.
Kordi, M.G. (2010). Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Jakarta: Lily Publisher.
Mangunwardoyo, W., Ismayasari, R. & Riani, E. (2010). Uji Patogenisitas dan virulensi Aeromonas hydrophila Stanier pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus Lin.) Melalui Postualt Koch. J. Ris.Akuakultur 5(2) : 245-255.
Mulia, D.S., Pratiwi, R., & Triyanto. (2006). Pengaruh cara booster terhadap efikasi vaksinasi oral dengan debris sel Aeromonas hydrophila pada lele dumbo (Clarias sp.). Jurnal Perikanan UGM (GMU J. Fish. Sci), 8(1), 96-104.
Mulia, D.S. (2007). Keefektivan vaksin Aeromonas hydrophila untuk mengendalikan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Jurnal Pembangunan Pedesaan, 7 (1): 43-52.
Mulia, D.S., Purbomartono, C., Isnansetyo, A. & Murwantoko. (2008). Penggunaan vaksin polivalen Aeromonas hydrophila untuk pengendalian penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Prosiding Seminar Nasional Tahunan V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Mulia, D.S. (2012). Vaksinasi Lele Dumbo. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Mulia, D.S., A. Khusniah & H. Maryanto. (2015). Potensi Imunogenisitas Bakteri Aeromonas hydrophila strain GPl-05 dan GL-02 sebagai Kandidat Vaksin. Aquasains (3) 3: 320-329.
Noga, J.E. (2000). Fish disease diagnosis and treatment. Iowa State Press, USA.
Olga & S. Aisiah. (2007). Vaksin Protein Produk Ekstraseluler Aeromonas hydrophila untuk Meningkatkan Tanggap Kebal Patin (Pangasius hypophthalmus) terhadap Motile Aeromonas Septicemia (Mas). Sains Akuatik, 10(2) : 105-110.
Passarela, M.P. (2006). Uji tantang pada ikan Gurame (Osphronemus gouramy) yang diimunisasi dengan vaksin inaktif anti Aeromonas hydrophila peroral melalui pelet. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Purwaningsih, U. & Taukhid. (2010). Vaksin anti Streptococcus spp. inaktivasi melalui heat killed untuk pencegahan penyakit Streptococcosis pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Riset Perikanan Air Tawar. Sempur. Bogor. Hal. 901-904.
Rahman, M.H., S. Suzuki, & K. Kawai. (2001). The Effect of temperature on Aeromonas hydrophila infection in goldfish, Carassius auratus. J. Appl. Ichthyol. 17 : 282-285.
Rosidah, D. Iriana, & R.B. Setiawan. (2012). Efektivitas vaksin dari bakteri Mycobacterium fortitum yang diinaktivasi dengan pemanasan untuk pencegahan penyakit Mycobacteriosis pada ikan Gurami (Osphronemus gouramy). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(1): 25-40.
Setyawan, A., S. Hudaidah, Z. Zafeskan, Ronapati & Sumino. (2012). Imunogenisitas vaksin inaktif whole cell Aeromonas salmonicida pada ikan Mas (Cyprinus carpio). Aquasains (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan). I(1): 18-22.
Subowo. (2009). Imunobiologi. Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto
Syawal & Siregar. (2010). Imunisasi Ikan Jambal Siam dengan Vaksin Ichthyophthirius multifiliis. Jurnal Veteriner. Vol 11 (3): 163-167.
Wintoko, F., Setyawan, A., Hudaidah, S. & Ali, M. (2013). Imunogenisitas Heat Killed Vaksin Inaktif Aeromonas salmonicida pada Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Vol 2 (1) : 205-210.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.