PENGEMBANGAN BIOPLASTIK DARI TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG BERAS KETAN PUTIH

Authors

  • Haryanto Haryanto Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Andriani Eka Saputri Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30595/techno.v17i2.1217

Abstract

Meningkatnya penggunaan kemasan plastik seiring dengan semakin meningkatnya konsumsi dan daya beli masyarakat terutama disebabkan oleh sifat bahan plastik yang ringan, fleksibel, praktis dan harganya relatif murah. Akan tetapi, pada umumnya plastik yang digunakan tersebut bersifat nonbiodegradable, sehingga jika dibuang begitu saja dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui komposisi terbaik antara tepung tapioka dan tepung beras ketan putih terhadap karakteristik fisik dan mekanik dari bioplastik. Pembuatan bioplastik ini menggunakan perbandingan komposisi tepung tapioka dan tepung beras ketan putih 10:40; 20:30; 25:25; 30:20; 40:10. Analisis bioplastik ini meliputi uji tekstur permukaan, degredasi, %elongation at break,dan tensile strength. Hasil uji tekstur permukaan yang terbaik secara organoleptik dan mikroskopik diperoleh pada saat komposisi tepung tapioka dan tepung beras ketan putih 20 : 30. Bioplastik mengalami degradasi paling cepat pada komposisi 20:30. Sedangkan kuat tarik optimal (0,585 N/mm2) diperoleh pada komposisi 10:40 begitu juga dengan % elongation at break. Hal ini menunjukkan tepung beras ketan berperan utama dalam meningkatkan kekuatan mekanik dari biopolastik yang terbentuk. Key word : tepung tapioka, tepung beras ketan putih, bioplastik, tensile strength, biodegradasi.

References

Alves, V. D., Mali, S., Beléia, A., & Grossmann, M.V. E. (2007). Effect of Glycerol and Amylose Enrichment on Cassava Starch Film Properties. Journal of Food Engineering, 78(3), 941-946.

CNN Indonesia.2014.Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia. http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277- 112685/indonesia- penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/. Diakses 19 Oktokber 2016.

Haryadi, H.2013.Analisa Kadar Alkohol Hasil Fermentasi Ketan dengan Metode Kromatografi Gas dan Uji Aktifitas Saccaromyches cereviciae secara Mikroskopis.Laporan Tugas Akhir : Universitas Diponegoro.

Lazuardi, G.P dan S. Edi Cahyaningrum.2013.Pembuatan dan Karakterisasi Bioplastik Berbahan Dasar Kitosan dan Pati Singkong dengan Plasticizer Gliserol. UNESA Journal of Chemistry Vol. 2, No 3,

Lopattananon, N., Thongpin, C. & Sombabsompop, N. (2012). Bioplastic from Blend of Cassava and Rice Flours: The Effect of Blend Composition. International Polymer Processing, XXVII, 3,334-340.

Murtingrum, dkk. 2012. Karakterisasi Umbi dan Pati Lima Kultur Ubi Kayu (Manihot Esculents). Jurnal agroteknologi, Vol. 3, No. 1, hal. 1-3.

Novita, dkk. 2013. Pengaruh Penggunaan Pati ganyong, Tapioka, dan Mocaf sebagai Bahan Subtitusi terhadap Sifat Fisik Mie Jagung. Jurnal Agritech, Vol. 33, No. 4, hal. 392.

Nurdin, Endang, Upaya Mengurangi Jutaan Kantong Plastik, BBC Indonesia, http:// bbc.co.uk/Indonesia/ majalah/2014/ 01/140118_bisnis_sosial_greeneration, 2014, diakses pada 19 Oktokber 2016.

Rachtanapun, P., Pankan, D. & Srisawat, D. (2012).Edible Films of Blended Cassava Starch and Rice Flour with Sorbital and Their Mechanical Properties. Journal of Agricultural Science and Technology, A 2, 252-258

Setiani, W., T. Sudiarti dan L. Rahmindar. 2013. Preparasi Dan Karakterisasi Edible Film Dari Poliblend Pati Sukun-Kitosan. Jurnal Kimia Valensi Vol. 3 No. 2, November 2013 (100- 109) ISSN : 1978 – 8193. Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Downloads

Published

2017-03-16