Analisis Nilai Parameter Kuat Geser Tanah Lempung Organik Akibat Perubahan Kadar Air Di Sekitar Underpass Di Desa Kebocoran

Ary Sismiani, Iwan Rustendi, Citra Pradipta Hudoyo

Abstract


Underpass Kebocoran merupakan salah satu dari sejumlah lokasi kritis di Kabupaten Banyumas yang dilalui oleh jalur kereta api. Struktur tebing yang muncul sebagai hasil dari penggalian untuk underpass telah mengalami beberapa insiden kelongsoran yang menyebabkan runtuhnya dinding penahan tanah, terutama saat musim hujan. Terkait dengan kondisi ini, tim peneliti bermaksud untuk menjalankan penelitian guna mengeksplorasi dampak kadar air terhadap kekuatan geser tanah di lokasi tersebut. Berdasarkan klasifikasi USCS, tanah termasuk dalam kategori MH-OH, dan  berdasarkan klasifikasi AASHTO tanah  termasuk pada jenis A-7-5, merupakan tanah lempung organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi. Parameter kuat geser tanah (nilai kohesi dan sudut gesek internal) sangat dipengaruhi oleh kondisi kadar air. Pada kadar air 14.86% nilai kohesi adalah 0.29 kg/cm2 mengalami peningkatan pada kadar air 24.98% menjadi 0.31 kg/cm2, demikian juga selanjutnya mengalami peningkatan pada kadar air 34.97% yaitu 0.35 kg/cm2, sampai dengan 0.38 kg/cm2 pada kadar air 50.05%. Sedangkan untuk nilai sudut gesek internal makin besar kadar air akan makin kecil nilai f nya, yaitu: (w = 14.86%; f = 22.68°), (w = 24.98%; f = 21.16°), (w = 34.97%; f = 19.38°), (w = 44.91%; f = 18.47°), (w = 50.05%; f = 17.56°).


Keywords


Underpass, Kohesi, Sudut Gesek Internal

References


Ningrum P, Husnah, Mubarak H, and Restu A, “Pengaruh Penambahan Abu Tandan Sawit Pada Tanah Lempung Berdasarkan Nilai Kuat Geser,” Jurnal APTEK, vol. 14, no. 1, pp. 6–12, 2020.

Pratama DP and Gofar N, “Pengaruh Kandungan Lempung Terhadap Kuat Geser Tanah Menggunakan Uji Geser Langsung,” Prosiding Konferensi Bina Darma, pp. 961–971, 2021.

D. Pangular, Petunjuk Penyelidikan & Penanggulangan Gerakan Tanah. Jakarta, Indonesia: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, 1985.

K. B. Suryolelono, Konsep dan Analisa Penanggulangan Bahaya Tanah Longsor. Yogyakarta: KMTS UGM, 2001.

D. J. Varnes, “Slope Movement types and Processes - Special Report,” Washington D.C., 1978.

D. Karnawati, “Bencana Alam Gerakan Tanah Indonesia Tahun 2000 (Evaluasi dan Rekomendasi),” Yogyakarta, 2001.

M. J. Hansen, Strategies for Classification of Landslides. New York, USA: John Wiley & Sons, 1984.

Hari Christady Hardiyatmo, Mekanika Tahan I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002.

Syafruddin, “Hubungan Teoritis Antara Berat Isi Kering Dan Kadar Air Untuk Menentukan Kepadatan Relatif,” Info Teknik, pp. 142–150, 2007.

Wesley L.D, Mekanika Tanah, Baru. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2017.

[11] Soedarmo G Djatmiko and Purnomo SJE, Mekanika Tanah 2. Yogyakarta: Kanisius, 1997.

American Association of State Highway and Transportation Officials, “Direct Shear Test of Soils under Consolidated Drained Conditions,” Washington, D.C, 1972.

American Society for Testing and Materials, “Standard Test Method for Direct Shear Test of Soils Under Consolidated Drained Conditions (ASTM D3080-89),” West Conshohocken, PA, 1989.

Badan Standarisasi Nasional, “Metode Uji Kuat Geser Langsung Tanah Tidak Terkonsolidasi dan Tidak Terdrainase (SNI 03-3420-1994),” Jakarta, 1994.

Yelvi and A’isyah Salimah, Konsep & Aplikasi Mekanika Tanah Jilid 1. Depok: PNJ Press, 2021.

Braja M. Das, Dean Emeritus, and Khaled Sobhan, Principles of Geotechnical Engineering, 8th ed. United States of America: Cengage Learning, 2016.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/techno.v25i1.17166

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2579-9096