Analisis Perbandingan Lte-Advanced Carrier Aggregation Deployment Scenario 2 Dan 5 Di Semarang Tengah

Authors

  • Evan Sigit Kurniawan Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Ade Wahyudin Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Achmad Rizal Danisya Institut Teknologi Telkom Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30595/techno.v20i2.3960

Abstract

Pada tahun 2010 3GPP mengenalkan teknologi LTE-Advanced, teknologi yang mampu memberikan kecepatan datarates hingga 3 Gbps pada sisi downlink dan 1,5 Gbps pada sisi uplink. Salah satu fitur yang menjadi faktor bertambahnya datarates tersebut adalah dengan teknik carrier aggregation. Dalam penelitian ini diimplementasikan 2 skenario yaitu Carrier Aggregation Deployment Scenario (CADS) 2 dan 5 dengan simulasi menggunakan software Atoll 3.3.0. Perancangan dilakukan pada frekuensi 1800 MHz dengan bandwidth 15 MHz dan frekuensi 2300 MHz dengan bandwidth 15 MHz di Semarang Tengah. Untuk perancangan dilakukan perancangan jaringan baru berdasarkan acuan site eksisting LTE 1800 MHz di Semarang Tengah yang diperoleh dari salah satu subkontraktor telekomunikasi di Indonesia.

Parameter yang dianalisis pada penelitian ini antara lain : RSRP, CINR, user connected dan throughput berdasarkan simulasi menggunakan software Atoll 3.3.0. Untuk perancangan dengan skenario tanpa CA diperoleh mean RSRP sebesar -84,88 dBm, mean CINR sebesar 7,64 dB, rata-rata presentase user connected 99,9 % dan mean throughput sebesar 833,19 Mbps. Kemudian pada perancangan dengan skenario CADS 2 diperoleh mean RSRP sebesar -75 dBm, mean CINR sebesar 19,97 dB, rata-rata presentase user connected 100 % dan mean throughput sebesar 1.152,2 Mbps. Dan pada perancangan dengan skenario CADS 5 diperoleh mean RSRP sebesar -71,5 dBm, mean CINR sebesar 21,89  dB, rata-rata presentase user connected 100 % dan mean throughput sebesar 1.147,3 Mbps. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini didapatkan hasil perancangan jaringan terbaik yaitu menggunakan skenario CADS 5. Sehingga peracangan jaringan yang paling layak  untuk diterapkan di Semarang Tengah yaitu dengan menggunakan perancangan jaringan LTE-Advanced dengan CADS 5.

Author Biography

Evan Sigit Kurniawan, Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Mahasiswa S1 Teknik Telekomunikasi di Institut Teknologi Telkom Purwokerto

References

[1] A. Hikmaturokhman, L. Wardana, B. Facsi Aginsa, A. Dewantoro, H. Isybel, and M. Gita, 4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta Selatan: www.nulisbuku.com, 2014.

[2] I. F. Akyildiz, D. M. Gutierrez-Estevez, R. Balakrishnan, and E. Chavarria-Reyes, “LTE-Advanced and the evolution to Beyond 4G ( B4G ) systems,” Phys. Commun., vol. 10, pp. 31–60, 2014.

[3] S. Pietrzyk, “System-level modelling of HetNets , Carrier Aggregation and Scheduling in MATLAB,” in IEEE Globecom, 2015, p. 33.

[4] J. N. Sinulingga, A. Wahyudin, M. A. Amanaf, and S. St, “ANALISIS PERANCANGAN LTE- A DENGAN TEKNIK CARRIER AGGREGATION INTERBAND PADA FREKUENSI 1800 MHz DAN 2300 MHz DI KOTA SEMARANG TENGAH ( STUDY KASUS : PT . TELKOMSEL ) ANALYSIS OF DESIGNING LTE-A WITH CARRIER AGGREGATION INTERBAND TECHNIQUE ON FREQUENCY 180,” J. Elektro Telekomun. Terap., vol. 5, no. 1, pp. 634–645, 2018.

[5] B. P. S. K. SEAMARANG, “Kecamatan Semarang Tengah Dalam Angka 2018,” 2018.

[6] A. Wahyudin and Sakinah, “Perancangan dan Analisa Penggelaran Lte Pada Frekuensi 700 MHz Dengan Metode Adaptif Modulation Coding Untuk Implementasi Digital Dividend Di Wilayah Sub-Urban dan Rural Kabupaten Banyumas,” J. Elektro Telekomun. Terap., vol. 3, no. 2, pp. 342–354, 2016.

[7] Forsk, Atoll 3.3.0 Technical Reference Guide for Radio Networks. Forsk, 2015.

[8] A. Hikmaturokhman, L. Wardana, B. Fernando, G. Mahardhika, and S. Dharmanto, 4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta Selatan: www.nulisbuku.com, 2015.

[9] H. Tech, “LTE Radio Network Capacity Dimensioning,” 2013.

[10] S. Rathi, N. Malik, N. Chahal, and S. Malik, “Throughput for TDD and FDD 4G LTE Systems,” Int. J. Innov. Technol. Explor. Eng., vol. 3, no. 12, pp. 73–77, 2014.

Downloads

Published

2019-11-12