UJI LAPANG PAKAN BERVAKSIN Aeromonas hydrophila PADA LELE DUMBO DI DAERAH CILACAP

Authors

  • Dini Siswani Mulia
  • Sri Wahyuningsih
  • Heri Maryanto
  • Cahyono Purbomartono

DOI:

https://doi.org/10.30595/techno.v16i2.55

Abstract

Masalah utama dalam budidaya lele dumbo adalah penyakit, terutama yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penyakit tersebut dikenal dengan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Salah satu penanggulangan penyakit MAS adalah dengan vaksinasi. Masalah lain yang sering muncul adalah tingginya biaya pakan sedangkan harga jual ikan cenderung stabil, sehingga pembudidaya ikan cenderung merugi. Perlu strategi untuk membuat pakan sendiri dari bahan-bahan yang masih memiliki kualitas gizi yang baik tetapi harganya murah bahkan memanfaatkan limbah, bahan tersebut mudah diperoleh dan tersedia setiap saat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara lapang penggunaan pakan bervaksin pada lele dumbo di daerah Cilacap. Uji lapang dilakukan di Desa Purwodadi, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 : pemberian pakan bervaksin selama 10 hari; P2 : pemberian pakan bervaksin selama 15 hari; dan P3 : kontrol (non vaksin). Pakan diberikan sebanyak 5% /bb/ekor/hari. Penelitian menggunakan kolam terpal plastik dengan ukuran panjang x lebar x tinggi : 60 x 60 x 80 cm. Lele dumbo yang digunakan berumur 2 bulan, berukuran panjang 12-15 cm dengan berat 16-25 g. Ikan dipelihara selama 8 minggu. Parameter yang diamati adalah respons imun berupa titer antibodi, pertambahan berat dan panjang, serta sintasan ikan. Parameter pendukung yang diamati adalah parameter kualitas air meliputi suhu air, pH, dan oksigen terlarut. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (Anova) dan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan bervaksin dapat meningkatkan produksi titer antibodi (P<0.05) dibandingkan kontrol. Perlakuan P1 (pemberian pakan bervaksin 10 hari) lebih efektif dan efisien dibandingkan P2 (pemberian pakan bervaksin 15 hari). Penggunaan pakan bervaksin dapat diaplikasikan secara lapang. Kata Kunci : Aeromonas hydrophila, Cilacap, lele dumbo, pakan bervaksin, uji lapang.

References

Anderson, D.P. (1974). Fish Immunology, In Diseases of Fishes, buku ke-4, Snieszko, S.F. & Axelrod, H.R. (ed.). T.F.H. Publications, Ltd. 239 p.

Anggraeni, N.M & N. Abdulgani. (2013). Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu (Oxyeleostris marmorata) Pada Skala Laboratorium. Jurnal Sains dan Seni Pomits Volume. 2, Nomor 1. Hal:2337-3520

Bachtiar, Y. (2006). Panduan Lengkap Budi Daya Lele Dumbo. Bogor : AgroMedia.

Desi, M. (2002). Aktivitas keratinase Bacillus licheniformis dalam memecah keratin bulu ayam. Unpublished Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Harikrishnan, R. & C. Balasundaram. (2005). Modern Trends in Aeromonas hydrophila Disease Management with Fish. Review in Fisheries Science, 13: 281-320.

Kamiso, H.N. & Triyanto. (1996). Vaksinasi Aeromonas hydrophila untuk Menanggulangi Penyakit MAS pada Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Prosiding Simposium Perikanan I. Buku II Bidang Budidaya Perikanan. Balitbang Pertanian. Jakarta.

Kamiso, H.N. (2004). Status Penyakit Ikan dan Pengendaliannya di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Penyakit Ikan dan Udang IV, Purwokerto, 18-19 Mei 2004.

Khairuman & K. Amri. (2008). Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

Lund, V., Arnesen, J.A. & Eggset, G. (2002). Vaccine development for atypical furunculosis in spotted wolffish Anarchicas minor O.: comparison of efficacy of vaccine containing different strains of atypical Aeromonas salmonicida. Aquaculture, 204, 33-44.

Melati, I., Zahril, I. A & Titin, K. (2010). Pemanfaatan ampas tahu terfermentasi sebagai substitusi tepung kedelai dalam formulasi pakan ikan patin. Unpublished Laporan Penelitian. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor.

Maftuch & S. Dalimunthe. (2013). Penyakit Hewan Akuakultur. Malang: UB Press.

Mulia, D.S., Pratiwi, R., & Triyanto. (2004). Efikasi vaksin debris sel Aeromonas hydrophila secara suntik dengan variasi cara booster pada lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell). Berkala Ilmiah Biologi, 3 (3), 145-156.

Mulia, D.S., Pratiwi, R., & Triyanto. (2006). Pengaruh cara booster terhadap efikasi vaksinasi oral dengan debris sel Aeromonas hydrophila pada lele dumbo (Clarias sp.). Jurnal Perikanan UGM (GMU J. Fish. Sci), 8(1), 96-104.

Mulia, D.S. (2007). Keefektivan vaksin Aeromonas hydrophila untuk mengendalikan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Jurnal Pembangunan Pedesaan, 7 (1): 43-52.

Mulia, D.S. & Purbomartono, C. (2007). Perbandingan efikasi vaksin produk intra dan ekstraseluler Aeromonas hydrophila untuk menanggulangi penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) pada lele dumbo (Clarias sp.). Jurnal Perikanan UGM (GMU J. Fish. Sci), 9(2), 173-181.

Mulia, D.S., Purbomartono, C., Isnansetyo, A. & Murwantoko. (2008). Penggunaan vaksin polivalen Aeromonas hydrophila untuk pengendalian penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Prosiding Seminar Nasional Tahunan V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Mulia, D.S., C. Purbomartono, & J.R. Wuliandari. (2009). Optimasi Dosis Vaksin Protein Sitoplasma Sel Aeromonas hydrophila untuk Pengendalian Penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada Gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Sains Akuatik, 12(1), 27-38.

Mulia, D.S. (2010). Isolasi, Karakterisasi, dan Identifikasi Bakteri Aeromonas sp. penyebab penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) pada gurami. Sains Akuatik, 13(2), 9-16.

Mulia, D.S., Purbomartono, C., Isnansetyo, A. & Murwantoko. (2010). Uji lapang penggunaan vaksin polivalen Aeromonas hydrophila pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Prosiding Seminar Nasional Tahunan VII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Mulia, D.S. (2012). Vaksinasi Lele Dumbo. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Mulia, D.S., Maryanto, H., & Purbomartono, C. (2013). Pengembangan Pakan Bervaksin (dengan Memanfaatkan Limbah Lokal Sebagai Bahan Baku dan Vaksin Aeromonas hydrophila) Pada Budidaya Lele Dumbo. Unpublished Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun ke-1. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.

Mulia, D.S., Nartanti, Y., Maryanto, H., & Purbomartono, C. (2014a, Juni). Fermentasi tepung bulu ayam dengan Bacillus Licheniformis B 2560 untuk meningkatkan kualitas bahan baku pakan ikan. In Y. Rinanto (Chair), Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya. Seminar Nasional XI, Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Mulia, D.S., Mudah, M., Maryanto, H., & Purbomartono, C. (2014b, Desember) Fermentasi ampas tahu dengan Aspergillus Niger untuk meningkatkan kualitas bahan baku pakan ikan. Pengembangan Sumberdaya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal. Seminar Nasional LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Nasution, E.Z. (2006). Studi Pembuatan Pakan Ikan dari Campuran Ampas Tahu, Ampas Ikan, Darah Sapi Potong, dan Daun Keladi yang Disesuaikan dengan Standar Mutu Pakan Ikan.Jurnal Sains Kimia, 10 (1), 40-45.

Olga & S. Aisiah. (2007). Vaksin protein produk ekstraseluler Aeromonas hydrophila untuk meningkatkan tanggap kebal patin (Pangasius hypophthalmus) terhadap Motile Aeromonas Septicemia (Mas). Sains Akuatik, 10(2), 105-110.

Purbomartono, C. & D.S. Mulia. (2009). Pengaruh Pemberian Kombinasi Levamisol dan Vaksin Aeromonas hydrophila terhadap Pertumbuhan, Jumlah neutrofil san Sintasan ikan Gurami (Ospronemus gouramy Lac). Sains Akuatik, 12 (1), 48-56

Subowo. (2009). Imunobiologi. Jakarta: Sagung Seto.

Suryantinah, R.K. Rini, & Olga. (2005). Optimasi dosis vaksin debris sel Aeromonas hydrophila terhadap pengendalian penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Prosiding Seminar Nasional Tahunan Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta. P. 108-114.

Zonneveld, E.A. Huisman & J.H. Boon. (1991). Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Jakarta: Gramedia.

Published

2015-10-01