TEKNOLOGI PENGENDALIAN EROSI LAHAN

Authors

  • Teguh Marhendi

DOI:

https://doi.org/10.30595/techno.v15i1.73

Abstract

Permasalahan erosi lahan dan sedimentasi waduk akan berdampak pada umur fungsi waduk. Beberapa waduk umumnya mengalami problem operasional sebagai akibat pengurangan kapasitas waduk. Waduk Sempor, Wadaslintang, Kedung Ombo, Mrica dan beberapa waduk lain mengalami permasalahan sedimentasi. Tulisan ini mencoba mengulas upaya mengurangi erosi dan sedimentasi melalui beberapa upaya pengendalian erosi lahan. Pengendalian erosi dimaksudkan sebagai upaya pencegahan kerusakan tanah dengan cara mengupayakan resistansi tanah terhadap daya erosi dan mengurangi sifat erosif dari aliran permukaan (surface runoff).Usaha pengendalian erosi dan/atau usaha pengawetan tanah dapat dilaksanakan dengan teknologi atau beberapa cara seperti cara vegetatif, cara mekanik, cara gabungan vegetatif dan mekanis serta cara kimiawi. Pada Tulisan ini akan dijelaskan cara vegetatif dan cara teknis atau mekanis. Kata kunci: Erosi lahan, Pengendalian erosi, vegetatif, mekanik

References

Arsyad, S., 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB, IPB Press, Bogor.

E John ussell, 2001, Soil Conditions and Plant Growth, Reprint, Delhi, Biotech, , vi, 635 p

Glenn O. chwab, Delmar D. Fangmeier, William J. Elliot, Richard K. Frevert, 1992, Soil and Water Conservation Engineering, 4th Edition Hardcover 528 pages August 1992

GR Foster, Soil Erosion and sedimentation by Water, an Overview

Kironoto, BA, 2001, Bahan Kuliah Sedimentasi Waduk, Yogyakarta

Leonard David Baver, Wilford R. Gardner Published, 1956, Soil Physics ,Wiley, 489 pages, Original from the University of Michigan

Linsley, R. K., et all, 1980, Applied Hydrology, New Delhi : Mc. Graw-Hill, Publication Co

Sudjarwadi, 1994, Penelitian Sedimentasi Waduk PLTA PB Sudirman, Draft Final Report, Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta

Suprayogo, D.; Widianto; Purnomosidi, P.; Widodo, R. H.; Rusiana, F.; Aini, Z. Z.; Khasanah, N. dan Z. Kusuma, 2004, Degradasi sifat fisik tanah sebagai akibat alih guna lahan hutan menjadi sistem kopi monokultur: kajian perubahan makroporositas tanah. Agrivita 26 (1):60-68.

Suripin, 2001, Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Penerbit Andi, Yogykarta

Tedjoyuwono N, 1997, Seminar Nasional Pemberdayaan Lahan basah Pantai Timur Sumatra yang Berwawasan Lingkungan Menyongsong Abad 21, Fak Pertanian Univ Jambi.

Triyono Sudarmadji, Gazali Rachman, 1998, Percobaan Penggunaan Mulsa Alang-Alang Untuk Pengendalian Erosi Tanah Pada Lahan Kritis Dengan Kelerengan Yang Beragam, Laboratorium Tanah Dan Hidrologi, Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman

Widianto, Didik Suprayogo, Herman Noveras, Rudi Harto Widodo,Pratiknyo Purnomosidhi Dan Meine Van Noordwijk, 2004, Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian: Apakah Fungsi Hidrologis Hutan Dapat Digantikan Sistem Kopi Monokultur ? . Agrivita 26 (1): 75-88

Widianto; Noveras, H.; Suprayogo, D.; Widodo, R.H.; Purnomosidhi, P. dan M. van Noordwijk, 2004, Konversi Hutan Menjadi Lahan Pertanian : Apakah fungsi hidrologis hutan dapat digantikan sistem kopi monokultur? Agrivita 26 (1): 47-52.

Published

2014-04-01