Analisis Durabilitas pada Campuran Aspal Pertamina Pen 60/70 dengan Penambahan Lignin pada Lapis Perkerasan Jalan Baru

Authors

  • Harap Saroha Mendrofa Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning
  • Fadrizal Lubis Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning
  • Alfian Saleh Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning

DOI:

https://doi.org/10.30595/civeng.v6i1.23851

Abstract

Lapis perkerasan jalan, yang merupakan bagian terluar dari struktur jalan yang menanggung langsung beban lalu lintas, harus kokoh untuk menopang kendaraan. Peningkatan kualitas jalan dilakukan dengan memperbaiki lapis perkerasan, seperti lapis AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course), Penelitian dilakukan untuk meningkatkan durabilitas menggunakan aspal Pertamina PEN 60/70 dengan tambahan lignin, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis durabilitas campuran tersebut dengan variasi kadar lignin (0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%), direndam pada suhu 60°C selama 24 jam, Dari hasil penelitian menunjukkan nilai durabilitas yang sudah memenuhuhi spesifikasi bina marga 2018 revisi II tahun 2020 pada campuran aspal yang sudah termodifikasi dengan kadar lignin didapatkan pada kadar 1% (91,47%), 2% (92,01%), dan 3% (94,10%), Namun, kadar lignin 4% dan 5% menunjukkan penurunan nilai durabilitas menjadi 87,08% dan 78,23% secara berturut-turut, Kesimpulan pada penelitian ini, nilai analisis durabilitas pada campuran aspal pertamina pen 60/70 dengan penambahan lignin pada lapis perkerasan jalan AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) sebagai bahan tambah adalah semakin banyaknya kadar lignin yang digunakan nilai (IKS) atau Indek Kekuatan Sisa akan semakin menurun.

References

[1] Agung, I., G., dan Lestari, A., L., 2014, Perbandingan Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur. Jurnal Transportasi, Vol.7 No1, hal. 128–134.

[2] M. K. Raditya Rukmananda, Sasana Putra, “Kualitas Bahan Bitumen Akibat Penambahan Kadar Lignin Yang Berbeda,” Kualitas_Bahan_Bitumen_Akibat_Penambahan, vol. 6, no. 4, pp. 433–444, 2018.

[3] ASTM C136:2012, “SNI ASTM C136:2012. Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar,” Badan Stand. Nas., pp. 1–24, 2012.

[4] SNI 2439:2011, “Cara uji penyelimutan dan pengelupasan pada campuran agregat-aspal,” Badan Stand. Nas., pp. 1–11, 2011.

[5] SNI 2432:2011, “Cara uji penetrasi aspal,” Standar Nas. Indones., 2011.

[6] SNI 2434:2011, “Standar Nasional Indonesia SNI 2434:2011 Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball),” Badan Stand. Nas., 2011.

[7] SNI 06-2489-1991, “Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall,” Standar Nas. Indones. SNI, no. 1, p. 7, 1991.

[8] SNI 0492:2008, “Cara uji kadar lignin -,” Standar Nas. Indones. SNI, 2008.

[9] Spesifikasi Bina Marga 2018 Revisi Ii Tahun 2020, “Spesifikasi Bina Marga 2018 Revisi II,” Direktorat Jendral Bina Marga, vol. 2010, no. Revisi 3, pp. 1–6, 2020

[10] A. Prada, S. Putra, and I. wayan Diana., “Pengaruh Penambahan Lignin Terhadap Karakteristik Mekanik Campuran Aspal Panas,” vol. 7, no. 1, pp. 2–18, 2019.

Downloads

Published

2025-01-31