TINGKAT PENDIDIKAN DAN KEAKTIFAN KUNJUNGAN TERHADAP STATUS GIZI LANSIA

Authors

  • Shofiana Fajrin Hanifa <em>Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta</em>
  • Mohammad Shoim Dasuki
  • Burhannudin Ichan
  • Tri Agustina

DOI:

https://doi.org/10.30595/hmj.v4i1.7844

Keywords:

Tingkat Pendidikan, Keaktifan Kunjungan, Status Gizi, Lansia, Posyandu

Abstract

Jumlah populasi lansia selalu meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kelompok usia ini berisiko mengalami gangguan gizi, baik malnutrisi, maupun obesitas. Angka kejadian malnutrisi dan obesitas pada lansia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Diduga tingkat pendidikan dan kehadiran ke posyandu akan mempengaruhi status gizi pada lansia.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan keaktifan kunjungan pada program Posyandu Lansia dengan status gizi lansia di Posyandu Gatak. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional yang melibatkan 62 orang lansia. Data diperoleh dengan pemeriksaan langsung dan dianalisis menggunakan metode Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lansia yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memiliki status gizi lebih baik (p = 0,04; OR = 5,87), serta ditemukannya kecenderungan peningkatan status gizi seiring dengan peningkatan keaktifan kunjungan lansia (p = 0,01; OR = 5,82). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan keaktifan dengan status gizi lansia. Tingkat pendidikan dan keaktifan berkunjungan berhubungan dengan status gizi lansia

References

  1. Kementerian Kesehatan Ri. (2018). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Diambil Dari Http://Labdata.Litbang.Depkes.Go.Id/Riset-Badan-Litbangkes/Menu- Riskesnas/Menu-Riskesdas
  2. Lanktree, M. B., & Hegele, R. A. (2017). Metabolic Syndrome. In Genomic And Precision Medicine: Primary Care: Third Edition. Https://Doi.Org/10.1016/B978-0-12-800685-6.00015-1
  3. Presiden Ri. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia § (2005). Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004
  4. Devi, M. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita Di Pedesaan. Teknologi Dan Kejuruan.
  5. Suryaputra, K., & Nadhiroh, S. R. (2017). Perbedaan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Antara Lansia Obesitas Dengan Non Obesitas. Makara, Kesehatan. http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/1301/1190
  6. Ningsih, N. (2018). Hubungan Motivasi Dengan Keaktifan Kunjungan Lansia Ke Posyandu. http://repository.unair.ac.id/75412/
  7. Amaral, A., & Wiyono, J. (2017). Analisis Faktor Kehadiran Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Di Desa Pagersari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang | Amaral | Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan. Diambil Dari Https://Publikasi.Unitri.Ac.Id/Index.Php/Fikes/Article/View/535
  8. Renityas, N. N., Sari, L. T., & Wibisono, W. (2014). The Effectiveness Of Health Education Of Elderly To The Level Of Visit In Posyandu Lansia. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal Of Ners And Midwifery), 1(3), 191–195. Https://Doi.Org/10.26699/Jnk.V1i3.Art.P191-195
  9. Fitriani, F., Haskas, Y., & Asdar, F. (2018). Hubungan Antara Motivasi Dengan Frekuensi Kehadiran Lanjut Usia Di Posyandu Lansia Di Desa Melle Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Palakka Kabupaten Bone | Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. Diambil Dari Http://Ejournal.Stikesnh.Ac.Id/Index.Php/Jikd/Article/View/900

Downloads

Published

2021-03-27