Perbandingan Perbaikan Sistem Pentanahan Instalasi Listrik Dengan Menggunakan Bentonit Teraktivasi Dan Sistem Pentanahan Arang-Garam (Sigarang)
DOI:
https://doi.org/10.30595/jrre.v3i1.9667Abstract
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi dengan struktur jenis tanah yang berbeda. Untuk lokasi pertama yaitu bertempat di tanah belakang gedung Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang memiliki kondisi tanah dengan jenis tanah kering dan berbatu. Lokasi kedua yaitu bertempat di Techno Park Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang memiliki kondisi tanah dengan jenis tanah wadas atau tanah sawah. Elektroda yang digunakan adalah single rod dan triple rod. Tujuan dari penelitian adalah membandingkan pentanahan mana yang paling rendah resistansi tanahnya. Untuk perbaikan nilai tahanan tanah maka ditambahkan media arang-garam (SIGARANG) dan media bentonit aktivasi.
Berdaskan hasil penelitian disimpulkan bahwasanya pentanahan di lokasi pertama di FTS UMP dengan sistem tanpa perbaikan menghasilkan nilai rata-rata 58,7 Ω untuk single rod dan 19,6 Ω untuk triple rod. Sistem arang-garam menghasilkan nilai rata-rata 38,6 Ω dan 17,6 Ω untuk single rod dan triple rod. Menggunakan bentonit aktivasi menghasilkan nilai rata-rata 40,1 Ω dan 18,3 Ω untuk single rod dan triple rod. Pada lokasi kedua yaitu di Techno Park dengan sistem pentanahan tanpa perbaikan menghasilkan nilai rata-rata 11,6 Ω untuk single rod dan 4,2 Ω untuk triple rod. SIGARANG menghasilkan nilai rata-rata 8,4 Ω dan 4,1 Ω untuk single rod dan triple rod. Menggunakan bentonit aktivasi menghasilkan nilai rata-rata 9,3 Ω dan 4,1 Ω untuk single rod dan triple rod. Dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa sistem pentanahan menggunakan garam-arang nilai resistansi lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan bentonit aktivasi dan pentanahan tanpa perbaikan dengan persentase yaitu 64,7%-72,4% .
References
S. Bartien, “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000,” DirJen Ketenagalistrikan, vol. 2000, no. Puil, pp. 1–133, 2000.
[2] Z. Abidin, “Karakteristik Batang Pentanahan Sistem Arang-Garam (Sigarang) Sebagai Upaya Perbaikan Sistem Pentanahan,” J. ECOTIPE, vol. 4, no. 1, pp. 12–16, 2017, doi: 10.33019/ecotipe.v4i1.13.
[3] D. Andini, Y. Martin, and H. Gusmedi, “Perbaikan Tahanan Pentanahan dengan Menggunakan Bentonit Teraktivasi,” J. Electrian, vol. 10, pp. 45–53, 2016.
[4] H. Stephanus, “Pengaruh Panjang Elektrode Sangkar Delta pada Nilai Resistans Pentanahan di Lokasi Sempit,” J. Nas. Tek. Elektro dan Teknol. Inf., vol. 5, no. 2, 2016, doi: 10.22146/jnteti.v5i2.237.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Jurnal Riset Rekayasa Elektro is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.