Pengaruh Jumlah Kitosan dalam Pembuatan Plastik Biodegradabel dari Selulosa Sabut Kelapa dengan Pemplastik Gliserol

Yustinah Yustinah, Syamsudin AB, Prasasty Putri Solekhah, Gitya Putri Novitasari, Fitri Nuryani, Moh Djaeni, Luqman Buchori

Abstract


Plastik adalah salah satu benda yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, namun karena sifat plastik yang sulit diuraikan, maka diperlukan bahan untuk membuat plastik yang bersifat mudah didegaradasi. Tujuan penelitian adalah untuk mencari pengaruh konsentrasi kitosan pada proses pembuatan bioplastik dari selulosa sabut kelapa. Penambahan kitosan berguna untuk memperbaiki karatetistik produk bioplastik. Pembuatan bioplastik menggunakan metode inversi fasa, dengan variasi perbandingan massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa. Hasil bioplastik terbaik diperoleh pada perbandingan  massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa sebesar 3:5, dengan karakteristik bioplastik yang dihasilkan mempunyai nilai penyerapan air 20%, nilai kuat tarik 18,1 kg/cm2, dan perpanjangan putus 18%. Hasil uji biodegradasi diperoleh semakin besar konsentrasi kitosan semakin mudah bioplastik akan terdegradasi.


Keywords


Bioplastik; Kitosan; Selulosa; Sabut Kelapa

References


Cengristitama, & Wulandari, G. A. (2021). Variasi Penambahan Kitosan Dalam Pembuatan Bioplastik Dari Limbah Sekam Padi Dan Minyak Jelantah. TEDC, 15(1).

Coniwanti, Pamilia, Laila, L., & Mardiyah, R. A. (2014). Pembuatan Film Plastik Biodegredabel Dari Pati Jagung Dengan Penambahan Kitosan Dan Pemplastis Gliserol. Jurnal Teknik Kimia, 20(4).

Galbe, M., & Zacchi, G. (2012). Pretreatment: The Key to EfficientUtilization of Lignocellulosic Materials. Biomass and Bioenergy, 46, 70–78.

Handayani, R., & Nurzanah., H. (2018). Karakteristik edible film pati talas dengan penambahan antimikroba dari minyak atsiri lengkuas. Jurnal Kompetensi Teknik, 10(1).

Mayangsari, N. E., & Setiawan, A. (2016). Pemanfaatan Limbah Kertas Bekas untuk Produksi Biodegradable Selulosa Asetat. Seminar Nasional Maritim, Sains, Dan Teknologi Terapan 2016, (1).

Nisah, K. (2018). PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DARI POLIMER ALAM. Journal of Islamic Science and Technology, 4(2).

Pratiwi, R., Rahayu, D., & Barliana, M. I. (2016). Pemanfaatan Selulosa dari Limbah Jerami Padi (Oryza sativa) sebagai Bahan Bioplastik. IJPST, 3(3).

Rindegan, B. (2001). Potensi Kelapa Muda dan Peluangnya. Buletin Palma, 27, 75–84.

Sanjaya, G. I., & Puspita, T. (2010). Pengaruh Penambahan Khitosan dan Plasticizer Gliserol pada Karakteristik Plastik Biodegradable dari Pati Limbah Kulit Singkong. Skripsi, Surabaya : ITS.

Sumada, K., Tamara, P. E., & Alqani, F. (2011). Isolation Study Of Efficient α - Celluloses From Waste Plant Stem Manihot Esculenta Crantz. Jurnal Teknik Kimia, 5(2), 434–438.

Wardhani, I. Y., Surjokusumo, S., Hadi, Y. S., & Nugroho, N. (2004). Distribution of Chemical Compounds of Coconut Wood (Cocos nucifera L.). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kayu Tropis, 2(1).

Yustinah, Noviyanti, S., Hasyim, U. ., & Syamsudin, A. (2019). Pengaruh Penambahan Kitosan Dalam Pembuatan Plastik Biodegradabel dari Rumput Laut Gracilaria sp dengan Pemlastik Sorbitol. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2019. Jakarta: FT UMJ.

Zainal, M., & Yulius, F. (2005). Karakteristik edible film pati talas dengan penambahan antimikroba dari minyak atsiri lengkuasNo Title. Bogor Perspektiv.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/jrst.v7i2.15598

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN: 2549-9750