KURKUMINOID, PENETAPAN KADARNYA PADA JAMU SERBUK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL

Authors

  • Wiranti Sri Rahayu
  • Tjiptasurasa Tjiptasurasa
  • Dewi Indriyani

DOI:

https://doi.org/10.30595/pharmacy.v7i1.566

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang penetapan kadar kurkuminoid dalam jamu serbuk “X” yang mengandung temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar kurkuminoid dalam jamu serbuk “X” yang diambil dari Purwokerto. Dalam penelitian ini, sampel diambil satu untuk diekstrak lalu direfluk dan penetapan kadar dilakukan menggunakan metode spektrofotometri Ultraviolet-Visibel. Reaksi kurkumin dengan penambahan asam borat dalam suasana asam membentuk komplek rubrocurcumin yang mengakibatkan pergeseran panjang gelombang maksimal kurkuminoid dari 420 nm sehingga panjang gelombang maksimalnya menjadi 500 nm. Hasil yang nilai KV pada uji presisi adalah 0,96% (<2%). Nilai persen perolehan kembali (recovery) rata-rata pada uji akurasi adalah 92,27%(80-120%). Linearitas ditunjukkan dengan nilai koefisien korelaso (r=0,95 > rtabel). Limit deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ) yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,08 ppm dan 0,25 ppm. Hasil penelitian ,menunjukkan kadar rata-rata kurkuminoid dalam jamu serbuk “X” sebesar 0,56 ppm. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka metode spektrofotometri Ultraviolet-Visibe; dinyatakan valid. Kata kunci: kurkuminoid, Ultraviolet-Visibel spektrofotometri, jamu temulawak ABSTRACT It has been conducted a study on the determination of curcuminoid in jamu “X” powder containing rhizome of Curcuma xanthorrhiza Roxb, was distributed in Purwokerto. In this study, a sample was taken and extracted for determination of levels refluc and conducted using Ultraviolet Visible spectrophotometry method. Curcuminoid reaction with addition of boric acid in the atmosphere to form acids that leads to complex rubrocurcumin shift the maximum wavelength to 500 nm. The result study where coefficient of variation the presicion was 0.96 (<2%). The persen value of mean recovery at accuration the method were 92.27% (80-120%). Linearity showed with coefficient of correlation value (r-0.95 > r table). Limit of detection and limit of quantitation of this research was to 0.08 ppm and 0.25 ppm. The result showed that the mean concentration showed that the mean concentration of curcumin in jamu “X” powder containing rhizome of Curcuma xanthorrhiza Roxb. Sampel 0.56 ppm. Determination of curcuminoid in jamu “X” powder containing rhizome of Curcuma xanthorrhiza Roxb that use Ultraviolet Visible spectrophotometry method is valid. Key words: Curcuminoid, Ultraviolet Visible Spectrophotometry, jamu of temulawak

References

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Universitas Indonesia, Jakarta

Dalimartha, S., 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid II, Trubus Agriwidya, Jakarta, P 128

Depkes RI, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Depkes: Jakarta

Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan Pertama, Depkes RI: Jakarta

Kristina, N, N, 2007, Peluang Peningkatan Kadar Kurkumin Pada Tanaman Kunyit dan Temulawak Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, http://balitro.litbang,deptan.go.id/pdf/edisi khusus/2007 hal 1,2-5

Rahmat dan Setianingrum, 2008, Pengaruh Ekstrak Temulawak Untuk Meningkatkan Nafsu Makan Pada Penderita Anoreksia Primer, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Hal1.

Downloads

Published

2010-01-01

How to Cite

Rahayu, W. S., Tjiptasurasa, T., & Indriyani, D. (2010). KURKUMINOID, PENETAPAN KADARNYA PADA JAMU SERBUK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 7(02). https://doi.org/10.30595/pharmacy.v7i1.566