Pengembangan Krim Pewarna Rambut Permanen Mengandung Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L)
DOI:
https://doi.org/10.30595/pharmacy.v16i2.5859Keywords:
daun, ekstrak, krim, pewarna rambutAbstract
Perubahan warna rambut menjadi putih pada usia lanjut sering kurang disukai. Keanekaragaman hayati Indonesia mendorong peneliti untuk melakukan pengembangan pewarna rambut dari ekstrak daun ketapang dan daun jambu biji. Ekstrak daun jambu biji mengandung pyrogallol yang berfungsi sebagai pembangkit warna dan ekstrak daun ketapang mengandung punicalagin sebagai polyphenol yang berfungsi sebagai pewarna. Kedua bahan ini diformulasikan dalam sediaan krim dengan tujuan memudahkan dalam pemakaian. Pada penelitian ini digunakan ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 12,5% dan ekstrak daun ketapang dengan variasi konsentrasi 10; 12,5; dan 15%. Penambahan logam tembaga sulfat 1% (F5B) terhadap formula optimal menjadikan warna lebih tua. Pengujian warna pada pewarna rambut dengan penambahan logam menggunakan alat kromameter memberikan warna merah dengan nilai a (9,00) warna biru dengan nilai b (3,37) warna yang terrefleksi adalah coklat tua, sedangkan pewarna rambut tanpa penambahan logam memberikan warna merah dengan nilai a (7,36), warna biru dengan nilai b (16,96) warna yang terrefleksikan adalah coklat muda. Hasil uji keamanan menggunakan tiga ekor kelinci dengan metode uji iritasi akut dermal dengan indek iritasi nol (0) dinyatakan aman serta tidak mengiritasi.
References
Thomson, L.A.J. and Evans, B. 2006. Terminalia catappa (tropical almond). Ver. 2.2. in Species Profiles for Pacific Island Agroforestry. Elevitch, C.R. (Ed.). Hawaii: Permanent Agriculture Resources (PAR).
Dr.Duke’s Phytochemical and Ethnobotanical Database: List of All Chemicals P Terminalia catappa (Combretaceae). 1992. http://phytochem.nal.usda.gov/. Data diakses pada 2 Juli 2019.
Satyanand, T., Ajeet, S., Poonam, B., Sandeep, S., Yada, A.P. 2012. Punicalagins-a large polyphenol compounds found in pomegranates: A Therapeutic Review. Academic Journal of Plant Sciences, 5(2):45-49.
Chansue, N., Assawawongkasem, N. 2008. The in vitro antibacterial activity and ornamental fish toxicity of the water extract of indian almond leaves (Terminalia catappa Linn.). KKU Veterinary Journal, 18(1):36-45.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Shruthi, S.D., Roshan, A., Sharma, S., Sunita, S. 2013. A review on the medicinal plant Psidium guajava Linn (Myrtaceae). Journal of Drug Delivery and Therapeutics, 3(2):162-168.
Depkes RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Depkes RI. 1989. Materia Medika. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
de Oliveira, R.A.G., Zanoni, T.B., Bessegato, G.G.B., Oliveira, D.P., Umbuzeiro, G.A., Valnice, M., Zanoni, B. 2014. The chemistry and toxicity of hair dyes. Quim Nova, 37(6):1037-1046.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).