EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP PASIEN ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO TAHUN 2009

Authors

  • Muhammad Abbas Rifa`i
  • Sudarso Sudarso
  • Anjar Mahardian Kusuma

DOI:

https://doi.org/10.30595/pji.v8i1.593

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia demam tifoid terdapat dalam keadaan endemik penyakit ini termasuk penyakit menular. Di daerah endemik demam tifoid insidensi tertinggi didapatkan pada anak-anak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pada pasien anak penderita demam tifoid yang meliputi umur dan jenis kelamin pasien di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto dan mengetahui gambaran penggunaan antibiotik dan kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien anak penderita demam tifoid yang meliputi jenis antibiotik, ketepatan dosis antibiotik, cara pemberian antibiotik, dan lama pemberian antibiotik di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto tahun 2009 yang dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medik dari Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto tahun 2009 dengan Standar Pelayanan Medik Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Penelitian ini bersifat deskriptif non analitik, dan pengumpulan data di lakukan secara retrospektif dengan menggunakan alat kartu rekam medik pasien dan diperoleh 97 kasus untuk pasien anak demam tifoid. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah pasien kebanyakan anak-anak sebanyak 70 (72,16%) pasien, jenis kelamin kebanyakan laki-laki 53 (55%). Gambaran antibiotik yang digunakan di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto Tahun 2009 penggunaan jenis antibiotik terbanyak yang digunakan adalah sefotaxime sebanyak 61 pasien (62,89%). Gambaran pemberian dosis amoksisilin rata-rata rentang antara 150-250mg, ampisilin 200-350mg, kloramfenikol 250mg, tiamfenikol 30mg, cefotaxime 150-750mg, gentamisin 16-40mg. Cara pemberian antibiotik kebanyakan parenteral 70 pasien (72,17%). Dan lama pemberian banyak diresepkan 3-8 hari. jenis antibiotik (87,63%) berdasarkan Standar pelayanan Medik Rumah Sakit Wijayakusuma telah sesuai dan 90,72% berdasarkan Standar Pelayanan Medik Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga sesuai, untuk ketepatan dosis 92,77% berdasarkan Standar pelayanan Medik Rumah Sakit Wijayakusuma dan 74,22% berdasarkan Standar Pelayanan Medik Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah sesuai serta untuk cara pemberian dan lama pemberian tidak dapat dianalisis kesesuaiannya. Kata kunci: Antibiotika, Demam tifoid, Pasien anak Rawat Inap, RS Wijayakusuma ABSTRACT Typhoid fever is endemic diseases in Indonesia, including infectious diseases. In endemic areas showed the highest incidence of typhoid fever children. Knowing the purpose of this study is characteristic in children with typhoid fever patients, including age and sex of patients in hospitals and Knowing image Wijayakusuma Purwokerto antibiotic and suitability of the use of antibiotics in children with typhoid fever, including type of antibiotic, the accuracy of the dose of antibiotics, mode of administration antibiotics, and duration of using in Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto Year 2009 are comparable to the Standard of Medical Service of Rumah Sakitl Wijayakusuma Purwokerto Year 2009 by Medical Standard Perhimpunan Ahli Penyakik Dalam Indonesia (PAPDI). This research is non-analytic, and data collection is done retrospectively by using patients medical records and there where 97 cases of typhoid fever in pediatric patients. The results of this study showed that the number of patients are mosly of the kids as much as 70 (72.16%) patients, sex, mostly boy, 53 (55%). Preview antibiotic that is in use at the Rumah Sakit Wijayakusuma Year 2009 the use of most types of antibiotics used was cefotaxime of 61 patients (62.89%). Image amoxicillin dosage ranges on average between 150-250mg, 200-350mg ampicillin, cloramphenicol 250mg, tiamfenikol 30mg, cefotaxime 150-750mg, gentamisin 16-40mg. The way most parenteral antibiotics 70 patients (72.17%). And many in the prescribed duration of 3-8 days. 87,63% for the type of antibiotics based on the Standar Pelayanan Medik (SPM) Rumah Sakit Wijayakusuma is appropriate and 87.63% based on the Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) is appropriate, for the accurate dosage of 92.77% based on the Standar Pelayanan Medik (SPM) Rumah Sakit Wijayakusuma and 74.22% based on the Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) conformed well to the old mode of administration and delivery can not be analyzed. Keywords: Antibiotics, typhoid fever, Pediatric, Patients In patient RS Wijayakusuma

References

Agiel, N. 2010. Cara Pemberian Vs Profil Farmakokinetik Obat. Purwokerto (on line). http://majalah-kesehatan/2010/02/pengaruh-cara-pemberian-versus-absorbsi.html/ diakses 15 agustus 2010.

Anief, M. 2000. Farmasetika. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Algustie, A.K, dkk. 2008. Antibiotik β-Laktam. Purwokerto (on line), (http://yosefw.wordpress.com/2008/03/26/Antibiotik β-laktam/, diakses 23 juni 2010).

Anonim. 2000. Infomatorium obat nasional indonesia 2000 (IONI). Jakarta: CV Agung Seto.

Anonim. 2002. Standar Pelayanan medik edisi 3 cetakan 2. Jakarta. Pengurus Besar IDI.

Anonim. 2006. Obat obat penting untuk pelayanan kefarmasian. Edisi revisi: Yogyakarta. Fakultas Farmasi UGM.

Anonim. 2008. Tifus Abdominalis. Purwokerto (on line), (http://www.majalah-farmacia.com/2008/05/24/ Tifus Abdominalis /, diakses 23 juni 2010).

Anonim. 2009. Prinsip Pemberian Antibiotik Aman. Purwokerto (on line), (http://hnz11.wordpress.com/2009/06/10/prinsip-antibiotik-aman/, diakses 23 juni 2010).

Anonim. 2010 (a). Farmacia. Banjarnegara (on line), (http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=211/, diakses 21 juli 2010).

Anonim. 2010 (b). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Bamjarnegara (on line), (http://www.papdi.net/beranda-kategori-3-sejarah-papdi.html/, diakses 21 juli 2010).

Anonim. 2010 (c). Epidemiologi Demam Tifoid. Purwokerto (on line), (http://askep-askeb.cz.cc/2010/03/demam-tifoid.html, diakses 23 Juni 2010).

Anonim. 2010 (d). Demam Tifoid (Typhoid Fever) . Banjarnegara (on line), (http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/demam-tifoid-thypoid-fever/, diakses 21 juli 2010).

Anonim. 2010 (e). Efek Samping Obat. Yogyakarta : Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Anonim. 2010 (f). Masalah Penggunaan Obat di Institusi Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta : Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Aziz, R (ED), 2005. Standar Pelayanan Medik Perhimpunana Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Jakarta: PAPDI.

ISFI, 2008. ISO farmako terapi. Surabaya: PT Adimataraya Farmindo.

ISFI, 2009. ISO informasi spesialite obat indonesia. Surabaya: PT Adimataraya Farmindo.

Istiantoro, Y.H dan Vincent, G.H.S. 2005. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: FKUI

Katzung, B.G. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik (Terjemahan) Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta : Salemba Medika

Katzung, B.G.2004. Farmakologi Dasar dan Klinik (Terjemahan) Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta kedokteran Edisi ke 3 Jilid 1. Jakarta : Fakultas Kedokteran

Musnelina, L dkk. 2004. Pola pemberian antibiotika pengobatan demam tifoid Anak di rumah sakit fatmawati jakarta tahun 2001 – 2002. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mycek, M.J dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar edisi 2. Jakarta. Widya Medika.

Nawawi. J. H. 1995. Metode penelitian bidang social Yogyakarta. Gadjah dan anna setiadi ranti. Edisi kelima. Bandung; penerbit ITB.

Ngastiah. 1997. Perawatan anak sakit. Jakarta; Penerbit buku kedokteran EGC.

Noer, S dkk. 1999. Ilmu penyakit dalam jilid 1 edisi ketiga. Jakarta; Balai penerbit FKUI.

Nurkhasan. 1998. Standar Pelayanan Medis Edisi 3. Jakarta : Pengurus Besar IDI.

Judarwanto, W. 2008. Waspadai Pemberian Antibiotika Berlebihan Pada Anak. Purwokerto (on line), http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9873. Di akses 15 agustus 2010.

Juwono. 1985. Ilmu kesehatan anak 2. Fakultas kedokteran universitas indonesia. Jakarta.

Santoso, Heri. 2009. Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Kasus Demam Tifoid Yang Dirawat Pada Bangsal Penyakit Dalam Di Rsup Dr.Kariadi Semarang Tahun 2008. Semarang: Fakultas kedokteran universitas diponegoro Semarang

Siregar, P.J.C. 2003. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC

Tjay. T. H. dan R. K. 2007. obat-obat penting, cetakan I, edisi IV. Jakarta; penerbit PT gramedia.

Wahyudi. 2009. Rumah Sakit Wijaya Kusuma Purwokerto. Purwokerto (on line), (http://www. Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.com/2009/11/03/, diakses 23 juni 2010).

Yulianingsih, W. 2008. Identifikasi drug related problems Potensial kategori dosis pada pasien pediatrik Di instalasi rawat jalan rumah sakit umum Daerah dr. Moewardi surakarta Periode januari - juni 2007. Surakarta; Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Downloads

Published

2011-04-01

How to Cite

Rifa`i, M. A., Sudarso, S., & Kusuma, A. M. (2011). EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP PASIEN ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO TAHUN 2009. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 8(01). https://doi.org/10.30595/pji.v8i1.593

Most read articles by the same author(s)

<< < > >>