Pengaruh Regrouping Lahan Terhadap Pendapatan Petani Tebu Binaan Pabrik Gula (Studi Kasus di Pabrik Gula Gempolkrep PT. Perkebunan Nusantara X)

Authors

  • Amallia Ferhat Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
  • Mohammad Prasanto Bimantio Institut Pertanian STIPER Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.30595/agritech.v24i2.14201

Keywords:

Pabrik gula, pendapatan, produksi, regrouping lahan

Abstract

Regrouping lahan merupakan upaya peningkatan produktivitas melalui pengelompokkan lahan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling di lima wilayah binaan Pabrik Gula Gempolkrep. Uji-t digunakan untuk membandingkan pendapatan antara petani regrouping lahan dan petani non-regrouping. Komponen pembanding yaitu: 1) biaya saprodi; 2) biaya tenaga kerja; 3) penerimaan gula; 4) penerimaan tetes; 5) total penerimaan; dan 6) total pendapatan. Memperkuat hasil digunakan analisis regresi linier berganda dan analisis kelayakan usahatani (RC ratio dan BEP). Variabel yang digunakan, meliputi: X1) upah tenaga kerja; X2) nilai sewa lahan; X3) harga benih; X4) harga phonska; X5) harga ZA; X6) harga amegrass; X7) harga sidamin; X8) fix input yang berupa luas lahan dan XD) Dummy (regrouping dan non-regrouping). Hasil uji-t menunjukkan terjadi beda nyata pada biaya tenaga kerja. Sementara komponen lainnya tidak menunjukkan beda nyata. Analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai koefisien regresi yang positif, namun berdasarkan nilai signifikasi, dampak regrouping lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani. Berdasarkan hasil analisis, hanya variabel sewa lahan (X2) yang dinyatakan signifikan pada tingkat kepercayaan 99%. Peningkatan biaya sewa lahan bisa di akibatkan dari perluasan lahan yang berimplikasi pada produksi tebu dan pendapatan petani. Sementara pada hasil analisis kelayakan dengan RC ratio dan BEP, menunjukkan tidak terjadi beda nyata antara regrouping dan non – regrouping. Regrouping lahan di Pabrik Gula Gempolkrep belum berhasil untuk dilakukan karena minimnya luasan lahan yang tersedia. Namun usaha regrouping telah berhasil dilakukan di beberapa pabrik gula swasta di Indonesia, seperti PT MSM, PT SMS, PT TBLA (Sugar Group), dan PT GMP

References

Budi, S., Tarno, H., Sari Optimalisasi Budidaya Tanaman Tebu, S., di Lahan Kering Berbasis Varietas Dan Perbanyakan Bibit Berorientasi Hamparan, O. L., Dan Kebijakan, M., Tarno, H., & Sari, S. (2016). Optimalisasi Budidaya Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum. L) (Vol. 10, Issue 1).

Cai, L., & Hayes, A. F. (2008). A New Test of Linear Hypotheses in OLS Regression Under Heteroscedasticity of Unknown Form. Journal of Educational and Behavioral Statistics, 33(1), 21–40. https://doi.org/10.3102/1076998607302628

Cay, T., Ayten, T., & Iscan, F. (2010). Effects of different land reallocation models on the success of land consolidation projects: Social and economic approaches. Land Use Policy, 27(2), 262–269. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2009.03.001

Ferhat, A. (2021). Pengaruh Sistem Pembelian Tebu (SPT) Terhadap Penerimaan Insentif Petani Tebu Di Pabrik Gula (PG.) Kebun tebu mas. 28(2).

Ferhat, A., Dewantoro, V., Hamidah, S., Agribisnis, P., & Pertanian, F. (2015). Pengaruh Tingkat Intensifikasi Terhadap Produktivitas Tebu Binaan PG. Gondang Baru Klaten dalam Upaya Pencapaian Swasembada Gula. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi , 16(Swasembada Gula).

Ferhat, A., Mulyo, J., & Irham, I. (2018). Dampak Regrouping Lahan Terhadap Produksi Tebu Petani Berdasarkan Penggunaan Input di Pabrik Gula Gempolkrep Jawa Timur. HABITAT, 29, 113–121. https://doi.org/10.21776/ub.habitat.2018.029.3.14

Permadhi, D., & Dianpratiwi, T. (2019). The Implementation of Clique Strategy in Regrouping Program to Increase Farmer’s Interest and Loyalty in Sugarcane Farming. Journal of Socioeconomics and Development, 2(2), 88.

Downloads

Published

2022-12-01

Issue

Section

Articles