Aplikasi Ekstrak Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Okulasi Tanaman Jeruk Manis (Citrus sp.)

Authors

  • Sumiyati Tuhuteru Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena

DOI:

https://doi.org/10.30595/agritech.v22i2.6769

Keywords:

Ekstrak Bawang Merah, Jeruk Manis, Okulasi

Abstract

Kebutuhan akan buah jeruk dari tahun ke tahun terus meningkat.  Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman jeruk. Salah satunya adalah melalui perbanyakan vegetatif seperti okulasi dengan bantuan ZPT ekstrak bawang merah. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 (dua) bulan yaitu mulai bulan September - Oktober 2018. Alasan penelitian ini dilaksanakan adalah karena sejauh ini penggunaan ekstrak bawang merah dalam okulasi jeruk belum banyak dilakukan di dataran Wamena. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah terhadap okulasi tanaman jeruk (Citrus sp.) dan konsentrasi ekstrak bawang merah berapaka yang terbaik bagi keberhasilan okulasi, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 aras konsentrasi ekstrak bawang merah dan apabila menunjukkan pengaruh nyata maka akan dianalisis lanjut dengan uji BNT (Tukey) taraf 5 %. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, macam perlakuannya adalah: M0 (Konsentrasi 0% (300 ml air tanpa ekstrak bawang merah); M1 (Konsentrasi 25%); M2 (Konsentrasi 50%); M3 (Konsentrasi 75%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah berpengaruh nyata terhadap saat munculnya tunas (HSO), jumlah daun (helai), tinggi tunas (cm), persentase keberhasilan okulasi hidup (%) yang ditunjukkan oleh konsentrasi ekstrak bawang merah 50% (perlakuan M2).

Author Biography

Sumiyati Tuhuteru, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena

Program Studi Agroteknologi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena

References

  1. Abidin, 1985. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.
  2. Alimudin, Syamsiah M. dan Ramli. 2017. Aplikasi Pemberian Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Akar Stek Batang Bawah Mawar (Rosa sp.) Varietas Malltic. J. Agroscience. 7(1): 194-202.
  3. Anwar A. H. S. dan A. Iqbal. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Apel dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Batang atas Okulasi Durian. J. Pembangunan Pedesaan. 10(1): 7-13.
  4. BPS. 2017. Jayawijaya dalam Angka. Papua.
  5. Halim, 2003. Sekilas Jati. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.
  6. Hardiyanto, A, Supriyanto, A, Sugiyatno, Setiono & Mulyanto, H. 2010. Panduan teknis, teknologi produksi benih jeruk bebas penyakit, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
  7. Hatimah W. 2000. Pertumbuhan Nuselus Jeruk Kacang (Citrus nobilis L.) pada Beberapa Konsentrasi NAA dan BAP. J. Stigma. VII(1): 9-11.
  8. Heddy, S 1990, Hormon tumbuhan, CV Rajawali Press, Jakarta, hlm. 5-54.
  9. Husein, E., Saraswati, R. 2010, Rhizobakteri pemacu tumbuh tanaman. Pupuk organik dan pupuk hayati, 191-209.
  10. Iskandar, 1992. Analisis kandungan Auksin di Dalam Bawang Merah. Balai Penelitian Perkebunan Jember. Jember.
  11. Istyantini, M.T.E. 1996. Pengaruh konsentrasi dan macam zat pengatur tumbuh alami terhadap stek pucuk berbagai varietas krisan (Chrysanthenum sp). Skripsi. Jurusan Agronomi. Fakultas Pertanian. Universitas Jember.
  12. Mangoendidjojo W. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. Jakarta.
  13. Moore, T, C.1989. Biochemistry and Physiology of Plants Hormones Second Edition. Springer- Verlag, Inc. New York.
  14. Muswita. 2011. Pengaruh konsentrasi bawang merah (Alium cepa L.) terhadap pertumbuhan setek gaharu (Aquilaria malaccencis OKEN). Jurnal Penelitian Universitas Jambi 5(1): 16 – 22.
  15. Rahayu E. Dan N. Berlian. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
  16. Raven, P. H, R. F. Evert, and S. E. Eichhom. 1986. Biology of Plants Fourth Edition. Worth Publisher, Inc. New York.
  17. Setiawati, W., R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati. Balai Penelitian Tanaman Sayur. Bandung. 203 hlm.
  18. Setyowati, T. 2004. Pengaruh Ekstrak Bawang Merah (Alium cepa L.) dan Ekstrak Bawang Putih (Alium sativum L.) Terhadap Pertumbuhan Stek Bunga Mawar (Rosa sinensis L). Diakses pada tanggal 06 mei 2019.
  19. Siskawati, E., R. Linda., dan Mukarlina. 2013. Pertumbuhan stek batang jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan perendaman larutan bawang merah (Allium cepa L.) dan IBA (Indole Butyric Acid). Jurnal Protobiont 2 (3): 167 – 170.
  20. Sudirja, 2010. Bawang Merah. http://www.lablink.or.id./agro/bawangmerah.alternariapartarit.html. Diakses tanggal 12 Agustus 2019.
  21. Trisnawan A. S., Sugiyatno A., Fajriani S. dan Setyobudi L. 2017. Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh pada Pematahan Dormansi Mata Tunas Tanaman Jeruk (Citrus sp.) Hasil Okulasi.
  22. Wattimena, GA 1988, Zat pengatur tumbuh tanaman, Pusat Antar Universitas dan Lembaga Sumber Daya Informasi IPB, Bogor, hlm145.
  23. Wibowo, S. 1988. Budidaya Bawang: Bawang Putih, bawang Merah, dan Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta. 201 hlm.
  24. Wisudiastuti, 1999. Penganakan Bunga Mawar. Nusa Indah: Yogyakarta
  25. Widyastuti Y. E. 2002. Meningkatkan Produksi Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.

Downloads

Published

2020-12-24

Issue

Section

Articles