Fiqih Emansipasi: Menguatkan Kembali Posisi Perempuan dalam Keluarga

Ahmad Muhtadi Anshor, Muhammad Ngizzul Muttaqin

Abstract


Kajian ini bertujuan untuk merumuskan konstruksi fiqih emansipasi melalui program kerja Pengurus Cabang Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PC LKKNU) Kabupaten Tulungagung tentang penguatan posisi perempuan dalam keluarga. Hal ini didasarkan pada adanya berbagai permasalahan yang menghimpit perempuan. Himpitan masalah perempuan sebagai objek kekerasan dalam keluarga juga didukung oleh produk hukum Islam (fiqih) klasik yang melegitimasikan perempuan di bawah laki-laki. Di era kontemporer saat ini, diperlukan upaya membangun kembali hukum Islam (fiqih) dengan basis emansipasi perempuan yang diaplikasikan melalui program-program pemerintah maupun organisasi sosial dan keagamaan, termasuk Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU). Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penilitian studi kasus pada Pengurus Cabang Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PC LKKNU) Kabupaten Tulungagung. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dengan Pengurus LKKNU Tulungagung dan dokumentasi program kerja. Data yang telah dikumpulkan kemudian dipaparkan secara deskriptif dan dianalisis melalui metode content analysis. Kajian ini menemukan bahwa terdapat konstruksi prinsip fiqih emansipasi dalam program kerja Pengurus Cabang Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PC LKKNU) Kabupaten Tulungagung tentang penguatan posisi perempuan dalam keluarga. Implikasi dari kajian ini adalah, konstruksi fiqih idealnya dilandaskan pada pendekatan kemaslahatan dan maqashid syari’ah serta aktualisasi yang berdimensi pada aksi dan program-program pemberdayaan perempuan oleh institusi keagamaan.


Keywords


Keluarga Mashlahah; Penguatan Perempuan; Fiqih Emansipasi.

References


Aas Nurasyiah, Miyasto, Tatik Mariyani, I. S. B. (2020). Women’s Empowerment and Family Poverty in the Tawhidi Epistemological Approach. International Journal of Ethics and Systems, 2514. https://doi.org/OI 10.1108/IJOES-01-2020-0004

Abu Rokhmad & Sulistiyono Susilo. (2017). Conceptualizing Authority of the Legalization of Indonesian Womens Rights in Islamic Law. Journal of Indonesian Islam, 11(2), 500–503.

Ahmad al-Raisuni. (2013). Maqashid al-Maqashid: al-Ghayat al-’Ilmiyah wa al-’Amaliah li Maqashid Syari’ah. Al-Syabakah al-’Arabiyah Li Abhast Wa al-Nasyir.

Ahmad Muhtadi Anshor. (2021). Fiqih and Progressive Law: Study of Inequality and Racial Issues in America. Al-Daulah: Jurnal Hukum Dan Perundangan Islam, 11(1), 8–10.

Ahmad Muhtadi Anshor & Muhammad Ngizzul Muttaqin. (2022). The Implementation of Gender-Responsive Fiqh: A Study of Model Application of Women-Friendly and Child Care Village in Post-Covid-19 Pandemic. Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial, 19(1).

Ahmad Muttaqin. (2020). Women’s Identity in the Digital Islam Age: Social Media, New Religious Authority, and Gender Bias. QIJIS: Qudus International Journal of Islamic Studies, 8(2).

Akh. Minhaji. (1999). Reorientasi Kajian Ushul Fiqih. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 63.

Akiwumi, A. J. N. and F. A. (2012). The Impact of Religion on Women Empowerment as a Millenium Development Goal in Africa. Social Indicators Research, 107(1), 7.

Alimatul Qibtiyah. (2009). Indonesian Muslim Women and The Gender Equality Movement. Journal of Indonesian Islam, 3(1).

Annah Vimbai Bengesai and Evelyn Derera. (2021). The Association Between Women Empowerment and Emotional Violence in Zimbabwe: A Cluster Analysis Approach. SAGE Journals. https://doi.org/10.1177/21582440211021399

Arifah Millati Agustina. (2021). Gender Construction in The Perspective of Living Fiqh in Indonesia. Justicia Islamica Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial, 18(2).

Clarissa Adamson. (2007). Gendered Anxieties: Islam, Women’s Rights, and Moral Hierarchy in Java. Anthropological Quarterly, 80(1), 20–25.

Fauzi. (2018). Hak Asasi Manusia dalam Fikih Kontemporer. PRENADAMEDIA GROUP.

Hasan Basri Marwah. (2012). Fiqih: Dari Tradisionalisme, Pembaharuan, Hingga Geopolitik. Al-Mazahib, 2(1), 349.

Husein Muhammad. (2019). Fiqih Perempuan: Refleksi Kiai Atas Tafsir Wacana Agama dan Gender. IRCiSod.

I. Dey. (2000). Qualitative data analysis: A user-friendly guide for social scien¬tists. Routledge.

Ida Rosida & Lestari Rejeki. (2017). Woman in Patriarchal Culture: Gender Discrimination and Intersectionality Portrayed in Bob Darling by Carolyn Cooke. INSANIYAT: Journal of Islam and Humanities, 1(2).

Iffatin Nur & Muhammad Ngizzul Muttaqin. (2020). Reformulating The Concept of Maṣlaḥah: From A Textual Confinement Towards A Logic Determination. Justicia Islamica Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial, 17(1).

Imran Sharif Chaudhry, Farhana Nosheen, M. I. L. (2012). Women Empowerment in Pakistan with Special Reference to Islamic Viewpoint: An Empirical Study. Pakistan Journal of Social Sciences (PJSS), 32(1), 172.

Jasser Auda. (2007). Maqasid al-Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. the International Institut of Islamic Thougth.

John W. Creswell. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design, 3rd ed. SAGE.

Michael P. Todaro & Stephen C Smith. (2011). Economic Development,. Pearson Education Limited.

Muhammad Ngizzul Muttaqin, Miftah Rosadi, A. N. (2021). Fiqih Emansipatoris: Membangun Metodologi Fiqih Pembebasan Bagi Perempuan. Raheema: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 8(2).

Muhammad Ngizzul Muttaqin & Iffatin Nur. (2019). Fiqih Jalan Tengah (Mempertemukan Maqashid Syari’ah, Hukum, dan Realitas Sosial). Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 5(2). https://doi.org/10.31332/zjpi.v5i2.1509

Muhammad Noor Harisudin. (2021). The Formulation of Nusantara Fiqh in Indonesia. Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 21(1).

Nimat H Barazangi. (2008). The Absence of Muslim Women in Shaping Islamic Thought: Foundations of Muslims’ Peaceful and Just Co existence. Journal of Law and Religion, 24(2), 404.

Otong Abdurrahman. (2009). Komitmen dan Peran LKKNU terhadap Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga Melalui Program KB Nasional. PP LKKNU, 13 Februari. http://pplkknu.blogspot.com/2009/02/komitmen-dan-peran-lkknu-terhadap-upaya.html

Patton, M. . (1980). Qualitative Evaluation Methods. Sage Publication.

Rokeya Sultana, M. A. O. A. (2015). Women Empowerment in Bangladesh from Islamic Perspective. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS), 20(12), 51.

Siti Ruhaini Dzuhayatin. (2020). Gender Glass Ceiling in Indonesia: Manifestation, Roots and Theological Breakthrough. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studiesmi‘ah: Journal of Islamic Studies, 58(1).

Syafiq Hasyim. (2001). Hal-hal Tak Terpikirkan tentang Isu-isu Keperempuanan dalam Islam. Mizan.

Tim Editor. (2019). Hentikan Impunitas Pelaku Kekerasan Seksual dan Wujudkan Pemulihan yang Komprehensif Bagi Korban. Siaran Pers Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan 2019, 6 Maret. https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/siaran-pers-catatan-tahunan-catahu-komnas-perempuan-2019

United Nations. (2019). Sustainable development goals. From Sustainable Development Goals Knowledge Platform, 29 May.

United Nations Development Programme. (2019). Human Development Reports. From United Nations Development Programme.

Ziba Mir-Hosseini. (2003). The Construction of Gender in Islamic Legal Thought: Strategies for Reform. Hawwa: Journal of Women in the Middle East and the Islamic World, 1(1), 17.

Zulfatun Ni’mah. (2018). The Violation on Women’s Rights in the Unilateral Divorce in Sasak Community From a Feminist Legal Theory. Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial, 13(1).

Zulfatun Nikmah. (2009). Fiqih Perubahan Untuk Perempuan (Upaya Menjawab Keusangan dan Kekosongan Hukum bagi Perempuan. MUWAZAH, 1(1), 43.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/islamadina.v24i2.13001

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2580-5096