Mutawattir dalam Gugatan Outsider ( Kajian Pemikiran Juynbool atas Hadis Man Kazzaba)

Authors

  • Faisal Haitomi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Maula Sari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.30595/islamadina.v22i2.9302

Keywords:

Mutawatir, Outsider, Hadis, Man Kadzaba, Juynbool

Abstract

Tulisan ini menguraikan tentang pemikiran Juynbool yang sangat populer dan mendapat banyak kecaman dari para sarjana muslim adalah tentang keotentikan hadis man kadzaba yang dalam kajian ulama dianggap sebagai hadis mutawatir. Penulis menggunakan metode kepustakaan Library Research dan studi analisis mengenai pemikiran Juynbool. Kajian terhadap pemikiran Juynbool ini sampai pada kesimpulan bahwa menurut Juynbool hadis man kadzaba bukanlah hadis mutawatir melainkan pemalsuan yang dilakukan secara terorganisir oleh para ulama pada paruh abad kedua Hijriah. Juynbool memandang bahwa secara umum, tidak akan ditemukan transmisi mutawatir dalam hadis Nabi. Mutawatir hanya terjadi pada sejumlah kasus yang terbatas dengan kriteria yang tidak baku dan tidak tersusun dengan jelas. Jikalau dipaparkan secara individual, maka tidak tergolong mutawatir. Meskipun hasil ini cenderung berbeda dengan mayoritas sarjana muslim, akan tetapi sebenarnya terdapat beberapa sarjana yang mempunyai pendapat yang hampir serupa, seperti Ibnu Hibban al-Busti dan Al-Iraqi terkait kemutawatiran hadis man kadzaba.

References

Afwadzi, Benny. (2012). Aplikasi Argumentum E-Silantio Pada Hadis-Hadis Muatawatir. Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga 27, (2).103.

———. (2011). Pemikiran G.H.A Juynbool Tentang Hadis Mutawatir. Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadis,12 (2), 327.

Al-Khatib, Ajjaj.(1989). Usul al- Hadis’Ulumuhu wa Musthalahuh. Beirut: Dar Al- Fikr.

Amin, Kamarudin. (2009). Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadist. Jakarta: Mizan Media Utama.

Erwin Padli, Riani Mardiana. (2020). Sejarah Pemikiran Hadis Tokoh Orientalis G.H.A Juynboll. Jurnal Al-Asfar, 1 (1), 2.

Hasan, Ilyas. (1999). Kontroversi Hadiist di Mesir (1890- 1960). Bandung: Mizan.

Juynbool, G.H.A. (2007). Encyclopedia Of Canonical Hadith. Leiden: Briil.

Juynbool, G.H.A. (1983). Muslim Tradition; Studies In Chronology, Provenance, and Authorship of Early Hadith. Cambrige: Cambrige University Press.

Kusumawati, Devi. (2017). Teori Common Link G.H.A. Juynbool Melacak Otoritas Sejarah Nabi. Jurnal al- Risalah ,13 (2 ).

Mahmudah, Nur. (2013). Pemikiran G.H.A Juynbool Tentang Hadis. Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis, 3 (1),107–27.

Mansur, Ali. (2007). Teori Common Link G.H.A Juynbool Melacak Akar Kesejarahan Hadist Nabi. Yogyakarta: LKis.

Muna, Arif Chasanul, (2016). Kritik Pandangan G.H.A Juynboll terhadap Ilmu al-Jarh wa al-Ta’dil. Kalimah: Jurnal Studi Agama-Agama dan Pemikiran Islam, 14 (1), 13.

Schacht, Joseph. (1950). The Origins Of Muhammad Jurisprudence. Oxford: Oxford University Press.

Suharto, Ugi. (2013). Kritik atas Kajian Hadith Orientalis (Kasus Kajian Juynbool dan Harald Motzki). Islamia: JurnalPemikiran dan Peradaban Islam2 (3), 30–43.

Supomo, Joko. (2010). The Origins Of Muhammadan Yurisprudence: Tentang Asal- Usul Hukum Islam dan Masalah Otentitas Sunnah. Yogyakarta: Insan Madani.

Suryadi, Hamim Ilyas. (2002). Wacana Studi Hadis Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syachrofi, M. (2021). Hadis Dalam Pandangan Sarjana Barat: Telaah atas Pemikiran Juynbool. Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Quran dan Hadits Vol 15, No 1.

Downloads

Published

2021-11-07

How to Cite

Haitomi, F., & Sari, M. (2021). Mutawattir dalam Gugatan Outsider ( Kajian Pemikiran Juynbool atas Hadis Man Kazzaba). Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam, 22(2), 177–188. https://doi.org/10.30595/islamadina.v22i2.9302

Issue

Section

Artikel