Inisiasi Teknologi Hayati Pada Petani Untuk Mendukung Revegetasi Lahan Bekas Perladangan
DOI:
https://doi.org/10.30595/jppm.v3i2.3492Keywords:
Inokulum Mikoriza, Arang Sekam, Bibit UnggulAbstract
    Masyarakat di desa Antan Rayan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat untuk berwirausaha dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal. Kegiatan ini bertujuan menginisiasi munculnya wirausahawan pertanian dengan pengetahuan dan keterampilan menghasilkan produk arang sekam dan produk teknologi hayati mikoriza untuk pembuatan bibit unggul. Khalayak sasaran yang dijadikan sebagai mitra adalah kelompok tani Naremang dan kelompok pemuda GPdI, khususnya di Nangun Nuyung. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat dan difusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Tahapan kegiatan yang dilakukan tahap penyadaran (penyuluhan dan pembekalan/bimbingan teknis) dan tahap penumbuhan (pendampingan praktis, pengawasan dan evaluasi). Hasil menunjukkan 70% peserta dapat memahami materi tentang potensi dan peluang pengembangan wirausaha pertanian. Persentase anggota mitra yang dapat membuat arang sekam 50%, 30% dapat membuat inokulum mikoriza dan bibit unggul dari 10 orang yang aktif mengikuti kegiatan ini.Produk teknologi hayati yang dihasilkandalam bentuk inokulum mikoriza arbuskula dan produk arang sekam tersebut dapat digunakan untuk membuat bibit-bibit unggul tanaman penghasil kayu dan buah-buahan. Selain dapat menunjang keberhasilan revegetasi lahan bekas perladangan, produk-produk tersebut juga dapat dijadikan peluang usaha mitra yang bernilai ekonomis yang dikelola oleh koperasi unit desa melalui pembentukan pengurus.
References
Comby, M., Mustafa G., Magnin-Robert M., Randoux B., Fontaine J., Reignault PH., Lounès-Hadj Sahraoui A., (2017). Arbuscular Mycorrhizal Fungi as Potential Bioprotectants Against Aerial Phytopathogens and Pests. Di dalam Wu Q-S (editor). Arbuscular Mycorrhizas and Stress Toleranceof Plants. Singapore: Springer Nature.
Ekamawanti, HA., Setiadi, Y., Sopandie, D., Santosa, DA., (2014). Mercury Stress Resistances In Naucleaorientalisseedlings Inoculated With Arbuscular Mycorrhizal Fungi. Agriculture, Forestry and Fisheries 3(2):113-120.
Ekamawanti, HA., Setiadi, Y., Sopandie, D., Santosa, DA., (2013). The Role Of Arbuscular Mycorrhizal Fungus (Gigaspora Margarita) On Mercury And Nutrients Accumulation By Enterolobiumcyclocarpum Seedlings. Microbiology Indonesia, 7 (4) : 167-176
Fitri, A, & Nurul S. (2014). Peningkatan produksi jagung melalui penggunaan mikoriza dan pupuk hayati di Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Jurnal Pengabdian Sriwijaya 2(2): 117-123.
Hajoeningtijas, O D., & Suyadi A., (2011). Transfer Teknologi Perbanyakan Pupuk Hayatimikoriza Pada Petani Sebagai Upaya Mendukung Pertanian Berkelanjutan. Agritech. 13 (2): 125-139.
Marschner P. (2012). Mineral Nutrition of Higher Plants. Third Edition. USA: Elsevier.
Smith, SE., & Read, DJ., (2008). Mycorrhizal Symbiosis, 3rd edition, Elsevier, New York.
Solaiman, ZM., & Mickan B. (2014). Use of Mycorrhiza in Sustainable Agriculture and Land Restoration. Di dalam Solaiman ZM, Abbott LK, Varma A. (editor). Mycorrhizal Fungi: Use in Sustainable Agriculture and Land Restoration. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag.
Weber, OB., (2014). Biofertilizers with Arbuscular Mycorrhizal Fungi inAgriculture. Di dalam Solaiman ZM, Abbott LK, Varma A. (editor). Mycorrhizal Fungi: Use in Sustainable Agriculture and Land Restoration. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Indonesian version:
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju dengan ketentuan berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.