Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif

Hasby Hasby, Mauliza Mauliza, Mastura Mastura

Abstract


Pemanfaatan tanaman obat di pekarangan rumah untuk mencegah penyakit degenertif mampu meningkatkan taraf  kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam mengenal dan memanfaatkan tanaman obat sebagai pencegahan penyakit degeneneratif. Selain itu juga untuk mencegah dan menjadikan pertolongan pertama penyakit degeneratif agar tidak menjadi kronis dengan memanfaatkan tanaman obat. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Meurandeh Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, Aceh. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu edukasi masyarakat melalui penyuluhan dengan memberikan penjelasan tentang penyakit degeneratif, melakukan sosialisasi jenis-jenis tanaman obat, manfaat dan aplikasinya. Kegiatan ini diikuti ibu-ibu rumah tangga anggota  Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan pemuda-pemudi yang ada di Desa Meurandeh. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat sangat antusias untuk mengenal, memanfaatkan secara langsung jenis-jenis tanaman obat dan mempraktikkan cara menanamnya pada media tanam.  Pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Meurandeh dalam mengenal, memanfaatkan, menanam/ membudidayakan, dan meracik sendiri tanaman obat sangat tinggi setelah kegiatan.  Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pengolahan data dari angket yang disebar setelah kegiatan baik dari aspek kognitif, afektif, maupun konasi masyarakat peserta pelatihan.

Keywords


Edukasi, Penyakit Degeneratif, Tanaman Obat

References


Azwar, S, (2015). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik-Statistics Indonesia (BPS). (2008). National Family Planning Coordinating Board, Ministry of Health, ORC Macro. Indonesia Demographic and Health Survey 2007. Indonesia: Badan Pusat Statistik-Statistics Indonesia.

Effendi, M. (2013). Pemanfaatan Sistem Pengobatan Tradisional (Battra) di Puskesmas. Surabaya: FISP-UNAIR.

Fitriyah, N., Purwa, M.K., Alfiyanto, A.M., Mulyadi., Wahuningsih, N., dan Kismanto, J. (2013). Obat Herbal Antibakteri Ala Tanaman Binahong. Jurnal KesMaDaSka. 1 (1), 116-122.

Handajani, A., Roosihermatie, B,. Maryani, H. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian Pada Penyakit Degeneratif di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13 (1). 42–53.

Kandari, L.S., Phondani, P.C., Payal, K.C., Rao, K.S. dan Maikhuri, R.K. (2012). Etnobotani Study toward Conservation of Medicinal and Aromatic Plant in Upper Catchments of Dhauli Ganga in the Central Himalaya. Jurnal of Mountain Science, 9 (1), 286-296.

Kementerian Kesehatan. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Keputusan Menteri Kesehatan (2007). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 381/Menkes/SK/III/2007. Jakarta: Keputusan Menteri Kesehatan.

Suryanto, R dan Setiawan, D. (2013). Struktur Data Datawarehouse Tanaman Obat Indonesia dan Hasil Penelitian Obat Tradisional (Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia). Jurnal Ilimiah Farmasi-UNSRAT , 5 (2), 2302-2493.

Syarif, P., Suryotomo, B., dan Soeprapto, H. (2011). Diskripsi dan Manfaat Tanaman Obat di Pedesaan, Sebagai Upaya Pemberdayaan Apotik Hidup (Studi Kasus di Kecamatan Wonokerto). Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 21 (1), 20-32


Full Text: FULL TEXT PDF

DOI: 10.30595/jppm.v3i1.3581

Copyright (c) 2019 Hasby Hasby, Mauliza Mauliza, Mastura Mastura

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2549-8347