PELAKSANAAN PENYIMPANAN OBAT DAN PELAYANAN INFORMASI OBAT KEPADA PASIEN DI PUSKESMAS DI KOTA PURWOKERTO
DOI:
https://doi.org/10.30595/pji.v7i3.582Abstract
ABSTRAK Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi obat (drug oriented) ke orientasi pasien (patient oriented). Sebagai konsekuensinya, tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien. Penyimpanan obat dan pelayanan informasi obat merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian. Hal ini mengakibatkan baik prosedur penyimpanan obat maupun pelayanan informasi obat menjadi hal yang sangat penting dan saling mendukung satu sama lain untuk menciptakan pelayanan kefarmasian yang lebih komprehensif. Penyimpanan obat merupakan mata rantai yang penting dalam proses pengelolaan obat secara keseluruhan. Sistem penyimpanan harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi mutu obat dan mutu pelayanan. Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode analisis deskriptif yang menggambarkan tata cara penyimpanan obat dan pelayanan obat pada pelayanan informasi dan konsultasi obatnya kepada pasien dengan menggunakan kuisioner dan observasi langsung dengan pasien dan petugas pengelola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi penyimpanan obat, dilihat dari sarana penyimpanan atau tempat penyimpanan, penyimpanan vaksin, dan penyimpanan alat kesehatan umumnya sudah sesuai dengan tata cara penyimpanannya. Sistem penyimpanan yang masih kurang diperhatikan hanya beberapa komponen dari kondisi fisik yaitu tidak adanya ventilasi udara maupun kurangnya sirkulasi didalam ruangan penyimpanan obat. Sedangkan dari segi pelayanan obat tidak semua informasi obat dilakukan secara rutin. Hanya jenis informasi tertentu saja yang sering diberikan oleh petugas farmasi dan diterima oleh pasien pada saat pelayanan informasi obat, yaitu informasi tentang dosis penggunaan obat, waktu pemakaian obat, dan cara pemakaian Kata kunci : . Sistem penyimpanan obat, puskesmas, purwokertoReferences
Anief, M. 1997. Apa Yang Perlu DiKetahui Tentang Obat. GadjahMada University Press,Yogyakarta.
Anonim. 1989/1990. Pedoman Kerja Puskesmas. Jakarta : Depkes RI Hal (3-4), (96-118)
Anonim. 2004. Pedoman Pengelolaan Obat Publik Dan Pembekalan Kesehatan Di Puskesmas.Jakarta : Depkes RI
Anonim. 2006 a. Modul Pelatihan Pengelolaan Obat Publik dan Pembekalan Kesehatan Lainnya Bagi Petugas Pengolola Obat di Puskesmas.Semarang : Depkes RI.
Anonim. 2006 b. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.Jakarta : Depkes RI
Budihardja. 2006. Prosedur Tetap Pengelolaan Obat. Semarang : Depkes RI
Effendy, N. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi II Jakarta: Buku Kedokteran EGC Hal 17-18.
Harkness, R. 1989. Interaksi Obat.Penerbit ITB, Bandung.
Lestari. C,S. 2002. Seni Menulis Resep Teori Dan Praktek. Jakarta : PT Perca Hal 4.
Nawawi, H. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta :Gajah Mada University Press Hal 149- 151.
Notoatmodjo, S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT.Rineka Cipta Jakarta Hal 87-90.
Suharsimi, Arikunto. 2006. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Tan,C.K, Ahaditomo, Prayitno,A.2000. Pelaksanaan Pelayanan Farmasi Klinis. UGM, Yogyakarta.
Winarno, A. 2004. Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas. Jakarta: Depkes RI
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).