Analisa Biaya Penggunaan Seftriakson dan Siprofloksasin Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit X Kabupaten Jombang Tahun 2017
DOI:
https://doi.org/10.30595/pharmacy.v16i2.5847Keywords:
efektivitas biaya, infeksi saluran kemih, seftriakson, siprofloksasinAbstract
Jumlah penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) mencapai 90-100 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Dalam penanganannya berbagai macam antibiotik digunakan sebagai terapi pengobatan termasuk siprofloksasin. Saat ini siprofloksasin merupakan antibiotik pilihan pertama dalam terapi ISK di Rumah Sakit X Kabupaten Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan biaya terapi penggunaan antibiotik seftriakson dan siprofloksasin pada pasien infeksi saluran kemih. Telah dilakukan penelitian cost effectiveness analysis menggunakan metode observasi analitik dengan rancangan secara cross-sectional, pengambilan data secara retrospektif dengan menelusur dokumen rekam medis pasien. Metode analisis menggunakan statistic uji-t tidak berpasangan. Penelitian dilakukan pada perspektif rumah sakit. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 164 pasien. Terdapat 64 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 32 pasien mendapatkan siprofloksasin dan 32 pasien mendapatkan seftriakson. Total biaya langsung rata-rata pasien ISK yang mendapatkan seftriakson adalah Rp902.908,3 sedangkan pasien yang mendapatkan siprofloksasin adalah Rp959.918,91. Efektivitas diukur berdasarkan probabilitas lama rawat yang ditentukan. Pasien dengan seftriakson memiliki lama rawat 4,468 hari dengan probabilitas 0,875 dan siprofloksasin memiliki lama rawat 4,688 hari dengan probabilitas 0,781. Â Berdasarkan efektivitas, nilai ACER seftriakson sebesar Rp1.031.895,28 dan nilai ACER siprofloksasin sebesar Rp1.229.089,51. Namun secara uji statistik tidak ditemukan perbedaan yang bermakna pada efektivitas dan biaya antara seftriakson dan siprofloksasin. Pada perhitungan nilai ICER pada penelitian ini didapatkan nilai sebesar Rp259.138,82. Artinya ada biaya tambahan sebesar Rp259.138,82 per outcome terapi.
References
Abbo, L.M. dan Hooton, T.M. 2014. Antimicrobial stewardship and urinary tract infections. Antibiotics, 3(2):174–192.
Admaja, W., Herowati, R., Andayani, T.M. 2019. Analisis efektivitas biaya terapi penggunaan antibiotik profilaksis cefazoline dan amoxicillin pada kasus bedah sesar di RSUD Jombang tahun 2017. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 6(1):40-53.
Cahyaningtyas, Rahmatini, Sedjahtera, K. 2013. Hubungan lama terapi antipsikotik dengan kadar SGOT dan SGPT pada pasien skizofrenia di RSJ Prof. H.B. Sa’anin. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1):128–133.
Citraningtyas, G., Ruru, R.I., Nalang, A. 2019. Analisis efektifitas biaya penggunaan antibiotik sefiksim dan sefotaksim pasien diare di Rumah Sakit X tahun 2017. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 8(4):145–152.
Flores-Mireles, A.L., Walker, J.N., Caparon, M., Hultgren, S.J. 2015. Urinary tract infections: epidemiology, mechanisms of infection and treatment options. Nature Reviews Microbiology, 13(5):269–284.
Firdiana, S.E. dan Farida, H. 2016 Perbandingan efektivitas seftriakson dengan siprofloksasin pada kuman Neisseria gonorrhoeae secara in vitro. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4):1736–1742.
Gutiérrez-Castrellón, P., Díaz-García, L., de Colsa-Ranero, A., Cuevas-Alpuche, J., Jiménez-Escobar, I. 2015. Efficacy and safety of ciprofloxacin in the treatment of urinary tract infections (UTI) in adults: a systematic review with meta-analysis. Gaceta Medica de Mexico, 151(2):225–244.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Jakarta: Kemenkes RI.
Perrault, L., Dahan, S., Iliza, A.C., LeLorier, J., Zhanel, G.G. 2017. Cost-effectiveness analysis of fosfomycin for treatment of uncomplicated urinary tract infections in Ontario. Canadian Journal of Infectious Diseases and Medical Microbiology, 2017: Article ID 6362804.
PFT. 2019. Clinical Pathway RSUD Jombang.
Nalang, A., Citraningtyas, G., Lolo, W.A. 2018. Analisis efektivitas biaya (cost effectiveness analysis) pengobatan pneumonia menggunakan antibiotik seftriakson dan sefotaksim di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Pharmacon, 7(3):321–329.
Pranoto, E., Kusumawati, A., Hapsari, I. 2012. Infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap RSUD Banyumas periode Agustus 2009-Juli 2010. Pharmacy, 09(02):9-18.
Susono, R.F., Sudarso, Galistiani, G.F. 2014. Cost effectiveness analysis pengobatan pasien demam tifoid pediatrik menggunakan cefotaxime dan chloramphenicol di Instalasi Rawat Inap RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Pharmacy, 11(01):86–97.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).