Uji Efektivitas Antifungi Perasan Daun Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) terhadap Jamur Candida albicans

Authors

  • Inur Tivani Politeknik Harapan Bersama Tegal
  • Wilda Amananti Politeknik Harapan Bersama Tegal

DOI:

https://doi.org/10.30595/pharmacy.v17i1.5867

Keywords:

antifungi, Candida albicans, perasan daun turi

Abstract

Penyebab keputihan salah satunya yaitu jamur Candida albicans. Daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) memiliki kandungan saponin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tangkai dan bijinya. Saponin dikenal sebagai antibakteri dan antimikroba. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pada konsentrasi berapa perasan daun turi paling efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Populasi dalam penelitian ini adalah daun turi yang diambil dari persawahan daerah Talang. Daun turi yang diperoleh selanjutnya dibuat perasan dengan cara memeras daun tersebut menggunakan blender agar diperoleh air kemudian diencerkan dengan menggunakan akuades. Perasan daun turi dibuat dengan konsentrasi 5, 15, dan 25%. Medium pembiakan jamur Candida albicans menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA). Penelitian ini menggunakan dua medium PDA yaitu medium padat dan medium cair. Uji efektivitas antifungi menggunakan metode difusi sumuran. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan daun turi dengan konsentrasi 5% memiliki luas daerah hambat sebesar 94,16±56,37 mm2, konsentrasi 15% memiliki luas daerah hambat 227,24±101,91  mm2,sedangkan perasan daun turi 25% memiliki luas daerah hambat  329,94 ±133,52 mm2. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perasan daun turi yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yaitu perasan daun turi dengan konsentrasi 25%.  

 

Author Biography

Inur Tivani, Politeknik Harapan Bersama Tegal

Farmasi

References

Abrori, Hernawan, A.D., Ermulyadi. 2017. Faktor yang berhubungan dengan kejadian keputihan patologis siswi SMAN 1 Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Unnes Journal of Public Health, 6(1):24-34.

Dalimartha, S. 2009. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Hasbi, S. 2012. Uji sensitivitas perasan daun alpokat (Persea mericana miller) terhadap Pseudomonas sp. metode in vitro. Karya Tulis Ilmiah. Banda Aceh: Akademi Analis Kesehatan.

Kurniawati, A., Mashartini, A., Fauzia, I.S. 2016. Perbedaan khasiat anti jamur antara ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan nistatin terhadap pertumbuhan Candida albicans. Jurnal PDGI, 65(3):74–77.

Septiadi, T., Pringgenies, D., Radjasa, O.K. 2013. Fitokimia dan aktivitas antijamur ekstrak teripang keling (Holoturia atra) dari Pantai Bandengan Jepara terhadap jamur Candida albicans. Journal of Marine Research, 37(5):304-306.

Solikhah, R., Marsito, Nurlaila. 2010. Hubungan tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan diri di Desa Bandung Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 6(2):63-70.

Widyaningrum, H. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Yogyakarta: Media Pressindo

Amananti, W., Tivani, I., Riyanta, A.B. 2017. Uji kandungan saponin daun, tangkai, dan biji tanaman turi (Sesbania grandiflora). Prosiding 2nd Seminar Nasional Iptek Terapan (SENIT), 209-213. 15-17 Mei 2017, Tegal-Indonesia.

Downloads

Published

2020-07-08

How to Cite

Tivani, I., & Amananti, W. (2020). Uji Efektivitas Antifungi Perasan Daun Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) terhadap Jamur Candida albicans. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 17(1), 35–40. https://doi.org/10.30595/pharmacy.v17i1.5867