Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Nanas Madu dan Kulit Buah Pepaya terhadap Staphylococcus aureus

Inur Tivani, Meliyana Perwita Sari

Abstract


Staphylococus aureus merupakan satu dari banyak bakteri yang amat erat hubungannnya dengan infeksi kulit. Berbagai jenis infeksi yang umum terjadi pada kulit akibat bakteri ini contohnya adalah jerawat. Pengobatan penyakit infeksi umumnya menggunakan antibiotik. Namun imbas dari pengobatan ini dapat menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Perlu adanya terobosan baru untuk mengatasi masalah tersebut melalui pemanfaatan zat aktif pada bahan alam yang berpotensi sebagai antibakteri sekaligus memiliki harga relatif murah. Kulit buah merupakan solusi dari permasalahan ini mengingat bahan tersebut belum dimanfaatkan dan hanya dianggap sebagai limbah belaka. Di dalam kulit buah terkandung zat aktif antibakteri yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam penanganan resistensi terhadap antibiotik. Di Tegal, kulit buah nanas madu dan kulit buah pepaya belum dimanfaatkan dengan baik, padahal kulit dari buah tersebut memiliki kandungan flavonoid. Kandungan ini bersifat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak kulit buah nanas madu dan papaya serta konsentrasi berapa yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan S. aureus. Kulit buah diekstraksi menggunakan metode soxhletasi pada konsentrasi 5, 15, dan 25% dengan tiga kali ulangan. Metode pengujian antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan kulit buah nanas madu dengan konsentrasi 5, 15, dan 25% memiliki luas daerah hambat masing-masing sebesar 1,22±0,07; 2,50±0,29; dan 4,98±0,49 cm2. Luas daerah hambat kulit buah pepaya pada konsentrasi 5, 15, dan 25% masing-masing sebesar 0,90±0,12; 1,19±0,21; dan 2,52±0,59 cm2. Uji statistik menggunakan two-way ANOVA menunjukkan bahwa jenis kulit buah dan konsentrasi berpengaruh nyata terhadap luas daya hambat bakteri. Dari hasil peneitian dapat disimpulkan bahwa kulit buah yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus adalah kulit buah nanas madu pada konsentrasi 25%.


Keywords


antibakteri; efektivitas; kulit buah; Staphylococus aureus

References


Amini A, Setiasih S, Handayani S, Hudiyono S, Saepudin E. 2018. Potential Antibacteial Activity of Partial Purified Bromelain from Pineapple Core Using Acetone and Ammonium Suphate Againts Dental Caries-Causing Bacteria. AIP Conference Proceedings 2023. Universitas Indonesia.

Cushnie, T. P. and Lamb, A. J. 2005. Antimicrobial activity of flavonoids, International Journal of Antimicrobial Agents, 26, 343–356.

Husniah, Imraatul; Gunata, Agustina Fadilla. 2020. Ekstrak Kulit Nanas Sebagai Antibakteri. 2 (1), e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757 http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

Jannata, Rabbani Hafidata; Achmad Gunadi, Tantin Ermawati.2014. Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 2 (no.1). 23-28

Manaroinsong, Andre; Abidjulu, Jemmy; Siagian, Krista V. Uji Daya Hambat Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal Pharmacon. Vol (4) No.4.

Mardalena, Warli, L., Nurdin, E., Rusmana, W.S.N. and Farizal. 2011. Milk Quality of Dairy Goat by Giving Feed Supplement as Antioxidant Source. Padang: Faculty of Animal Husbandry. Andalas University

Mulyono N, Elisabeth R, Moi JG, Valentine BO, Suhartono MT. 2013. Quantity and Quality of Bromelain in some Indonesian Pineapple Fruits. IJABPT. 4(2):235-240.

Negara, K. S, 2014. Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotika Rasional Untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar: Studi Kasus Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. Jurnal ASRI I(1): 42-50.

Nurhasnawati, henny; Sukarmi, Handayani, Fitri. 2017. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Sokletasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Bol (Syzygium malaccense L.). Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(1), 91-95

Radji, M, 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rakhmanda MR. 2008. Perbandingan Efek Antibakteri Jus Nanas (Ananas comosus L merr) pada Berbagai Konsentrasi terhadap Streptococcus mutans [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro.

Rijayanti, R. K., 2014, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.) terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro, Naskah Publikasi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

Trisna, C dan Nizar, M, 2018. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah pepaya muda (Caricca papaya L) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal Medikes 5 (2).

Yeragamreddy, P.R., Ramalingam, P. dan Haribau, R. 2013. In Vitro Antitubercular and Antibacterial Activities of Isolated Constituents and Column Fractions from Leaves of Cassia occidentalis, Camellia sinensis and Ananas comosus. African Journal of Pharmacology and Theraputics, 2(4): 116-123


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/pharmacy.v18i1.8030

Copyright (c) 2021 PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2579-910X