UJI ANTIDIABETIKA INFUS BIJI ALPOKAT (Punica granatum L.) TERHADAP KELINCI JANTAN YANG DIBEBANI GLUKOSA DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA
DOI:
https://doi.org/10.30595/pji.v9i1.692Abstract
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian uji antidiabetika infus biji alpokat (Punica granatum L.) terhadap kelinci jantan yang telah dibebani glukosa serta profil KLTnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antidiabetika infusa biji alpokat dan kandungan kimianya yang terdapat pada infus biji alpokat. Penelitian ini menggunakan 15 ekor kelinci jantan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 (kontrol negatif) diberi perlakuan aquadest, Kelompok 2 (kontrol positif) diberi perlakuan suspensi glibenklamid dalam CMC-Na 0,5%. Kelompok 3, 4, dan 5 diberi perlakuan infus biji alpokat (Punica granatum L.) dengan dosis 0,3289 g/kgBB, 0,6571 g/kgBB, dan 0,9856 g/kgBB. 30 menit kemudian masing-masing kelompok diberi glukosa dengan dosis 1 g/kgBB. Penurunan efek kadar glukosa darah ini menggunakan metode enzimatik. Kadar glukosa darah yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95 % dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus biji alpokat dengan dosis 0,3289 g/kgBB, 0,6571 g/kgBB, dan 0,9856 g/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah dimana infusa biji alpokat dosis 0,9856 g/kgBB memberikan aktivitas yang lebih tinggi dalam menurunkan kadar glukosa darah. Hasil pengujian KLT menunjukkan bahwa infusa biji alpokat mengandung flavonoid, alkaloid dan saponin. Kata kunci : Biji alpokat, antidiabetika, KLT ABSTRACT A research had been conducted to test the antidiabetic effect of the avocado fructus infusa (Punica granatum L.) to male rabbits preloaded glucose and also TLC profiles. The aim of the research was to know antidiabetic effect of infusa and its active compounds. This study applied at 15 male rabbits which classified into 5 groups. Group 1 as negative control was given aquadest, group 2 as positive control was given glibenclamide in CMC-Na 0,5 % . Groups 3, 4, and 5 were given avocado fructus infusa with dose 0,3285 g/kg body weight, 0,6571 g/kg body weight, and 0,9856 g/kg body weight. After 30 minutes all rabbits within groups were given glucose solution with dose 1 g/kg body weight. This research used enzymatic method to determine glucose blood level. The blood glucose levels were analyzed statistically by one way ANOVA at confidence level at 95 % and then continued with LSD test. The result of this study shows that avocado fructus infusa with dose 0,3285 g/kg body weight, 0,6571 g/kg body weight, and 0,9856 g/kg body weight had hypoglycemic effect and dose 0,9856 g/kg body weight gave higher activity on decreasing of blood glucose level. The result of TLC test shows that avocado fructus infusa contains flavonoid, alkaloid and saponin. Key word: Avocado fructus, Antidiabetic, TLCReferences
Backer, CA and B. Van den Brink, Jr. 1963. Flora of java Vol.I. Noordhoff NV Groningen. The Netherland
Corwin, E. J. 2000. Patofisiologi. (Terjemahan). Brahmu, Pendit. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. P. 543.
Dalimartha, 1996. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. Jakarta : Penebar swadaya.
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Republik Indonesia, Jakarta, p.12
Departemen Kesehatan RI, 1986. Sediaan Galenika. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1978. Materia Medica Indonesia. Jilid II. Jakarta: DepKes RI
Departemen Kesehatan RI, 1989. Materia Medica Indonesia. Jilid V. Jakarta.p.15
Departemen Kesehatan RI, 2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional. Jakarta
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. P.263
Diasys System Gmbh Alte Strasse, 2000. Glucose GOD-FS, Diasys System Gmbh Alte Strasse g 65558 Holzheim. Germany, p. 1-2
Ganiswara, S,G. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI Press. p. 471
Ganong, 1998, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 17, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, p.335
Kalie, M.B. 1997. Alpokat, Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta : Penerbit Kanisius, p. 31
Midian, S, (Ed). 1993. Penapisan Farmakologi. Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam, p.11
Mutschler. 1991. Dinamika Obat Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi Edisi V. Bandung: ITB press
Saleh,S. 2001. Statistik Induktif . Yogyakarta : UPP AMP YKPN p.355.
Shargel, L. 1988. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. (Terjemahan)Dr.Fasich, Apt dan Dra. Siti Sjamsiah, Apt. Surabaya : Airlangga University Press, p 175.
Stahl, E. 1985. Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi (Terjemahan). Padmawinata, K. dan Sudiro, I. Bandung: ITB Press. p.3-4.
Subroto, M.A. 2006. Ramuan Herbal untuk Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar Swadaya
Tan, T.H. dan Raharja, K. 2002. Obat-Obat Penting. Khasiat, Penggunaanya, dan Efek sampingnya. Edisi V. Jakarta: Gramedia
Thomas, A. N. S. 1992. Tanaman Obat Tradisional. Jilid 2. Yogyakarta: Kanisius
Utami, P. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes Mellitus. Jakarta: Agromedia Pustaka
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).