SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN GATAL (Laportea decumana (Roxb.) Wedd)

Authors

  • Eva Susanty Simaremare

DOI:

https://doi.org/10.30595/pji.v11i1.855

Abstract

ABSTRAK Daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) adalah tanaman asli Papua yang telah dipergunakan secara turun temurun oleh masyarakat Papua sebagai obat antinyeri. Penggunaan tanaman ini sangat mudah, penduduk hanya memetiknya lalu dioleskan ke bagian tubuh yang nyeri dengan memberikan sensasi gatal sebagai penanda bahwa obat tersebut bekerja sesuai dengan kepercayaan masyarakat, yang mampu menghilangkan rasa nyeri pada area yang dioleskan setelah lima menit. Kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan mengambil peran dalam memberi aktifitas farmakologi yang berbeda sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan daun gatal sebagai obat lain selain antinyeri dengan melakukan skrining fitokimia. Skrining fitokimia bertujuan memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman daun gatal meliputi pemeriksaan alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid, saponin, flavonoid, polifenol, dan tanin. Sampel diambil dari masyarakat lokal Biak Papua Barat. Ekstrak dibuat dengan mengekstraksi simplisia daun gatal dengan pelarut etanol dan melakukan pengujian. Hasil uji menunjukkan bahwa daun gatal positif mengandung senyawa golongan alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid dan negatif untuk uji saponin, flavanoid, polifenol, dan tanin. Kata kunci: daun gatal, Papua, skrining fitokimia. ABSTRACT Daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) is a native plant from Papua and empirically used for pain remedy. The leaves were simply applied on the affected area. The effect was indicated by the itches on the skin after 5 minutes of application. The chemical composition of medical plant determined its pharmacology. This research explored the potency of Laportea decumana (Roxb.) Wedd by determining its secondary metabolites group. The plant was collected from Biak, West Papua. The leaves was extracted with ethanol and tested for its phytochemical content. The results showed that Laportea decumana (Roxb.) Wedd was positive for alkaloids, glycocides, steroids/ triterpenoids, and negative for saponins, flavonoids, and tannins. Key words: itchy leaves, Papua, screening phytochemical.

References

Artini, P.E.U.D., Astuti, K.W., dan Warditiani, N.K., 2013. Uji fitokimia ekstrak etil asetat rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.), Jurnal Farmasi Udayana.

Atmoko, T. dan Ma’ruf, A., 2009. Uji toksisitas dan skrining fitokimia ekstrak tumbuhan sumber pakan orangutan terhadap Larva Artemia salina L., Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, VI (1):37-45.

Astuti, J., Rudiyansyah, dan Gusrizal., 2013. Uji fitokimia dan aktivitas antioksidan tumbuhan paku uban (Nephrolepis biseratta (Sw) Schhott), JKK, 2(2):118-122.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Dewi, I.D.A.D.Y., Astuti, K.W., Warditiani, N.K., 2013. Skrining fitokimia ekstrak etanol 95% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), Jurnal Farmasi Udayana.

Evans, C.W., 2009. Pharmacognosy Trease and Evans, 16th Ed. London: Saunders Elvesier.

Harbone, J.B., 1996. Metode fitokimia penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB.

Heyne, K., 1987. Tumbuhan berguna Indonesia II. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan.

Kavalali, G., 2003. The Chemical and pharmacological aspects of Urtica. Taylor and Francis. Ltd.

Kristianti, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M. dan Kurniadi, B., 2008. Buku ajar fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA Universitas Airlangga.

Jones, W.P. dan Kinghorn, A.D., 2006. Extraction of plant secondary metabolites, In: Sarker, S.D., Latif, Z. dan Gray, A.I., eds. Natural Products Isolation. 2nd Ed. New Jersey: Humana Press.

Marliana, S.D., Suryanti,V., dan Suyono, 2005. Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis komponen kimia buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam ekstrak etanol, Biofarmasi. 3(1):26-31.

McMurry, J. dan Fay, R.C., 2004. McMurry fay chemistry, 4th edition. Belmont: Pearson Education Internastional.

Robinson, T., 1995. Kandungan organik tumbuhan tingkat tinggi. Bandung: Penerbit ITB.

Sangi, M.S., Momuat, L.I. dan Kumaunang, M., 2013. Uji toksisitas dan skrining fitokimia tepung gabah pelepah aren (Arange pinnata). Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Simaremare, dkk. 2014. Formulasi dan evaluasi daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) sebagai kandidat antinyeri, Tanaman Obat Indonesia.

Tualeka, S. 1986. Pemeriksaan farmakognostik dan usaha skrining komponen secara kromatografi lapis tipis daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) asal Maluku. Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Yasni dan Puro, 2012. Kajian aktivitas antibakteri daun gatel (Laportea decumana (Roxb.) Wedd.) dan daun benalu cengkeh. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Winduo, S.E., 2003. Indigenous knowledge of medicinal plants in Papua New Guinea. Canterbury: University of Canterbury.

[WHO] World Health Organization, 2009. Medicinal plants in Papua New Guinea. Manila: World Health Organization, regional office for the Western Pacific.

Downloads

Published

2014-07-01

How to Cite

Simaremare, E. S. (2014). SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN GATAL (Laportea decumana (Roxb.) Wedd). PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 11(1). https://doi.org/10.30595/pji.v11i1.855

Most read articles by the same author(s)