Kecemasan berhubungan dengan frekuensi angina: studi korelatif pada pasien pasca sindrom koroner akut

Angina Cemas Rawat jalan Sindrom koroner akut

Authors

Vol. 16 No. 1 (2018)
Original Article
February 5, 2018
April 23, 2018

Downloads

Latar Belakang: Kecemasan pada pasien sindrom koroner akut (SKA) yang menjalani rawat jalan masih sedikit diteliti, padahal kecemasan pada pasien rawat jalan merupakan hal yang penting untuk dikaji karena pasien berada di rumah dan jauh dari fasilitas kesehatan. Beberapa konsep menyatakan bahwa kecemasan pada pasien SKA dapat memperburuk keadaan jantung, namun demikian bagaimana kaitan antara cemas dengan frekuensi angina masih belum banyak diteliti.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan kecemasan dengan frekuensi angina pada pasien SKA.

Metode: Desain penelitian ini adalah correlational study. Penelitian dilakukan di Poliklinik Jantung di satu Rumah Sakit di Jawa Barat. Jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan SKA yang di ambil menggunakan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunaan kuesioner ZSAS dan SAQ selama satu bulan, kemudian data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan korelasi Rank Spearman.

Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat kecemasan normal dan frekuensi angina minimal. Sedangkan responden yang mengalami cemas berat sebesar 3% dan mengalami frekuensi angina berat sebesar 8%.Hasil perhitungan p-value sebesar  0,00 yang lebih kecil dari α (0,05) dan r -0,508 maka terdapat hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan frekuensi angina.

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecemasan dengan frekuensi angina pada pasien dengan SKA. Semakin tinggi tingkat kecemasan seseorang maka frekuensi angina semakin berat.