Pengusulan dan Asesmen Kawasan Cagar Alam Geologi Gunung Ireng, Pengkok, Gunungkidul
DOI:
https://doi.org/10.30595/jppm.v6i1.7024Keywords:
Usulan, Kawasan, Cagar Alam, GeologiAbstract
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini membantu POKDARWIS Dusun Srumbung, Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul menyusun usulan destinasi wisata Gunung Ireng sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG). Melalui kajian sebelumnya, Gunung Ireng telah diidentifikasi sebagai kawah purba gunung api. Kekhususan Gunung Ireng adalah sebagai kepundan berumur Tersier yang terletak di bawah dasar laut. Tujuan pengabdian adalah untuk meningkatkan frekuensi dan intensitas kunjungan wisatawan. Metode pengabdian adalah dokumentasi, pendaftaran dan proses asesmen. Pendaftaran Gunung Ireng sebagai KCAG telah dilakukan secara daring melalui http://kcag.pag.geologi.esdm.go.id/index.php/trxp/-c_status/list_status_ajax, pada November 2019. Pra-asesmen dilakukan oleh pemerintah daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten pada tanggal 20 Februari 2020. Asesmen telah dilakukan pada tanggal 27 Februari 2020 dengan tim asesor terdiri atas Tim Verifikator KCAG Badan Geologi (Direktorat Energi dan Sumber Daya Mineral) dan Tim Pendamping Akademik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Tuan Rumah KCAG Gunung Ireng terdiri atas Tim Pengabdi, Provinsi DIY (terdiri atas wakil Dinas Pariwisata dan Administrasi Pemerintahan SETDA DIY), Kabupaten Gunungkidul, Camat Patuk, Lurah Desa Pengkok dan Pengelola dan POKDARWIS Gunung Ireng. Dokumen yang telah disiapkan meliputi data hasil identifikasi geologi gunung api purba Gunung Ireng, daftar fasilitas pemanfaatan KCAG sebagai destinasi geowisata dan ekowisata, dokumen POKDARWIS dan kegiatan pariwisata yang telah dikelola, dan dokumen tata kelola dan organisasi Gunung Ireng. Hasil verifikasi dikatakan spektakuler dan telah diumumkan, kini menunggu Surat Keputusan Kementerian Sumber Daya Mineral dan Energi.
References
Andrews, G.D., Branney, M.J., Bonnichsen, B. and McCurry, M., 2008. Rhyolitic ignimbrites in the Rogerson Graben, southern Snake River Plain volcanic province: volcanic stratigraphy, eruption history and basin evolution. Bulletin of Volcanology, 70(3), pp.269-291.
Anonim (2019). Notulensi Rapat: Harmonisasi Rancangan Peraturan Menteri tentang Pedoman Teknis Pengembangan Geopark Gunungsewu sebagai Destinasi Pariwisata. 28 Oktober 2019. Tidak Dipublikasi.
Mulyaningsih, S., Heriyadi, N. W. A. A. T., Tania, D., & Suhartono, S. (2019a). Identifikasi Jelajah Geologi Gunung Api Purba Gunung Ireng Desa Pengkok, Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Pariwisata, 6(2), 154-168.
Mulyaningsih, S., Blessia, S. A., Tania, D., & Heriyadi, N. W. A. A. T. (2019b). Studi Fasies Gunung Api Purba Gunung Ireng, Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul-DIY. Jurnal Teknomineral, 1(1), 15-23.
Mulyaningsih, S. (2020). Identifikasi Jelajah Wisata Geologi Gunung Api Purba Gunung Ireng: Sisi Lain Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul. Jurnal Pariwisata Terapan, 3(2), 136-153.
Mulyaningsih, S., Husadani, Y. T., Umboro, P. A., Sanjoto, S., & Purnamawati, D. I. (2011). Aktivitas vulkanisme eksplosif penghasil Formasi Semilir bagian bawah di daerah Jetis Imogiri. Jurnal Teknologi Technoscientia, 64-78.
Permadi, R., Rachwibowo, P., & Hidajat, W. K. (2014). Potensi Situs-Situs Warisan Geologi di Area Kars Gunung Sewu sebagai Pendukung dan Peluang Pengembangan Geopark di Indonesia untuk Aset Geowisata Kreatif. Geological Engineering E-Journal, 6(2), 586-601.
Tyas, D. N., Vitdiawati, R., & Nusantari, R. (2016). Konservasi Dan Pemanfaatan Berkelanjutan Kawasan Karst Gunung Sewu Sebagai Bagian Geopark Untuk Mempertahankan Fungsi Ekologi. In Symbion (Symposium on Biology Education): Proceeding, Departement of Biology Universitas Ahmad Dahlan.
Wulandari, G. M., Eddy, I., & Abdul, M. (2016). Pusat Akomodasi Wisata Gunungsewu Global Geopark Gunungkidul Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Universitas Diponegoro).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Indonesian version:
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju dengan ketentuan berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.