Pemanfaatan Kefir dalam Mencegah Kerusakan Hepar Akibat Toksisitas Parasetamol

Erna Susanti, Windaniyah Sri Rahayu

Abstract


Parasetamol  obat yang umum digunakan untuk penghilang nyeri dan demam harus diwaspadai terkait efek samping yang ditimbulkan. Meskipun parasetamol merupakan obat yang aman tetapi jika tidak digunakan secara tepat efek samping hepatotoksik dapat terjadi. Sumber  radikal bebas dapat berasal dari endogen (mitokondria, retikulum endoplasma, sel fagositosis) maupun eksogen (polusi, alkohol, merokok, logam berat, pestisida, obat  seperti halotan, parasetamol dan radiasi). Obat  bisa berperan sebagai sumber radikal bebas jika fungsi hepar sebagai organ pemetabolisme tidak berperan sebagaimana mestinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan efek kefir dalam mencegah kerusakan hepar akibat toksisitas parasetamol. Malondialdehid (MDA) digunakan sebagai marker terjadinya stress oksidatif dan kerusakan hepar sebagai organ pemetabolisme yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substance (TBARS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kefir pada dosis 1,15 x 108 CFU/ml sebanyak 1 ml mampu menurunkan kadar MDA hepar. Kefir mengandung vitamin C dan E serta mineral yang berperan sebagai antioksidan sehingga dapat menghambat ataupun menetralkan terbentuknya radikal bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kefir mampu memperbaiki kerusakan hepar karena efek hepatotoksik parasetamol pada dosis tersebut.


Keywords


Kefir; Kerusakan Hepar; Parasetamol; Toksisitas

References


Brenner, G.M., Stevens, C.W. 2013. Brenner and Stevens’ Pharmacology. 1st Edition. Elsevier.

Chun, L. J., Tong, M. J., Busuttil, R. W., Hiatt, J. R. 2009. Acetaminophen hepatotoxicity and acute liver failure. Journal of Clinical Gastroenterology. 43(4): 342–349.

Ganiswara, S. G. 2005. Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Goodman and Gilman. 2018. Goodman and Gilman's The Pharmacological Basis of Therapeutics. 13th Edition. New York: Mcgraw Hill.

Graham, G.G., Davies, M.J., Day, R.O., Mohamudally, A., Scott, K.F. 2013. The modern pharmacology of paracetamol: Therapeutic actions, mechanism of action, metabolism, toxicity and recent pharmacological findings. Inflammopharmacology. 21: 201–232.

Hodgman, M. J., Garrard, A.R. 2013. A review of acetaminophen poisoning. Critical Care Clinics. 28: 499–516.

Lancaster, E. M., Hiatt, J. R., Zarrinpar, A. 2014. Acetaminophen hepatotoxicity: An updated review’, Archives of Toxicology. 89(2): 193-199.

Martharini, D., Indratiningsih, I. 2017. Kualitas mikrobiologi dan kimiawi kefir susu kambing dengan penambahan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 dan tepung kulit pisang kepok (Musa paradisiaca). Jurnal Agritech. 37(1): 22-29.

McGill, M.R., Jaeschke, H. 2013. Metabolism and disposition of acetaminophen: Recent advances in relation to hepatotoxicity and diagnosis. Pharmaceutical Research. 30: 2174–2187

Meidhiyanto, R., Uddin, I., Sofia, S. N. 2016. Hubungan jumlah leukosit terhadap kadar troponin I pada pasien infark miokard. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 5(4): 1546-1551.

Molloy, P., Chambers, R., Cork, T. 2016. How well are National Guidelines relating to the general sales of aspirin and paracetamol, adhered to by retail stores: A mystery shopper study. BMJ Open. 6(1): e010081

Mushab, M., Hairrudin, H., Abrori, C. 2020. Perbandingan peningkatan kadar malondialdehid (MDA) serum setelah olahraga pagi dan malam hari pada orang tidak terlatih. Jurnal Kesehatan Andalas. 9(2): 211-217.

Negre-Salvayre, A., Auge, N., Ayala, V. 2010. Pathological aspect of lipid peroxidation. Free radical Research. 44(10): 1125.

Nimse, S. B., Pal, D. 2015. Free radicals, natural antioxidants, and their reaction mechanisms. RSC Advances. 5(35): 27986–28006.

Pandit, A., Sachdeva, T., Bafna, P. 2012. Drug-induced hepatotoxicity: A review. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 2: 233–43.

Parenrengi, M. A. 2019. Evaluasi Purna Huni Laboratorium Riset Hewan terhadap Objek Penelitian Studi Kasus Laboratorium Penelitian Hewan Coba (Biobubble) Universitas Gadjah Mada. Skripsi. Universitas Islam Indonesia.

Pratiwi, Y. S., Prabowo, S. 2018. Pengaruh pemberian ekstrak kulit buah alpukat (Persea americana) terhadap kadar malondialdehida (MDA) jaringan hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diinduksi parasetamol dosis tinggi. Jurnal Medical Hang Tuah. 15(2): 177-191.

Rafita, I. D., Lisdiana, L. Marianti, A. 2015, Pengaruh ekstrak kayu manis terhadap gambaran histopatologi dan kadar SGOT-SGPT hepar tikus yang diinduksi parasetamol, Unnes Journal of Life Science. 4(1): 29-37.

Ramachandran, A., Jaeschke, H. 2017. Mechanisms of acetaminophen hepatotoxicity and their translation to the human pathophysiology. Journal of Clinical and Translational Research. 3: 157–169.

Rosmaida, L.S., Nugroho, E. C., Sumardi, S., Farisi, S. 2018. Karakteristik Kefir susu sapi dengan inokulum ragi tape. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 6(2): 111-116.

Situmorang, N., Zulham, Z. 2019. Malondialdehyde (MDA) (Zat oksidan yang mempercepat proses penuaan). Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi. 2(2): 117-123.

Wijaningsih, W. 2008. Aktivitas Antibakteri in vitro dan Sifat Kimia Kefir Susu Kacang Hijau (Vigna radiata) oleh Pengaruh Jumlah Starter dan Lama Fermentasi. Thesis. Universitas Diponegoro.

Winarti, S. 2010. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zhao, L., Pickering, G. Paracetamol metabolism and related genetic differences. Drug Metabolism Reviews. 2011. 43: 41–52.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/pharmacy.v0i0.10513

Copyright (c) 2023 PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2579-910X