Karakteristik Sosiodemografi, Klinis, Dan Pola Terapi Antiretroviral Pasien HIV/AIDS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari - Juni 2016
Abstract
HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus. Penyakit ini mengganggu sistem kekebalan tubuh dengan menekan dan menurunkan jumlah sel CD4 sehingga meningkatkan risiko infeksi oportunistik yang dapat dicegah dengan adanya terapi antiretroviral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi, klinis, dan pola terapi antiretroviral pada pasien HIV/AIDS di RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso periode Januari-Juni 2016. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan penelusuran data bersifat retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah 124 pasien HIV/AIDS yang mendapatkan terapi antiretroviral di klinik Pokja HIV/AIDS dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2016 data diambil dari rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan pasien HIV/AIDS didominasi oleh laki-laki (74,19%) usia 30-39 tahun (40,32%) dengan jumlah CD4 terbanyak dibawah 200 sel/µl (59,29%) dengan stadium I (44,35%) disertai infeksi kandidiasis (17,74%), dimana pola terapi lini I yang digunakan adalah Tenofovir + Lamivudine + Evafirens (65,23%) dengan kepatuhan pasien 75%. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk perumusan program pencegahan dan tatalaksana HIV/AIDS di masa mendatang.
Keywords
References
Basavaraju, A. 2016. Toxoplasmosis in HIV infection: an overview. Trop Parasitol, 6(2):129–135.
BPS. 2015. Badan Pusat Stastistik Jakarta Utara: sosial dan kependudukan. https://jakutkota.bps.go.id/index.php. Diakses tanggal 12 September 2017.
CDC, Centers for Disease Control and Prevention. 2014. HIV and viral hepatitis. https://www.cdc.gov/hiv/pdf/library_factsheets_HIV_and_viral_Hepatitis.pdf. Diakses tanggal 24 Juli 2017.
Ditjen Binfar. 2006. Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Ditjen P2P. 2016. Laporan Situasi Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia April-Juni 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Ditjen P2P. 2016. Situasi Penyakit HIV AIDS di Indonesia 1 Desember 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Ditjen P2PL. 2011. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Ditjen P2PL. 2012. Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Fajrin, P.N. 2012. Evaluasi terapi ARV terhadap perubahan jumlah CD4 dan berat badan dan terapi OAT terhadap perubahan berat badan pada pasien koinfeksi TB/HIV di Unit Pelayanan Terpadu HIV RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2009. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Fitriana dan Pracoyo, N.E. 2017. Deteksi Toxoplasma gondii dari spesimen urine penderita HIV/AIDS. Media Litbangkes, 27(2):105–110.
Friedman, M.R., Wei, C., Klem, M.L., Silvestre, A.J., Markovic, N., Stall, R. 2014. HIV infection and sexual risk among men who have sex with men and women (WSMW): a systematic review and meta-analysis. Plos ONE, 9(1):e87139.
Gallant, J. 2010. 1000 Tanya-Jawab Mengenai HIV dan AIDS. Jakarta: PT Indeks.
Green, C.W. 2016. Hepatitis dan Virus HIV: Seri Buku Kecil HIV-AIDS. Jakarta: Yayasan Spiritia.
Jakarta Open Data. 2015. Dataset jumlah sekolah, guru, murid, dan ruang kelas pada sekolah menengah atas menurut status sekolah dan kabupaten kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015. http://data.jakarta.go.id/dataset/jumlahsekolah-guru-murid-danruangkelassmamenurutstatussekolahdkijakarta/resource/b01f6863-92af-477d-8879-3671a32e79f4. Diakses tanggal 12 September 2017.
Kunoll. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular: untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Trans Info Media.
Kusuma, L.A. 2014. Hubungan kadar CD4 dengan kejadian kandidiasis oral pada penderita HIV/AIDS di RSUD Moewardi Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Laksana, A.S.D., Lestari, D.W.D. 2010. Faktor-faktor risiko penularan HIV/AIDS pada laki-laki dengan orientasi seks heteroseksual dan homoseksual di Purwokerto. Mandala of Health, 4(2):113-123.
Lubis, Z.D. 2011. Gambaran karakteristik individu dan faktor risiko terhadap terjadinya infeksi oportunistik pada penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso tahun 2011. Skripsi. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Najmah. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Trans Info Media.
Noviana, N. 2016. Konsep HIV/AIDS Seksualitas & Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
Poskotanews. 2014. Rentan penularan penyakit HIV/AIDS Jakarta Utara dikepung tempat pelacuran liar. http://poskotanews.com/2014/11/29/jakarta-utara-dikepung-tempat-pelacuran-liar/. Diakses tanggal 12 September 2017.
Price, S.A. dan Wilson, L.M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Vol 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Radji, M. 2010. Imunologi dan Virologi. Cetakan Pertama. Jakarta: PT ISFI Penerbitan.
Sirait, L.M. dan Sarumpaet, S. 2013. Hubungan komponen health belief model (HBM) dengan penggunaan kondom pada anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Belawan. Jurnal Pre Cure, 1:43-49.
STBP. 2015. Survei Terpadu Biologis dan Perilaku Tahun 2015. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Vivanews. 2015. Terminal Tanjung Priok, pusat prostitusi di Jakarta Utara. http://www.viva.co.id/berita/metro/686747-terminal-tanjung-priok-pusatprostitusi-di-jakarta-utara. Diakses tanggal 12 September 2017.
Zaman, V. 1997. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Hipokrates.
DOI: 10.30595/pharmacy.v15i1.1216
Copyright (c) 2018 Yelfi Anwar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
ISSN: 2579-910X