Penentuan Energi Aktivasi Amlodipin Besilat pada pH 1, 6 dan 10 dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Authors

  • Tri Minarsih

Keywords:

Amlodipin besilat, KCKT, Energi Aktivasi, pH, suhu

Abstract

Dalam ICH Tripartite Guideline Q1A (R2), uji stabilitas merupakan bagian yang penting pada proses pengembangan produk obat. Masih jarang dilakukan penelitian terhadap uji stabilitas golongan kalsium chanel bloker terutama amlodipin besilat. Pada penelitian ini dilakukan penentuan energi aktivasi pada pH 1, 6 dan 10. Energi aktivasi bisa menggambarkan ketergantungan stabilitas obat terhadap suhu dan pH. Amlodipine besilat dibuat pH 1, 6 dan 10, disimpan pada suhu 40, 60 dan 80 oC selama 3, 8 dan 24 jam. Metode penetapan yang digunakan adalah Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik. Fase diam yang digunakan kolom VP-ODS C-18, ukuran 150 x 4,6 mm, dengan diameter dalam 5 µm, fase gerak acetonitril : Kalium dihidrogen fosfat 50 mM 50:50, pH 3. Laju alir yang digunakan 1,0 mL/min, detector Uv-vis pada panjang gelombang 239 nm.

Reaksi degradasi amlodipin termasuk reaksi orde satu semu. Nilai energi aktivasi amlodipin besilat pada pH 1 sebesar 9433 kal/mol, pada pH 6 sebesar 7359 kal/mol dan pada pH 10 sebesar 5266 kal/mol. Nilai energi aktivasi dipengaruhi oleh pH dan suhu; bahwa pada suasana yang semakin asam, diperoleh energi aktivasi yang semakin besar, dan dengan meningkatkan suhu menyebabkan nilai tetapan laju degradasi amlodipin besilat meningkat.

Published

2011-08-02

How to Cite

Minarsih, T. (2011). Penentuan Energi Aktivasi Amlodipin Besilat pada pH 1, 6 dan 10 dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 8(02), 21–33. Retrieved from http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PHARMACY/article/view/2603

Similar Articles

<< < 

You may also start an advanced similarity search for this article.